Tutorial Node.js: Apa itu Node.js dan dasar-dasar Node.js

Tutorial Node.js: Apa itu Node.js dan dasar-dasar Node.js

Sebelum menjawab apa itu Node.js, kita perlu melihat situasi JavaScript pada jaman dulu. Dari dulu hingga sebelum Node.js diciptakan, browser menjadi tempat satu-satunya yang dapat mengeksekusi kode JavaScript. Karenanya, Web Developer perlu mempelajari bahasa pemrograman yang berbeda untuk mengembangkan aplikasi Front-End dan Back-End. Meskipun secanggih dan sekuat apa pun JavaScript berkembang, ia hanya akan digunakan di sisi Front-End saja. Sebenarnya banyak developer yang mencoba membuat teknologi agar JavaScript dapat dijalankan di luar browser. Namun belum ada yang berhasil. Hingga pada tahun 2009, Ryan Dahl berhasil menciptakan Node.js, teknologi yang diharapkan oleh banyak web developer. Tak disangka saat ini teknologi yang diciptakannya menuai popularitas tinggi. Node.js banyak digunakan oleh perusahaan besar sekelas Netflix, Uber, Paypal, dan eBay.

Jadi apa itu Node.js?

Node.js adalah runtime environment untuk JavaScript yang bersifat open-source dan cross-platform. Dengan Node.js kita dapat menjalankan kode JavaScript di mana pun, tidak hanya terbatas pada lingkungan browser.

Node.js menjalankan V8 JavaScript engine (yang juga merupakan inti dari Google Chrome) di luar browser. Ini memungkinkan Node.js memiliki performa yang tinggi.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Node.js juga menyediakan banyak library/module JavaScript yang membantu menyederhanakan pengembangan aplikasi web. Berikut ini adalah beberapa fitur penting dari Node.js yang menjadikannya pilihan utama dalam pengembangan aplikasi:

  • Asynchronous & Event-driven
    Semua API dari Node.js bersifat asynchronous, artinya tidak memblokir proses lain sembari menunggu satu proses selesai. Server Node.js akan melanjutkan ke ke pemanggilan API berikutnya lalu memanfaatkan mekanisme event notification untuk mendapatkan respon dari panggilan API sebelumnya.
  • Very Fast
    Eksekusi kode dengan Node.js sangat cepat karena berjalan pada V8 JavaScript Engine dari Google Chrome.
  • Single Threaded but Highly Scalable
    Node.js menggunakan model single thread dengan event looping. Mekanisme ini membantu server untuk merespon secara asynchronous dan menjadikan server lebih scalable dibandingkan server tradisional yang menggunakan banyak thread untuk menangani permintaan.

Node.js dirancang untuk aplikasi dengan proses I/O yang intensif seperti network server atau backend API. Pemrograman dengan multithreading relatif lebih berat dan sulit untuk dilakukan. Jika kita ingin membuat web server yang bisa menangani ratusan request bersamaan, menggunakan ratusan thread akan membutuhkan memori yang besar. Oleh karena itu, karakteristik Node yang asynchronous dan single thread dirancang untuk memungkinkan implementasi server yang dapat menangani banyak request pada waktu yang sama.

Setelah berhasil menjadi JavaScript Runtime yang dapat mengeksekusi kode JavaScript di luar browser, Node.js seolah-olah menjadi gerbang bagi para JavaScript Developer untuk mengembangkan sistem di luar dari browser. Dengan adanya Node.js, JavaScript menjadi bahasa multiplatform yang banyak menggiring developer untuk menggunakannya. Popularitas JavaScript pun meroket! JavaScript menjadi salah satu pilihan tepat dalam membangun web server, terlebih bila Anda adalah seorang Front-End Web Developer. Anda tentu tidak perlu menggunakan bahasa yang berbeda dalam membangun Back-End. Anda bisa menjadi Full-Stack Developer dengan mempelajari satu bahasa pemrograman saja.

Tahukah kamu bahwa artikel ini diambil langsung dari salah satu sub-modul pada kelas Belajar Membuat Aplikasi Back-End untuk Pemula yang disusun oleh tim expert Dicoding bersama praktisi industri dan divalidasi oleh tim dari AWS (Amazon Web Services)?

Saat ini, AWS menyediakan kelas berbahasa Indonesia di bidang Back-End Developer dan disediakan secara GRATIS melalui program beasiswa Cloud and Back-End Developer Scholarship Program. Beasiswanya untuk umum, tanpa syarat, dan sepenuhnya gratis. Untuk dapat cukup daftar dan isi formulir pendaftaran singkat di aws.dicoding.com. Setelah daftar, pasti dapat!

100.000 Beasiswa untuk Indonesia dari Amazon Web Services

Dasar-dasar Node.js

Bagi kamu yang ingin mulai belajar mengenai Node.js, berikut adalah milestone pengetahuan dasar penting yang seminimum mungkin wajib dipelajari.

  1. Membuat proyek Node.js baru
  2. Mengeksekusi JavaScript dengan Node.js
  3. Mengetahui Node.js Global Object
  4. Memahami Modularization
  5. Menggunakan Node Package Manager
  6. Memahami Eventing
  7. Memahami Filesystem
  8. Memahami teknik Readable Stream dan Writable Stream

Untuk artikel kali ini, kita akan fokus pada bagaimana membuat proyek Node.js baru.

Membuat Proyek Node.js

  1. Sebelum membuat proyek, buatlah folder baru terlebih dahulu. Folder ini akan digunakan sebagai tempat penyimpanan berkas proyek dan JavaScript yang kita tulis nanti. Kami sarankan, Anda buat folder tersebut di alamat C -> javascript-projects -> nodejs-basic bagi pengguna Windows; home -> javascript-projects -> nodejs-basic bagi pengguna Linux atau macOS.
    membuat proyek Node.js baru langkah 1
  2. Selanjutnya, buka folder nodejs-basic menggunakan VSCode. Caranya, pada Visual Studio Code pilih menu File -> Open Folder -> [pilih foldernya]. Folder pun berhasil terbuka melalui VSCode.
    membuat proyek Node.js baru langkah 2
  3. Untuk membuat proyek JavaScript, silakan buka Terminal pada VSCode. Pilih menu Terminal -> New Terminal, kemudian tuliskan perintah: npm init
    NPM alias Node Package Manager merupakan JavaScript Package Manager bawaan dari Node.js. Melalui NPM ini kita dapat membuat Node.js package (proyek) dan mengelola penggunaan package eksternal yang digunakan. Kita akan membahas NPM lebih detail nanti.
  4. Jika Anda yang tidak menggunakan Visual Studio Code, gunakan Terminal/Command Prompt usungan OS Anda. Namun, sesuaikan lokasinya pada folder proyek ya.
  5. Setelah menuliskan perintah di atas, Anda akan diberikan beberapa pertanyaan untuk mengisi nilai package name, version, description. Semua itu merupakan informasi dasar dari aplikasi yang Anda buat.
    membuat proyek Node.js baru langkah 3
  6. Nilai yang berada di dalam tanda kurung merupakan nilai default. Anda dapat menggunakan nilainya dengan langsung menekan tombol Enter. Untuk saat ini, cukup berikan semua pertanyaan dengan nilai default.
  7. Setelah mengisi seluruh pertanyaan yang diberikan, Anda akan diberitahu untuk melihat hasil akhir yang dibuat pada berkas package.json.
    membuat proyek Node.js baru langkah 4
  8. Jika nilai yang ditampilkan sudah sesuai, langsung saja tekan tombol Enter. Berkas package.json pun telah berhasil dibuat pada proyek kita.
    membuat proyek Node.js baru langkah 5
  9. Voila! Anda berhasil membuat proyek Node.js.

Setelah sukses membuat sebuah proyek Node.js, langkah selanjutnya yang harus kamu pelajari adalah cara untuk mengeksekusi JavaScript dengan Node.js. Jika kamu tertarik untuk belajar lebih jauh, di Dicoding tersedia kelas Belajar Membuat Aplikasi Back-End untuk Pemula. Kelas ini merupakan bagian dari alur belajar (learning path) Back-End Developer yang disusun bersama Amazon Web Services beserta pelaku industri lainnya. Jika kamu butuh beasiswa untuk mendapatkan akses ke learning path tersebut, silakan daftar di program Cloud and Back-End Developer Scholarship.

Tutorial Node.js: Apa itu Node.js dan dasar-dasar Node.js – end 

Baca juga artikel pilihan berikut ini :

  1.  Cloud and Back-End Developer Scholarship Telah Dibuka.
  2.  Apa itu bahasa pemrograman JavaScript? Developer wajib tahu.
  3.  Tutorial JavaScript: Menulis Kode JavaScript Pertamamu.

Dibuka Pendaftaran Cloud and Back-End Developer Scholarship Program untuk 100.000 peserta umum


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.