Swift merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun aplikasi iOS, sebuah sistem operasi yang dibuat oleh Apple Inc. Pengguna iOS sendiri semakin hari semakin meningkat. Berdasarkan data dari StatCounter, jumlah pengguna iOS mencapai 29.15% per November 2023. 

Bahkan pada waktu yang sama, Apple berhasil mengalahkan Samsung yang hanya mencapai 24.61%. Hal inilah yang membuat peluang iOS Developer terbuka lebar. Banyak perusahaan membuka lowongan pekerjaan untuk membangun aplikasi yang bisa berjalan dalam sistem operasi iOS menggunakan bahasa pemrograman Swift.

Namun, banyak suka duka yang dihadapi oleh calon iOS Developer, terutama dalam pengembangannya. Mengapa demikian? Untuk membangun aplikasi iOS, Anda memerlukan aplikasi khusus, yakni Xcode. 

Sayangnya, Xcode tidak bisa dijalankan pada sembarang sistem operasi. Ia hanya bisa dijalankan dalam sistem operasi macOS, sistem operasi desktop buatan Apple. Oleh karena itu, ini menjadi tantangan tersendiri untuk orang-orang yang ingin mendalami iOS Developer dengan Swift.

Bagaimana cara mengatasi gap ini? Anda tak perlu khawatir karena kini sudah banyak alternatif yang bisa dilakukan untuk menguasai skill iOS Developer termasuk menguasai bahasa pemrograman Swift. Yuk, simak blog ini agar Anda bisa segera menjadi iOS Developer!

Membuat Aplikasi iOS dengan Swift Tanpa MacBook

Jika belum mempunyai MacBook saat ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membangun aplikasi iOS dengan Swift tanpa MacBook.

Pinjam Teman yang Punya MacBook 🤝🏻

Pasti ada di antara teman-teman kalian yang memiliki MacBook dan memungkinkan untuk dipinjam. Tidak ada salahnya jika Anda ingin mencoba membangun aplikasi iOS dengan modal meminjam. Tentu, syarat dan ketentuan berlaku, ya. Karena bukan barang pribadi, Anda perlu memperlakukannya lebih spesial. 

Beli, MacBook Air Juga Oke 🫣

Jika di antara orang-orang terdekat Anda tidak ada yang memiliki MacBook, tidak ada salahnya juga berinvestasi dengan membelinya. Saat ini, ada beberapa rekomendasi atau pilihan Mac yang bisa Anda pilih. Tentunya, pilihan tersebut bergantung dengan waktu dan kebutuhan, ya. Salah satu yang bisa saya rekomendasikan adalah MacBook Air M1 yang harganya di range 11-12 jutaan saja. 

Ini adalah produk MacBook terbaik karena sudah menggunakan prosesor M1 yang cukup kencang. Namun, jika Anda tidak memiliki budget, tidak ada salahnya mencoba alternatif terakhir, yakni menyewa MacBook.

Menyewa MacBook 🤫

Apa yang terbesit dipikiran Anda ketika mendengar kata “menyewa MacBook”? Betul, kita membayar sejumlah uang untuk menyewa MacBook dalam tempo tertentu. Namun, kali ini yang disewa adalah versi online-nya atau yang biasa dikenal dengan virtual. Saat ini banyak penyedia Mac yang bisa Anda sewa dengan harga bervariasi. Inilah beberapa di antaranya.

Dari berbagai penyedia yang ada, saya menyarankan Anda menggunakan MacinCloud karena banyak fitur yang bisa disesuaikan, termasuk membangun aplikasi iOS dengan Swift. 

MacinCloud

Seperti yang sudah disebutkan di atas, MacinCloud adalah penyedia layanan Mac yang bisa Anda akses di mana dan kapan saja. Untuk menggunakan berbagai fitur yang ada, tentu Anda perlu mengeluarkan sejumlah uang, sekitar 29–79 dolar. Jika dirupiahkan, kurang lebih lima ratus ribuan sampai satu juta tiga ratus ribuan rupiah. 

Hal ini menurut saya worth it, jika dibandingkan langsung membelinya. Dengan MacinCloud, Anda bisa membangun aplikasi iOS dengan Swift di laptop atau PC kesayangan Anda. Menarik, bukan? 

Selain membangun aplikasi iOS dengan Xcode, Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi lain sesuai dengan kebutuhan. Bahkan, Anda bisa melakukan request untuk menginstal aplikasi ke perangkat Mac tersebut.

Cara Menyewa MacinCloud

Anda bisa langsung mengunjungi halaman website macincloud.com untuk menyewa MacBook secara virtual. Seperti inilah tampilan dari halaman MacinCloud.

Anda bisa register dan memilih paket yang diinginkan. Dari berbagai pilihan yang ada, saya merekomendasikan Anda menggunakan Managed Server karena bisa digunakan kapan saja sesuai dengan limit yang diberikan. 

Mengapa tidak menggunakan Pay-As-You-Go? Padahal lebih murah karena hanya 1$ saja? Jawabannya karena Anda perlu membeli minimal 30 jam dengan masa aktif 60 hari. Jadi, jika dihitung Anda perlu mengeluarkan 30$ untuk paket PAYG tersebut.

Setelah memilih Managed Server, Anda akan dipindahkan ke halaman untuk mengatur detail dari environment yang Anda sewa, seperti lokasi server, versi dari sistem operasi, platform model, hingga payment cycle & login time. 

Hal yang perlu jadi catatan adalah sesuaikan dengan kebutuhan Anda saat ini. Contohnya, pilih pembayaran per pekan jika menyewa satu pekan sudah cukup untuk melakukan pekerjaan Anda. 

Selain itu, pastikan juga lokasi yang Anda pilih adalah region Asia East (Near Singapore). Sebab, jika Anda salah memilih lokasi akan memengaruhi kecepatan dalam mengakses device MacinCloud.

Setelah dirasa semuanya sudah diatur, lanjut ke bagian pembayaran. Anda bisa memanfaatkan berbagai layanan pembayaran yang bisa dipilih. Ada baiknya Anda melebihi jumlah saldo di atas hitungan sebelumnya karena biasanya ada potongan (pajak).

Menggunakan MacinCloud

Setelah proses pembayaran berhasil dilakukan, Anda akan menerima invoice, informasi akun, dan cara menggunakan MacinCloud. Ini contoh dari invoice tersebut. 

Selanjutnya, hal yang perlu Anda catat adalah sistem pembayaran bersifat subscription sehingga ketika jatuh tempo MacinCloud akan menarik sejumlah rupiah ke akun Anda. Ada baiknya untuk mengantisipasi hal tersebut dengan memasang kalender untuk menghentikan langganan MacinCloud.

Lalu, bagaimana cara menggunakan MacinCloud? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Anda akan menerima informasi berupa username dan password.

Setelah itu, Anda juga akan mendapatkan informasi server dan file untuk menghubungkan perangkat ke MacinCloud. Berikut adalah cara menggunakan file tersebut berdasarkan sistem operasi yang Anda gunakan.

• Windows PC: Cukup klik 2 kali berkas file yang didapat.
• MacOS: Perlu install Microsoft Remote Desktop.
• Linux: Perlu install rdesktop.

Selain menggunakan desktop, Anda juga bisa connect via mobile.

Setelah membuka Microsoft Remote Desktop menggunakan file server tersebut, masukkan username dan password yang sudah Anda miliki sebelumnya.

Tara! MacinCloud siap digunakan untuk membangun aplikasi iOS dengan Swift!

Kesimpulan

Sebelum Anda menyewa Mac secara virtual, pastikan untuk mencoba trial atau demo terlebih dahulu. Sebab, beberapa vendor menyediakan fitur tersebut. Feel yang didapatkan mungkin akan berbeda dengan menggunakan device asli. Oleh karena itu, jika Anda masih belum puas dengan menyewa Mac secara virtual, tidak ada salahnya untuk membeli device aslinya, MacBook. 

Jika Anda tertarik untuk mendalami iOS developer dengan Swift, silakan kunjungi YouTube Dicoding karena di sana ada Developer Coaching yang membahas dasar-dasar Swift, iOS pemula, hingga MacinCloud.

Sumber: Dicoding Developer Coaching #119 : iOS | MacinCloud, Bikin Aplikasi iOS tanpa MacBook

Jika Anda sudah serius, tidak ada salahnya mencoba materi iOS tingkat menengah hingga mahir dari Dicoding. Bahkan, ada lulusan yang berhasil menyelesaikan kelas-kelas dalam Learning Path iOS Developer di Dicoding dengan menggunakan MacinCloud. Ia bernama Heri Setiawan, lulusan beasiswa IDCamp yang saat ini menjadi Full Stack Mobile App Developer. Berikut adalah testimoni darinya.

• Belajar Membuat Aplikasi iOS untuk pemula 🍎
  Materi yang diberikan cukup bagus dan detail. Dengan menggunakan layanan MacinCloud, saya dapat menguasai materi ini dengan baik.
• Belajar Fundamental Aplikasi iOS 🚀
  Meskipun saya tidak memiliki MacBook, namun berkat adanya layanan MacinCloud serta materi yang terstruktur dari Dicoding, akhirnya saya makin tertarik dan terus mendalami iOS Development ini. Terima kasih Dicoding & IDCamp.

Bagaimana, sebagai jiwa muda, tentu tidak ingin kalah dengan Heri, bukan? Yuk, langsung saja meluncur untuk menjadi iOS Developer seutuhnya. 🫶🏻