Untuk Menjadi Seorang Progammer, Jangan Hanya Fokus Pada Syntax

Untuk Menjadi Seorang Programmer, Jangan Hanya Fokus Pada Syntax

Bagi para programmer, syntax adalah hal yang cukup rumit jika hanya sekadar dihafal. Apalagi bagi kamu yang sedang kuliah atau yang pernah kuliah, pasti sempat merasakan persiapan ujian yang saking mepetnya untuk belajar membuat kita secara tidak sadar menghafal syntax dibandingkan dengan materi ujiannya.

Tenang, itu semua fase belajar untuk menjadi seorang programmer. Dicoding sendiri menyediakan banyak sekali kelas dasar bahasa pemrograman. Bagi kamu yang baru belajar menjadi seorang programmer, bisa mulai dari belajar C, Java, Python, dan lain sebagainya. 

Mari kita bahas mulai dari apa itu syntax hingga kenapa kita tidak boleh hanya berfokus pada syntax.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Apa itu Syntax 

syntax-code

Syntax atau sintaksis dalam bahasa pemrograman merupakan kombinasi dari angka, simbol, dan kata. Sederhananya, sintaksis adalah aturan menulis kode dalam sebuah bahasa pemrograman supaya lebih terstruktur sehingga dapat mencapai suatu tujuan. 

Tunggu, tujuan apa yang dimaksud? Oke mari kita kembali pada tujuan seorang programmer. Seorang programmer memiliki tujuan untuk menyelesaikan sebuah masalah, itulah kenapa seorang programmer juga harus memiliki skill problem solving. Nah, tujuan yang dimaksud adalah tujuan dari seorang programmer untuk menyelesaikan sebuah masalah.

Contohnya seperti ini, jika kalimat saya adalah “Hei Ridha, buang sampah itu ke tempatnya”, artinya saya memerintahkan orang bernama Ridha untuk membuang sampah ke tempat sampah. Namun, jika kalimat itu saya balik menjadi “Hei Ridha, buang tempat itu ke sampah”, Tentu perintah tersebut akan membuat bingung karena tempat sampah lah yang harus menampung sampah dan bukan sebaliknya.

Begitu pula dalam pemrograman, kita harus teliti dan memperhatikan kembali segala sintaks yang kita buat untuk bisa menyelesaikan sebuah masalah. Pada umumnya, ketika program kita mendapatkan error, hal pertama yang harus diperhatikan adalah sintaksisnya.

Setiap bahasa memiliki sintaksis yang berbeda 

Sekarang kamu sudah paham arti sintaksis secara bahasa dan definisinya. Selanjutnya, mari kita menyelam lebih dalam untuk memahami sintaksis pada beberapa bahasa pemrograman.. Supaya lebih mudah, kita akan membandingkan perintah untuk menampilkan text seperti di bawah ini.

Syntax code 

  1. C

    Tahukah kamu kalau bahasa pemrograman C adalah bahasa yang pertama kali dikembangkan pada tahun 1972? Salah satu bahasa pemrograman tertua di dunia dan masih digunakan sampai sekarang. 

    Gaya sintaksis pada bahasa pemrograman C memiliki tingkat abstraksi yang rendah sehingga untuk menampilkan text saja perlu membuat function dan menambahkan preprocessor directive yang bertugas memerintahkan CPU untuk memproses suatu arahan atau informasi sebelum mulai melakukan kompilasi program.

    Jika kamu bingung di manakah letak preprocessor directive pada kode di atas, kode  #include <stdio.h> itulah yang dimaksud dengan preprocessor directive. Sekarang mari kita bandingkan dengan bahasa pemrograman Java.

  2. Java

    Beralih ke bahasa pemrograman Java, sekilas kita sudah menyadari bahwa bahasa pemrograman ini tetap tidak sederhana jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman C. Namun, terdapat beberapa perbedaan pada struktur sintaksisnya. Jika pada bahasa C kita harus menggunakan preprocessor directive, dalam bahasa pemrograman Java kita harus melakukan deklarasi class Main. Selain itu, perintah “print” nya pun berbeda dengan bahasa C.

    Apakah kamu sudah mulai bingung? Tenang, mari kita beralih ke bahasa pemrograman yang sintaksisnya sederhana.

  3. Python

    Sintaksis perintah untuk menampilkan teks pada bahasa pemrograman python sangatlah sederhana. Kita tidak perlu melakukan deklarasi class ataupun menambahkan preprocessor directive. Cukup dengan “print” maka teks dapat ditampilkan.

    Eits, satu fakta lagi mengenai python bahwa dalam bahasa python, kita tidak harus selalu menggunakan semicolon (;). Berbeda dengan kebanyakan bahasa pemrograman yang mengharuskan kodenya menggunakan semicolon (;), beberapa di antaranya adalah bahasa C dan Java.

    Setiap bahasa pemrograman selalu digunakan untuk kebutuhan yang berbeda, contohnya bahasa pemrograman C bisa digunakan untuk network programming, bahasa Java biasa digunakan untuk server-side sebuah aplikasi, dan bahasa Python digunakan untuk analisis data hingga machine learning.

Apa yang perlu dilakukan

analogy syntax

Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang programmer? mari kita analogikan secara sederhana. Jika kita ingin memulai sebuah perjalanan menuju sebuah tempat baru yang belum pernah kita kunjungi, apa yang akan kita lakukan? Di zaman ini, membuka Google Maps adalah jawabannya. Perjalanan kita akan dimulai dengan membuka Google Maps yang dengan alat tersebut kita bisa eksplor semua tempat selama seharian penuh. Tapi esoknya, perlukah kita membuka alat itu kembali? Mungkin sesekali kita akan membuka kembali. Namun, seiring berjalannya waktu, kita tidak akan pernah lagi membuka Google Maps untuk meminta arah petunjuk.

Sekarang, kenapa kita tidak boleh fokus hanya pada sintaksis? Jawabannya adalah karena setiap bahasa pemrograman selalu berbeda sintaksisnya dan itu semua tergantung pada kebutuhan kita sebagai seorang programmer. Jika kamu baru pertama kali belajar programming, bisa jadi bahasa pertama yang kamu pelajari adalah C atau Java. Namun, jika di masa depan kamu tertarik pada machine learning, kamu perlu belajar bahasa pemrograman python.

Keahlian untuk bisa berpindah antar bahasa pemrograman sangat dibutuhkan bagi seorang programmer karena kebutuhannya bisa jadi berbeda-beda setiap saat. Namun, jika seorang programmer telah menguasai satu bahasa pemrograman dan paham secara mendalam mengenai bahasa tersebut, berpindah bahasa tidak akan menjadi hal yang sulit. Seorang programmer yang ingin berpindah bahasa hanya perlu memahami sintaksis dari bahasa pemrograman barunya dan juga beberapa konsep lain yang ada pada bahasa tersebut. 

Pada akhirnya, syntax pada bahasa pemrograman merupakan alat perintah seorang programmer untuk bisa menyelesaikan permasalahan. Oleh karena itu, bagi kamu yang baru mulai menjadi seorang programmer, lebih baik fokus terhadap satu bahasa pemrograman terlebih dahulu dan pahami lebih dalam. Kelak ketika perlu mempelajari bahasa pemrograman baru, kamu tidak akan memulainya kembali dari nol. 

Selamat menikmati perjalanan menjadi seorang programmer


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.