Banner blog - Malas Ngoding? Ini Solusinya, Langsung dari Para Developer!

Malas Ngoding? Ini Solusinya, Langsung dari Para Developer!

Pernahkah kamu mengalami malas ngoding? Bisa jadi kamu mengalami rasa malas atau stuck setelah memikirkan algoritma yang sudah begitu rumit untuk membangun sebuah program. Nah, pas banget, artikel ini akan memberi tips untuk anti malas ngoding

Ditambah lagi, artikel ini sangat istimewa, lo! Mengapa? Sebabnya, kami telah merangkum hasil bincang-bincang dengan para product engineer Dicoding dalam memberikan tips ini untukmu. Yuk, baca sampai selesai!

 

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Penyebab Malas Ngoding

Ilustrasi developer malas ngoding

Jika kamu mengalami stuck atau malas ketika sedang membangun program, sebelum beranjak kepada tipsnya, tentu kita harus mencari tahu alasan dari perasaan malas yang muncul ketika membangun sebuah program.

Nah, apakah teman-teman penasaran terhadap penyebab malas ngoding? Kalau menurut para product engineer Dicoding, inilah hal-hal yang bisa menyebabkan perasaan tersebut muncul.

Kode yang Terlalu Panjang

Para developer tentu relate dengan permasalahan yang satu ini. Ketika membangun sebuah program, terkadang kode yang harus dibuat terlalu panjang. Meskipun kode dibuat sendiri, apabila terlalu panjang bisa menghabiskan banyak waktu untuk membaca dan meninjaunya. Tentu ini bisa menyebabkan rasa suntuk, khususnya ketika proses tersebut terjadi berulang-ulang.

Program yang Sangat Kompleks

Selain kode yang terlalu panjang, ada juga program yang sangat kompleks. Keberagaman fitur yang harus dibangun tentu membuat program semakin rumit. 

Pekerjaan yang Repetitif saat Ngoding

Bagi sebagian orang, mengerjakan sesuatu berulang-ulang adalah hal yang membosankan. Kode yang sama bisa jadi direviu berulang-ulang atau hanya ada sedikit perubahan di dalamnya sehingga menyebabkan rasa malas. Error yang terus berulang dan belum ditemukan penyebabnya juga menjadi penghambat datangnya semangat dalam diri untuk membangun program.

Deadline yang Terlalu Dekat 

Adakah di antara kalian yang relate dengan hal ini? Ya, deadline juga bisa menjadi suatu masalah saat membangun sebuah program. Ketika pekerjaan harus dilakukan dalam waktu singkat, beberapa orang bisa saja justru menjadi malas. 

Ilustrasi deadline

Kalau program yang dibangun sederhana, mungkin bukan sebuah masalah besar. Namun, jika fiturnya banyak atau programnya rumit, tentu akan merepotkan, bukan? Hal ini juga bisa menyebabkan overwork ketika ekspektasi yang begitu besar harus diwujudkan dalam waktu singkat.

Perubahan Mendadak dari Faktor Eksternal

Beberapa faktor ini sulit untuk dikendalikan sehingga respons yang sering terjadi adalah rasa malas. Misalnya, ketika terjadi beberapa perubahan dalam suatu dependensi. Hal lainnya adalah beberapa service yang down tiba-tiba dan tidak bisa digunakan. Hal-hal tersebut terlihat kecil, tetapi dapat merambat ke hal lainnya sehingga menjadi masalah besar.

Tips Anti Malas Ngoding

Ini dia yang ditunggu-tunggu! Siapa yang sudah tidak sabar untuk menyimak tips supaya tidak malas dalam membangun program dari para product engineer? Mari langsung saja kita simak bersama!

Membagi-bagi Kode yang Panjang

Menurut Faridatul Nur Aidah, atau yang akrab disapa Farida, salah satu product engineer di Dicoding, kode yang terlalu panjang sebenarnya bisa dibagi dalam beberapa file atau struktur yang lebih kecil. Jadi, kamu bisa menghindari rasa suntuk ketika harus membaca atau mereviu kode yang panjang tersebut.

Diskusi dengan Rekan Developer

Mencari solusi atas permasalahan dengan diskusi adalah salah satu cara yang ampuh untuk menghindari rasa malas ketika membuat program. Sebab, seringkali kamu jenuh hanya karena belum menemukan solusi untuk masalahnya. 

Ilustrasi developer sedang berdiskusi

Ketika buntu, kita bisa berdiskusi untuk mendapat pencerahan atas masalah yang dialami. Begitulah yang diungkapkan oleh Abdul Hafiidh Priyanto, salah seorang product engineer lainnya di Dicoding. “Kamu bisa bertanya kepada mereka, apakah pernah menemui permasalahan yang sama,” ucapnya. Dari sana, kalian bisa bertukar pikiran terkait masalah yang dihadapi ketika membangun program.

Selain Abdul, Farida juga berpendapat hal yang sama. “Permasalahan yang pertama kali pasti sulit diselesaikan sendiri, tetapi kita bisa meminta bantuan dari orang lain. Nantinya, kita bisa belajar sendiri dari kesalahan tersebut dan menjadi paham ketika menemui kesalahan yang sama.”

Membuat Otomasi untuk Proses yang Berulang

Farida berpendapat bahwa sebenarnya banyak dari proses yang repetitif ketika membangun kode tersebut bisa diotomasi. Tentunya, kamu harus menganalisis kode terlebih dahulu dan menyeleksi proses yang bisa diotomasi untuk mengefisienkan waktu.

Istirahat dan Alihkan Diri Sejenak dari Ngoding

Proses yang repetitif, mengerjakan program yang begitu kompleks dan menghabiskan banyak waktu, belum lagi dikejar-kejar deadline, tentu membuatmu merasa jenuh dan burnout. Apalagi jika kamu sebagai seorang developer sudah sampai di tahap overwork. Ini saatnya untuk istirahat!

Tentu banyak caranya untuk mengalihkan diri dari membangun sebuah program sejenak. Namun, kalau menurut Abdul, caranya bisa dengan membaca artikel atau menonton video tentang teknologi yang bahasannya cukup ringan. 

Mengapa masih terkait dengan teknologi? Abdul berkata, “kalau yang lain takutnya malah jadi ter-distract dan terlena terus nggak ngoding lagi, deh.” Jadi bukannya tidak boleh, ya. Namun, kamu harus pintar mengendalikan diri supaya tidak terlena ketika membuat sebuah program. Abdul juga menyarankan kalau bisa tidur dulu ketika benar-benar sudah lelah dalam ngoding.

Ilustrasi developer kelelahan ketika ngoding

Kalau menurut Alexzander Purwoko, salah satu product engineer Dicoding yang kerap disapa dengan panggilan Alex, mengerjakan proyek lainnya yang lebih bisa membuat semangat juga dapat menjadi salah satu cara untuk mengalihkan diri. Unik, ya?

Buat Perencanaan yang Matang

Nah, inilah tips terakhir, tetapi juga penting khususnya pada saat memulai sebuah pembangunan program. Farida menyarankan untuk mengatur ekspektasi sebelum memulai sebuah developing program. Ekspektasi harus diatur baik dari diri sendiri ataupun klien. 

Jadi, waktu yang direncanakan bisa dimaksimalkan dan cukup untuk membangun program dengan berbagai fitur yang diinginkan. Farida juga berpendapat bahwa perlu dibuat adanya peraturan antara developer dan klien jika terjadi perubahan mendadak.

 

Bagaimana pendapat kamu setelah membaca artikel ini? Semoga dengan solusi yang diberikan oleh para product engineer Dicoding ini, kamu bisa mulai menerapkannya dan membawa pengalaman yang lebih terhindar dari rasa malas atau stuck ketika ngoding, ya! See you again in another tips!


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.