Flowchart, Tips dan Cara Praktis Membuatnya

Flowchart, Tips dan Cara Praktis Membuatnya

Menjelaskan suatu alur aksi tertentu akan menjadi sulit ketika kita hanya menjelaskannya secara abstrak, alias tanpa ada pedoman grafis yang menuntunnya. Flowchart (diagram alir) adalah salah satu solusi untuk menjelaskan secara ringan mengenai alur mulai dari sebuah aksi, kegiatan, hingga program. Mengenai hal tersebut, tentu kamu harus mengerti terlebih dahulu apa itu flowchart.

Okay, mari kita simak beberapa tips yang mungkin berguna untukmu. Apabila menemukan tips lain dalam merancang flowchart, yuk, bagikan tipsmu di kolom komentar, yaaa!

Pastikan untuk mempunyai gambaran mengenai alur feature atau aplikasi.

Writing a Note

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Layaknya sebuah rencana pergi berwisata ke luar negeri, saat merancang sebuah flowchart, kita harus memahami spesifikasi dan alur fitur atau aplikasi yang akan dirancang dengan dalam. 

Pemahaman ini berguna dalam menentukan gambar atau visualisasi dari simbol-simbol yang akan digunakan beserta arah alur yang ditulis dalam bentuk diagramnya. Berbagai macam variabel data yang digunakan, proses yang terjadi, dan hasil yang diharapkan haruslah dimengerti ketika ingin membuat suatu flowchart

Ketika sudah mengetahui hal tersebut, dalam merancang flowchart, pastikan untuk tidak keluar jalur. Tujuannya agar waktu yang digunakan untuk membuat diagram alir bisa lebih efektif dan efisien.

Mari kita ambil contoh dalam kasus login (masuk) akun pengguna secara sederhana. Jika kita menelisik variabel, proses, dan output yang dihasilkan, bisa dirincikan sebagai berikut. 

  1. Variabel input: email dan password.
  2. Proses dan output
    1. Pengguna memasukkan email dan password yang ia miliki.
    2. Sistem akan memeriksa pengguna dengan email tersebut sudah terdaftar atau belum. 
      • Jika belum, tampilkan keterangan belum terdaftar dan stop di sini.
      • Jika sudah, lanjut ke proses berikutnya.
    3. Kemudian periksa akun pengguna dengan email dan password yang dimiliki, sesuai atau tidak.
      • Jika tidak sesuai, tampilkan keterangan email atau password salah.
      • Jika sesuai, tampilkan Anda sudah berhasil masuk.

Apabila skenario di atas dituliskan dalam bentuk diagram alir, akan terlihat seperti berikut.

Flowchart Login

Skenario tersebut harus dibuat sesederhana mungkin sesuai dengan preferensi kamu. Tiap pribadi tentu memiliki cara yang unik untuk mendeskripsikan skenario, seperti contoh yang ada di atas. 

Contohnya, ada yang bisa dengan kekuatan pikirannya sendiri untuk merancang sambil mengingat-ingat skenario alurnya yang langsung dituangkan dalam bentuk flowchart, ada yang harus ditulis terlebih dahulu. 

Akan tetapi, jangan menyimpan gagasan kompleks dalam pikiran, ya. Kamu disarankan untuk menuliskannya agar bisa tahu mengenai ide dan batasan yang ada.

Gunakan simbol yang konsisten dan sesuai untuk menghindari kesalahan interpretasi.

Drawing Flowchart

Penerapan simbol dan alir adalah hal yang mutlak dilakukan pada flowchart. Simbol-simbol yang ada pada flowchart sudah disepakati dan digunakan hingga saat ini. Menurut artikel Cara membuat flowchart yang baik, terdapat lima simbol dasar yang bisa digunakan pada flowchart, antara lain decision, flow, data, process, dan terminator. Lima simbol tersebut dapat dikatakan cukup untuk membentuk sebuah flowchart yang mudah dipahami dan cukup konsisten hingga sekarang.

Buat diagram dengan sesederhana mungkin.

Apa yang kamu pikirkan ketika melihat skema flowchart yang kompleks ini? 

Complex Flowchart

Jika kita melihatnya, tentu akan terasa terlalu banyak langkah yang perlu dilihat, ‘kan? Tidak semua hal, seperti proses, decision, dan input di atas bisa dimasukkan ke dalam satu page pada flowchart

Pikiran kita memiliki kemampuan terbatas dalam menerjemahkan informasi yang banyak sekaligus. Maka dari itu, untuk membantu dalam menerjemahkan informasi, kita dapat memecah flowchart dari semula satu proses, menjadi beberapa proses dengan subproses.

Dalam memecah menjadi subproses, perlu ditelaah lebih lanjut lagi terkait lingkup dari proses yang akan dipecah. Misalnya, pada kasus berikut, kita bisa melihat ada dua lingkup (scope) proses dari flowchart yang bisa dipecah, yakni proses login dan register.

Complex Flowchart with Label

Kemudian, ketika kita memecah kelompok proses tersebut menjadi bagian subproses yang berbeda, akan jadi seperti pada gambar di bawah berikut. 

Proses Utama (main)

Flowchart main

Ketika melihat diagram utama di atas, terdapat simbol baru yang ditambahkan. Simbol tersebut adalah subproses, yang ditunjukkan pada diagram dengan label Proses Register dan Proses Login. Simbol ini memiliki makna bahwa ada proses lain yang dijabarkan terpisah dari diagram utama.

Proses Masuk (Login)

Proses Login

Proses Daftar (Register)

Proses Register

Selain itu, dalam mendesain flowchart, kamu bisa memulainya dengan hal-hal yang lebih umum terlebih dahulu. Dengan mengesampingkan hal-hal khusus tersebut, kita bisa membuat diagram yang lebih ringkas, padat dan jelas, yang membuatnya lebih mudah dipahami oleh orang yang awam.

Okeh, itu saja yang bisa saya sampaikan tentang pendapat mengenai tips dan cara praktis membuat flowchart. Inti dari blog ini adalah pastikan apa yang kita tulis mengenai diagram alir adalah tulis sesederhana mungkin, pastikan sesuai dengan spesifikasi feature dari aplikasi, serta gunakan simbol-simbol yang standar. 

Sama dengan perkataan saya di awal: apabila kamu ada pendapat lain mengenai tips praktis dalam menulis flowchart, yuk, tuliskan di komentar, yaa, untuk menambah wawasan kita semua!

 


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.