“Growth Mindset Membantu Saya untuk Bertumbuh”

“Growth Mindset Membantu Saya untuk Bertumbuh”

Cerita Deni Irawan Nugraha, Lulusan Lintasarta Digischool dengan Growth Mindset yang Membantunya untuk Maju

Ada beragam hal yang dapat mendorong seseorang untuk maju, entah itu pola pikir, kerja keras, atau sekadar keberuntungan. Deni Irawan Nugraha (22), seorang pemuda asal Kabupaten Bandung Barat, mengandalkan dua hal pertama untuk mengejar cita-citanya di dunia teknologi. Tanpa kerja keras dan growth mindset atau pola pikir berkembang yang tertanam di kepalanya, Deni tentu sudah menyerah karena berbagai keterbatasan yang dimilikinya.

Keterbatasan seperti apa yang Deni miliki dan mengapa ia pantang mundur dari mimpinya sebagai seorang talenta digital? Berikut adalah cerita perjalanan belajar Deni bersama Lintasarta Digischool.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Tulang Punggung Keluarga dengan Ijazah SMA

Terlahir sebagai anak tertua dari empat bersaudara menjadikan Deni sosok yang paling diandalkan oleh keluarga. Terlebih, sang ayah yang dulunya merupakan pedagang soto keliling, telah wafat dan meninggalkan Deni serta sang ibu untuk berbagi tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarga.

Ibu Deni merupakan sosok yang tak kalah luar biasa. Setiap hari, beliau berkeliling desa yang ada di Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, untuk menjajakan pakaian. Hasil dari berjualan ini dimanfaatkan untuk menafkahi keempat putra-putrinya.

Deni yang juga memikul tanggung jawab untuk menghidupi keluarga ingin bisa segera bekerja membantu sang ibu. Namun, lulusan SMAN 1 Cililin ini kesulitan untuk mendapatkan kesempatan tersebut. Bekal ijazah SMA yang dimilikinya serta tidak adanya kemampuan khusus yang dimiliki Deni membuatnya sulit untuk diterima di perusahaan mana pun.

“Saya sudah ikut berbagai job fair dan melamar kerja ke banyak tempat, tapi tidak juga diterima. Ini karena saya tidak punya skill khusus,” ujar Deni.

Untungnya, Deni adalah seseorang dengan growth mindset atau pola pikir berkembang. Kegagalannya diterima kerja di berbagai tempat membuatnya sadar bahwa ia harus membekali diri dengan kemampuan khusus. 

Saat merenung untuk memikirkan kemampuan khusus apa yang mesti dimiliki, Deni ingat bahwa ia dulu merupakan anggota ekstrakurikuler teknologi di sekolahnya. Merasa bahwa minatnya masih ada di sana, Deni memutuskan untuk mulai berkenalan dengan dunia digital. Namun, masalah lain muncul saat Deni menyadari bahwa ia tidak punya laptop untuk belajar.

Growth Mindset sang Prajurit Tanpa Senjata

Keputusan Deni untuk mulai belajar teknologi semakin kuat saat ia membaca berbagai artikel di internet yang menjelaskan bahwa pekerjaan di ranah IT memiliki peluang yang sangat besar bagi lulusan SMA seperti dirinya. Satu hal yang Deni ketahui soal berkarier di dunia IT saat itu adalah kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri dan gelar pendidikan ada di prioritas kedua. Ini membuat Deni bersemangat untuk belajar IT.

Sayangnya, Deni bagaikan prajurit tanpa senjata saat itu. Ia tidak punya laptop untuk bisa memulai langkahnya di dunia teknologi. Lagi-lagi growth mindset yang Deni miliki membuatnya enggan untuk menyerah. Ia kembali berselancar di internet untuk menemukan alur belajar teknologi yang cocok untuk dipelajari melalui ponsel.

Akhirnya, Deni menemukan jawabannya. Alur belajar Front-End Developer dirasa bisa ia pelajari sendiri melalui YouTube dan dengan membaca materi tertulis di internet melalui ponsel. 

Sayangnya, belajar secara autodidak tak bisa semudah itu ia jalani. Deni bingung harus memulai dari mana dan meneruskan materi ke mana. Namun, semua itu tak berlangsung lama hingga akhirnya ia menemukan iklan Instagram salah satu program beasiswa Front-End Developer di Dicoding.

Tanpa berpikir dua kali, Deni pun langsung mendaftarkan diri pada beasiswa tersebut. Akhirnya, Deni merasakan pengalaman belajar dengan kurikulum yang terstruktur. Hanya bermodalkan ponsel, growth mindset, serta kegigihan dalam belajar, akhirnya Deni berhasil lulus dari kelas Belajar Dasar Pemrograman Web dan Belajar Fundamental Front-End Web Development.

Calon Talenta Digital yang Pantang Berhenti Belajar

Meski telah selesai mempelajari pemrograman web dan memahami fundamental dari pengembangan Front-End, semangat belajar Deni tak kunjung padam, terlebih saat ia menemukan informasi beasiswa Lintasarta di Instagram Dicoding. Deni bahkan semakin bersemangat untuk belajar karena mendapatkan sebuah laptop pinjaman.

Melihat Lintasarta menawarkan kesempatan belajar gratis di platform yang pernah ia gunakan dan kini sebuah laptop sudah ada di pangkuannya, Deni tak berpikir dua kali untuk mendaftar. Ia semangat untuk belajar dalam program ini karena cita-citanya untuk menjadi seorang tech expert.

“Saat belajar di Lintasarta, saya banyak mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah saya temukan. Kebanyakan pengetahuan ini adalah materi yang sulit saya dapatkan sendiri di internet,” Deni menjelaskan.

Akhirnya, setelah menjalani lebih dari 100 jam belajar melalui program Lintasarta Digischool, Deni berhasil lulus. Ini membuatnya percaya diri untuk kembali ikut berbagai job fair dan melamar ke banyak lowongan.

Di tengah perjalanannya saat melamar kerja, ia dipertemukan dengan Natural Farm, sebuah perusahaan penyedia kebutuhan kesehatan dan kecantikan bersifat organik yang berbasis di Jakarta. Saat itu, Natural Farm tengah membuka lowongan Front-End Web Developer. Berbekal ijazah SMA serta pengalaman belajarnya di Lintasarta Digischool, Deni melamar posisi tersebut.

Usaha Deni pun berbuah manis. Ia berhasil diterima sebagai Front-End Web Developer purnawaktu yang bertugas untuk membuat e-commerce interface perusahaan dan menangani seluruh proses pengembangan Front-End di kantor. Beruntung, Deni juga mendapatkan fasilitas laptop dari perusahaannya.

Growth Mindset Mengantarkan Deni untuk Terus Maju

Selama bekerja sebagai Front-End Web Developer, Deni mengaku banyak ilmu yang ia peroleh dari Lintasarta Digischool diaplikasikannya saat menjalankan kewajiban, salah satunya dalam hal penulisan kode. Belajar di Lintasarta membuatnya berhasil menulis kode dengan rapi dan ini membantunya dalam melakukan maintenance hasil kerjanya dengan baik.

Meski sudah menjadi karyawan purnawaktu di Natural Farm, Deni tak ingin berhenti bertumbuh. Kini, ia terdorong untuk mewujudkan cita-cita orang tuanya, yakni berkuliah dan lulus dengan gelar sarjana. Akhirnya, Deni melanjutkan studi S1 di Universitas Terbuka, jurusan Sistem Informasi.

“Saya ingin membanggakan orang tua saya, khususnya Ibu. Meski kami berasal dari keluarga yang bisa dibilang kurang mampu, Ibu ingin ada anaknya yang berhasil menjadi sarjana. Selain itu, saya berharap gelar pendidikan saya ini bisa membantu saya menjadi seorang expert,” ungkap Deni.

Berhasil meraih banyak hal yang dulu ia rasa cukup mustahil untuk digapai membuat Deni ingin menyemangati para calon talenta digital lainnya yang bernasib sama seperti dirinya. Ia ingin rekan-rekannya percaya bahwa keterbatasan tak akan menghambat kita untuk maju selama mau berusaha.

“Dulu, saya ingin belajar pemrograman, tapi tidak punya laptop, seperti prajurit tanpa senjata. Namun, kalau dulu saya tidak nekat dan gigih belajar hanya dengan bermodalkan ponsel, saya tidak akan bisa seperti sekarang,” tutup Deni.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.