Belajar Coding Gratis di SIB Dicoding Membawaku ke Karier Impian

Belajar Coding Gratis di SIB Dicoding Membawaku ke Karier Impian

Cerita Auliya Arkhan, Lulusan SIB Dicoding Cycle 3 yang Bekerja di PT Industri Kereta Api dari Belajar Coding Gratis.

“Saat ini, pelajaran IT yang ada di sekolah-sekolah sudah tidak zaman bila anak hanya diajari cara menggunakan Ms. Word. Kini saatnya anak-anak diajari coding.” – Nadiem Makarim

Sejak Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim mengeluarkan pernyataan di atas, platform belajar coding gratis menjadi semakin banyak ditemukan. Beliau mengungkapkan bahwa lima hingga sepuluh tahun ke depan, kita wajib menguasai dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan bahasa pemrograman.

Pernyataan yang disampaikan oleh Mas Menteri Nadiem Makarim menyalakan ambisi Auliya Arkhan (22). Pria asal Madiun, Jawa Timur, ini bertekad untuk menjadi seorang full-stack developer.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Mulanya, pemilik panggilan Arkhan atau Aan ini sempat ragu untuk mendalami coding. Namun, tekadnya mengalahkan keraguan tersebut hingga akhirnya ia bertransformasi melalui program SIB Dicoding Cycle 3.

Buah dari ketekunannya adalah Arkhan dipercaya sebagai IT Staff di PT Industri Kereta Api (Persero). Bagaimana kisah perjalanan Arkhan selama di SIB Dicoding? Mari simak!

Arkhan Kecil yang Sempat Ingin Jadi Insinyur

Arkhan Kecil yang Sempat Ingin Jadi Insinyur

Arkhan merupakan bungsu dari dua bersaudara dengan ayahnya yang sempat berkarier sebagai pegawai BUMN, tetapi kini sudah pensiun dan ibu yang berperan sebagai ibu rumah tangga. Kedua orang tua Arkhan merupakan sosok yang suportif.

“Ayah dan Ibu tidak memaksa saya untuk mengambil jurusan atau bekerja di bidang tertentu,” tutur Arkhan.

Namun, sejak kecil, ia sudah memiliki cita-cita untuk menjadi seorang insinyur. Minatnya terhadap teknologi muncul saat ia mengikuti ekskul robotik di sekolah dasar. Salah satu mentornya saat itu yang merupakan lulusan Teknik Elektro, membuat Arkhan tertarik pada jurusan ini.

Memasuki SMA, Arkhan mulai mengenal dua bidang yang menarik perhatiannya: Teknik Informatika dan Desain Komunikasi Visual (DKV). Awal ketertarikannya pada DKV muncul setelah ia menonton banyak konten di YouTube. 

Namun, saran dari sang kakak dan sebuah pertimbangan realistis membawanya untuk memilih jurusan Informatika. Keputusan ini juga dipengaruhi oleh persaingan ketat pada jurusan Teknik Elektro.  

“Saya merasa Teknik Elektro sudah memiliki banyak peminat dan masuk ke jurusan itu tidaklah mudah. Jadi, saya memutuskan untuk memilih jurusan Teknik Informatika,” jelas Arkhan.

Pertimbangan Arkhan membawanya berkuliah ke Surabaya, tepatnya di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur. Di sana, ia mengambil jurusan Informatika dan memulai hidup barunya di Kota Pahlawan.

Menjadi Bagian dari Komunitas yang Suportif dan Memperluas Jejaring Profesional di SIB Dicoding

Menjadi Bagian dari Komunitas yang Suportif dan Memperluas Jejaring Profesional di SIB Dicoding

Meskipun Arkhan memilih jurusan Informatika di kampus, ia tidak langsung mendalami coding di awal kuliahnya. Semangatnya juga baru muncul di pertengahan masa perkuliahannya saat ia melihat teman-temannya sudah mahir melakukan pemrograman.

“Anak-anak di lingkungan kampus Informatika udah pada bisa semua, kok saya belum?” kenangnya.

Terdorong oleh rasa ingin tahu dan semangat untuk mengejar ketertinggalan, Arkhan mulai mencari referensi dan mengikuti berbagai program untuk memperdalam coding. Ia mengikuti berbagai kelas online, menonton tutorial di YouTube, bahkan mencoba membangun proyek pribadinya sendiri.

Suatu hari, Arkhan bertemu dengan seorang teman yang pernah mengikuti program SIB Dicoding Cycle 2. Temannya ini merekomendasikan Dicoding pada Arkhan karena materinya yang mudah dipahami, modul-modulnya yang lengkap dan runut, serta testimoni positif dari para alumninya.

“Dari situ, saya buka situs Kampus Merdeka, terus buka website-nya Dicoding, itu kan ada juga pesan-pesan dari alumni sebelumnya. Saya langsung tertarik untuk mendaftar.”

Arkhan pun memutuskan untuk ikut SIB Dicoding dan memilih alur belajar Full Stack Web Development karena ia ingin mempelajari front-end dan back-end secara menyeluruh. Selama belajar coding gratis di program ini, Arkhan mendapatkan banyak pengalaman berkesan. Ia sangat terbantu dengan komunitas Dicoding yang sangat suportif.

“Saya menemukan komunitas yang suportif. Teman-teman di kelas saling membantu dan sharing ilmu. Jadi, kalau ada yang kesulitan, pasti ada yang bantu,” ungkapnya.

Selain itu, Arkhan juga terkesan dengan mentor-mentor di SIB Dicoding yang sangat profesional dan berpengalaman. Menurutnya, mereka selalu siap membantu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para peserta.

Arkhan pun memperoleh banyak manfaat setelah mengikuti SIB Dicoding. Ia merasa kemampuan coding-nya meningkat pesat dan ia menjadi lebih percaya diri dalam membangun aplikasi berbasis web. Selain itu, ia juga mendapatkan banyak koneksi baru dari komunitas Dicoding.

“Saya mendapatkan banyak koneksi baru dari komunitas Dicoding. Koneksi-koneksi ini sangat bermanfaat bagi saya untuk mengembangkan karier di bidang IT,” kata Arkhan.

Lebih Memperhatikan Kualitas Kode Pasca-Belajar di SIB Dicoding

Lebih Memperhatikan Kualitas Kode Pasca-Belajar Coding Gratis di SIB Dicoding

Sikap proaktif Arkhan dalam mengembangkan kemampuannya melalui SIB Dicoding turut berperan dalam persiapannya memasuki dunia kerja. Selepas lulus dari UPN Veteran Jawa Timur, Arkhan memutuskan kembali ke kampung halamannya di Madiun. Di sinilah ia bekerja di kantor pusat PT Industri Kereta Api (INKA) yang kebetulan juga berlokasi di Madiun.

Awalnya, Arkhan mendapatkan informasi lowongan IT Staff di PT Industri Kereta Api (INKA) dari temannya. Setelah lolos tahap screening, ia mengikuti proses seleksi yang meliputi tes kemampuan dasar, psikotes, wawancara HR, dan wawancara user. Pada saat wawancara user, Arkhan ditanya mengenai proyeknya selama mengikuti SIB Dicoding.

“Pengalaman waktu belajar SIB Dicoding sempat ditanyakan juga. ‘Selama di SIB Dicoding itu ngerjain apa, terus project-nya itu dikerjain berapa orang’ dan sebagainya,” ungkap Arkhan.

Arkhan mampu menjelaskan dengan baik, termasuk pembagian tugas dan perannya dalam project tersebut. Pengalamannya di SIB Dicoding menjadi bahan jawaban wawancara yang menarik dan menunjukkan kesiapannya untuk bekerja di industri IT.

Kini, sebagai IT Staff di INKA, Arkhan bertugas untuk mengembangkan aplikasi berbasis web dan mobile. Terkadang, ia juga melakukan maintenance dan bug fixing, serta bekerja sama dengan tim IT lainnya untuk menyelesaikan project. Selain itu, ia juga terus mengikuti perkembangan teknologi terbaru.

Saat ditanya perihal pengaruh SIB Dicoding terhadap performanya di tempat kerja, Arkhan mengaku kalau ia mendapatkan banyak ilmu yang membantunya menyelesaikan tugas harian. 

“Setelah lulus dari SIB Dicoding, kemampuan saya dalam logika pemrograman itu lebih meningkat. Saya jadi tahu cara coding yang clean seperti membuat clean architecture,” tuturnya.

Sebelum belajar coding gratis di SIB Dicoding, Arkhan mengaku sering melakukan pemrograman secara asal, yang penting aplikasinya bisa berjalan. Namun setelahnya, ia memahami pentingnya menulis kode yang bersih dan mudah dipahami orang lain. Ini membuat Arkhan lebih efektif dalam bekerja dan menghasilkan kode yang lebih mudah di-maintain.

“Sekarang, mindset saya berubah. Saya lebih memperhatikan kualitas dan struktur kode yang saya tulis,” kata Arkhan.

“Jangan Langsung Menyerah Ketika Menemukan Kesulitan”

“Jangan Langsung Menyerah Ketika Menemukan Kesulitan”

Dari Arkhan, kita dapat memahami bahwa perjalanan dalam menggapai mimpi di dunia teknologi memerlukan perjuangan dan kerja keras. Baginya, kunci utama dalam mempelajari teknologi adalah sifat pantang menyerah.

“Awalnya, saya juga sempat ragu dan ingin menyerah. Pernah hilang motivasi dan ngomong ke diri sendiri kayak ‘Emang coding sesusah ini ya?’” ungkapnya.

Namun, Arkhan tidak terjebak dalam keraguan tersebut. Ia memilih untuk terus belajar dan mencoba tanpa terbebani ekspektasi tinggi. Sebagai tips, Arkhan menyarankan untuk memulai dari hal kecil dan konsisten dalam belajar. Tidak perlu langsung mempelajari materi yang kompleks.

Belajar bersama teman atau bergabung dengan komunitas IT juga dapat membantu meningkatkan motivasi. Dengan begitu, kita bisa saling menyemangati dan berbagi ilmu. Jangan lupa untuk menggunakan sumber daya online yang bisa ditemukan di mana-mana.

Bidang IT selalu berkembang pesat. Oleh karena itu, penting untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru. Arkhan percaya bahwa semua orang bisa belajar teknologi dengan tekad dan usaha yang keras. Pesan terakhir darinya adalah, “Teruslah mencoba. Kalian pasti bisa mencapai kesuksesan dengan ketekunan.”


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.