Cara Validasi Keunggulan Operasional Cloud: Teknik AWS

Cara Validasi Keunggulan Operasional Cloud: Teknik AWS

Dalam membangun sebuah arsitektur, kita harus membangun yang andal, aman, dan optimal. Agar hal itu tercapai, kita memerlukan suatu acuan atau best practice (praktik terbaik) sebagai referensi dan pembanding untuk arsitektur yang kita bangun. Tanpa adanya best practice tersebut, mungkin saat membuat dan menjalankan aplikasi di cloud, kamu akan sering bertanya-tanya, “Apakah yang saya lakukan ini sudah benar?”. Untuk menjawab pertanyaan ini, AWS telah membuat Well-Architected Framework yang memiliki lima pilar utama untuk dijadikan sebagai fondasi dasar dalam membangun cloud. Salah satu pilar tersebut adalah pilar Operational Excellence sebagai cara validasi keunggulan operasional cloud.

 

Pilar Operational Excellence sebagai cara validasi keunggulan operasional cloud

Pilar ini membahas tentang kemampuan untuk mengoperasikan dan memonitor sistem demi memberikan nilai tambah bagi perusahaan serta menyempurnakan proses dan prosedur secara terus-menerus.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Operational Excellence dilakukan sejak awal dan dilanjutkan secara terus-menerus sesuai perkembangan bisnis yang juga dinamis. Hal ini terutama ditunjukkan pada tiga hal di bawah ini, yaitu:

  • Menyelaraskan proses operasi dengan tujuan bisnis.
  • Membuat perubahan yang teratur, kecil, dan bertahap.
  • Belajar dari kejadian dan kegagalan operasional.

Ada 5 prinsip untuk pilar Operational Excellence di cloud:

  1. Gunakan kode untuk menjalankan operasi
    Di cloud, kamu bisa menerapkan disiplin teknik yang sama–yakni menggunakan code–dalam menjalankan operasinya. Kamu dapat menentukan dan memperbaharui seluruh workload (beban kerja) infrastruktur maupun aplikasi melalui kode. Dengan menggunakan kode dalam menjalankan operasi, Kamu dapat mengautomasi operasi untuk dieksekusi berdasarkan sebuah event (peristiwa). Hal ini tentu akan meminimalisir terjadinya human error.

  2. Buatlah pembaruan yang sering, kecil, dan dapat diubah
    Rancanglah workload (beban kerja) yang dapat menerima pembaruan komponen secara teratur. Lakukan pembaruan sedikit demi sedikit dan pastikan pembaruannya dapat dibatalkan jika gagal (tanpa mengganggu jalannya operasional jika dimungkinkan).

  3. Sering-seringlah memperbarui prosedur operasi
    Lakukan pembaruan pada prosedur operasi seiring dengan mengembangkan beban kerja kamu. Luangkan waktu untuk meninjau dan memvalidasi bahwa semua prosedur sudah efektif serta dipahami dan digunakan oleh tim terkait.

  4. Mengantisipasi kegagalan
    Lakukan latihan “pra-mortem” untuk mengidentifikasi potensi sumber kegagalan sehingga dapat disingkirkan atau dikurangi. Uji skenario kegagalan kamu dan validasikan dampaknya. Lalu, ujilah response procedure (prosedur tanggapan) kamu untuk memastikan apakah sistem berjalan efektif? Apakah tim kamu terbiasa dengan pelaksanaannya? Selain itu, siapkan juga Game Day untuk menguji beban kerja dan respons tim terhadap simulasi event.

  5. Belajar dari semua kegagalan operasional
    Tingkatkan sistem kamu melalui pembelajaran yang dipetik dari semua kejadian dan kegagalan operasional. Bagikan apa yang dipelajari di tim kamu ke seluruh organisasi.

Jadi, pilar Operational Excellence ini memberikan prinsip desain, praktik terbaik, dan kumpulan pertanyaan terkait desain. Untuk petunjuk implementasi secara lebih mendetail, kamu bisa menemukannya di whitepaper untuk pilar Operational Excellence di tautan berikut ini Operational Excellence Pillar – AWS Well-Architected Framework.

 

Pilar yang dibahas di artikel ini hanya merupakan salah satu dari lima pilar AWS Well-Architected Framework berikut:

  1. Operational Excellence
  2. Security
  3. Reliability
  4. Performance Efficiency
  5. Cost Optimization

Pembahasan mendalam mengenai kelima pilar tersebut merupakan bagian dari alur belajar (learning path) Back-End Developer yang disusun bersama Amazon Web Services beserta pelaku industri lainnya. Jika kamu butuh beasiswa untuk mendapatkan akses ke learning path tersebut, silakan daftar di program Cloud and Back-End Developer Scholarship.

100.000 Beasiswa untuk Indonesia dari Amazon Web Services

Cara Validasi Keunggulan Operasional Cloud: Teknik AWS – end 

Baca juga artikel pilihan berikut ini :

  1.  Cloud and Back-End Developer Scholarship Telah Dibuka.
  2.  Dasar Komputasi Cloud di AWS untuk Developer Pemula
  3.  Apa itu komputasi cloud? Penjelasan dari AWS

Dibuka Pendaftaran Cloud and Back-End Developer Scholarship Program untuk 100.000 peserta umum


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.