12 Tipe Database Beserta Pengertiannya

12 Tipe Database Beserta Pengertiannya

Sistem database melalui penggunaan dan fungsinya ternyata memiliki 12 jenis tipe yang berbeda. Pada artikel ini kita akan membahas apa saja 12 tipe database yang selama ini beroperasi. Baca terus artikel ini hingga akhir supaya mendapat info lengkapnya.

Bagi kamu yang masih belum mengetahui apa itu database dan manfaatnya, sebelum membaca artikel ini kamu bisa kunjungi artikel sebelumnya yang membahas mengenai “Apa itu Database?”.

Tipe Database

Macam-macam Database
Source : Big Data Information Drawing.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Dalam dunia IT internasional, tipe atau model database memiliki banyak cabang. Hal tersebut dikarenakan bedanya fungsi dan tujuan sistem yang diadopsi pada database. Sedangkan saat ini, secara umum database dibagi menjadi 12 tipe. Tipe yang paling terkenal adalah basis data relasional. Berikut 12 tipe database beserta pengertiannya:

1. Operational Database

Big data operasional database

Operational Database atau sistem manajemen basis data operasional biasa digunakan untuk memperbarui data secara real-time. Tak hanya sekedar melihat datanya saja, tipe basis data ini memungkinkan pengguna untuk memodifikasi data seperti menambah, mengubah, dan menghapus data secara real-time.

Sejak tahun 1990-an, pasar software operational database sebagian besar dikuasai oleh sistem dari SQL (Structured Query Language). Saat ini pasar DBMS operasional berkembang secara drastis dengan banyaknya pendatang baru dan lebih inovatif. Selain itu mereka juga mendukung pertumbuhan penggunaan data tidak terstruktur (NoSQL) dan mesin DBMS NoSQL.

Database NoSQL biasanya berfokus pada skalabilitas data. Selain itu, NoSQL meninggalkan “konsistensi data” dengan tidak menyediakan transaksi seperti yang dilakukan pada sistem sebelumnya. Saat ini basis data operasional sangat mendukung tipe lain, seperti arsitektur distributed database. Distributed database dapat meningkatkan distribusi dalam menyediakan ketersediaan data yang tinggi dan toleransi kesalahan melalui kemampuan replikasi dan skala.

Gartner, Inc telah menerbitkan “Magic Quadrant” pada sistem ini di tahun 2013. Dengan itu, ia menjawab permintaan dunia web dalam mengatasi tantangan mengelola data secara “Big Data”.

2. Analytical Database

Face Analitycs Database

Tipe analytical database merupakan database yang dapat menyimpan dan mengelola big data, termasuk bisnis, pasar, dan data pelanggan untuk analisis business intelligence (BI). Terdiri dari data dan informasi yang diringkas agar mudah untuk dibaca. Selain itu ia dioptimalkan secara khusus untuk skalabilitas dan query yang lebih cepat. Database tipe ini sangat dibutuhkan oleh organisasi manajemen dan pengguna-pengguna lainnya.

3. Data Warehouse

Gudang Database

Sesuai dengan namanya, data warehouse (DW) memiliki tujuan untuk menyimpan data dari waktu ke waktu. Data yang tersimpan merupakan database operasional. Basis data pada warehouse bisa menjadi sumber utama dalam mencari informasi yang telah diperiksa, diubah, dan terintegrasi.

Basis data ini biasanya digunakan oleh para manajer dan end-user lainnya yang memiliki izin untuk mengaksesnya. Melalui perkembangannya, data warehouse memberikan fasilitas berupa membagikan data tanpa arsitektur dalam memfasilitasi skala ekstrim.

4. Distributed Database

Distribusi data

Tipe selanjutnya adalah distributed database, terdiri dari dua berkas atau lebih serta terletak di situs yang berbeda, baik di jaringan yang sama maupun di jaringan yang berbeda sama sekali . Ia memiliki fungsi untuk mengelompokkan setiap departemen melalui fungsi divisi. Pada penerapannya, sistem ini digunakan untuk mendistribusikan database melalui workgroup locale di kantor regional, kantor cabang, serta lokasi kerja lainnya yang berkaitan.

Database ini bisa mencakup segmen operasional dan user database, dan data yang dihasilkan hanya digunakan oleh pengguna situs itu sendiri.

5. End-User Database

database

End-User Database merupakan basis data yang dikembangkan oleh end-user itu sendiri melalui workstation mereka. Berbagai jenis berkas data dibuat sendiri dengan menggunakan prosedur tersendiri. Contoh model dari end-user database adalah word processing, spreadsheet hingga download file.

6. Real-Time Database

Real Time Database

Real-time database adalah model data yang sistem pengolahannya dibuat guna menangani beban kerja suatu lembaga besar seperti negara. Pengolahan data tersebut bisa berubah-ubah sesuai dengan permintaan dan bersifat terus-menerus. Seperti berubahnya harga mata uang dollar yang berubah setiap menit. Di balik itu semua, terdapat basis data real-time yang bekerja dengan cepat.

Real-time database biasa digunakan oleh lembaga akuntansi, hukum, perbankan, multimedia, analisis data ilmiah, serta catatan medis.

7. Relational Database

Database relasional

Dalam sistem manajemen basis data relasional (RDBMS), hubungan setiap data memiliki sifat yang relasional serta tersimpan dalam bentuk kolom dan baris. Kolom dihasilkan dari tabel yang memiliki atribut dan baris dalam tabel mewakili catatan. Setiap bidang dalam tabel juga mewakili nilai data.

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk permintaan program RDBMS. Dalam bahasa tersebut, tersedia fitur untuk memberi perintah menyisipkan, memperbarui, menghapus, dan mencari beberapa informasi. Database relasional dapat bekerja pada setiap tabel yang memiliki unique field key dengan menunjukkan setiap baris. Field key tersebut digunakan untuk menghubungkan satu tabel data ke tabel data lainnya.

Database relasional merupakan tipe database yang paling populer dan sering digunakan. Beberapa produk yang biasa digunakan adalah Oracle, SQL Server, MySQL, IBM DB2, dan SQLite.

Terdapat juga dua keunggulan utama yang ada pada tipe database relasional ini. Kedua keunggulan tersebut berupa :

  1. Basis data relasional dapat digunakan dengan sedikit dan tanpa perlu latihan.
  2. Entri basis data dapat dimodifikasi tanpa perlu menentukan keseluruhan tubuh.

8. External Database

External Database

External database adalah basis data yang menyediakan akses untuk pihak eksternal. Seperti sebuah layanan komersial yang meminta feedback berupa biaya untuk mengakses sebuah produk jasa. Akses tersebut bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada sumber informasi karena telah membuat informasi penting bagi end-user.

9. Navigational Database

Navigasi Database

Melalui basis data navigasi, pengguna bisa menemukan informasi yang dituju dengan memberikan sebuah kata kunci yang sesuai. Biasanya, informasi tersebut berupa objek yang ditemukan melalui beberapa referensi.

10. Hypermedia Database

Hyperlink website

Basis data tipe ini memungkinkan berbagai laman multimedia yang saling berhubungan dan bisa diakses dengan fitur hyperlink. Melalui “home page”, laman web lainnya dapat dihubungkan dengan cara menambah kode alamat URL sumber lainnya. Media ini bisa berupa teks, gambar, video, musik, grafik, dan sebagainya.

11. In Memory Database

Memori Database

Basis data selanjutnya merupakan basis data memori yang terdapat pada perangkat keras. Basis data ini sangat bergantung pada memori utama dan sistem kerjanya berbeda jika menggunakan disk yang berbasis manajemen penyimpanan. Menggunakan memori utama, basis data akan bekerja lebih cepat melalui optimasi algoritma internal sederhana. Hal tersebut dikarenakan penggunaan CPU yang sangat ringan untuk mengeksekusi instruksi.

Dalam implementasinya, basis data ini digunakan untuk jaringan telekomunikasi yang memerlukan pengoperasian cepat secara darurat. Respon memori akan bekerja sesegera mungkin karena dianggap sangat penting.

12. Document Oriented Database

Gambar dokumen

Basis data yang berorientasi pada dokumen merupakan bahasa komputer yang dibuat untuk dokumen. Sistem ini tidak menyimpan data dalam format tabel dengan ukuran seragam di setiap rekamannya seperti relational database. Document oriented database menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki keunikan khusus. Sejumlah field apapun dapat ditambahkan melalui dokumen. Field tersebut juga dapat diisi dengan beberapa bagian data.

“Apabila kamu memutuskan untuk menekuni suatu field jadilah orang yang konsisten. Itu adalah kunci keberhasilan yang sebenarnya.” (B. J.  Habibie)

Sekian untuk penjelasan mengenai 12 tipe database yang perlu diketahui. Segala bentuk basis data memang perlu diketahui kegunaannya untuk memudahkan pengguna. 12 tipe tersebut juga sangat umum digunakan pada jaringan komputer maupun internet untuk memberikan berbagai macam informasi secara cepat dan mudah.

Baca juga artikel pilihan berikut ini :

  1. Manfaat Database untuk Programmer
  2. Ngoding Web Dinamis atau Statis
  3. Berkenalan dengan Pemrograman Web
  4. Perkembangan Pemrograman Web dari Masa ke Masa

12 Tipe Database Beserta Pengertiannya – karya Alfian Dharma Kusuma, Intern Junior Content Writer di Dicoding.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.