Dhimas Sahid Pangestu, Lulusan SMA yang Berhasil Jadi Talenta Digital Unggulan

Lulusan SMA yang Berhasil Jadi Talenta Digital Unggulan

Cerita Dhimas Sahid Pangestu, Lulusan Dicoding Bootcamp Batch 1 yang Berhasil Menuntaskan Pembelajaran di Dicoding Bootcamp

“Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today.” – Malcolm X

Pintu kesuksesan di masa depan dapat dibuka dengan berbagai cara. Jika yang didambakan adalah keberhasilan dalam bidang teknologi, mempelajari hal baru bisa menjadi salah satu caranya. Dhimas Sahid Pangestu (32) percaya akan hal ini. Didorong oleh mimpinya untuk menjadi seorang software developer, ia bersemangat mempelajari ilmu pemrograman.

Salah satu langkah besar yang diambil Dhimas untuk mewujudkan mimpinya adalah dengan mengikuti program Dicoding Bootcamp Batch 1. Melalui kesempatan ini, ia berhasil memperluas wawasannya dan semakin mantap dengan langkahnya dalam meniti karier di dunia teknologi.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Lalu, bagaimana perjalanan Dhimas sebelum akhirnya sampai ke titik ini? Mari telusuri kisah inspiratifnya!

Tertarik dengan Teknologi Berkat Ponsel Jadul

Cimahi merupakan kota kecil tempat Dhimas lahir dan tumbuh sebagai seorang anak dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Anak ketiga dari empat bersaudara ini sudah menunjukkan ketertarikannya terhadap teknologi sejak berusia 10 tahun.

Kondisi keluarga yang memprihatinkan menempa Dhimas menjadi sosok yang luar biasa. Ayahnya yang dulu bekerja sebagai petugas servis AC, wafat ketika ia menginjak usia 16 tahun. Situasi ini memupuskan mimpinya untuk bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Meski begitu, Dhimas tak pernah patah semangat. Ia selalu ingat pesan kedua mendiang orang tuanya yang ingin Dhimas menjadi sosok sukses, mandiri, dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain.

Oleh karena itu, Dhimas bercita-cita agar ia bisa sukses dalam bidang teknologi, sesuai dengan minatnya. Ketertarikannya terhadap bidang ini tak muncul hanya dalam semalam. Saat masih sekolah dulu, teknologi masih menjadi hal yang asing bagi Dhimas dan lingkungannya. Namun, satu ponsel jadul bermerek Sony Ericsson mampu mengubah pandangannya.

“Dari situlah saya mulai mengotak-ngatik perangkat ponsel saya tersebut. Saya juga sering ke warnet untuk menjelajahi forum dan komunitas online tentang teknologi, bahkan mengelola forum Kaskus yang sampai detik ini masih bisa diakses.”

Meski hanya lulusan SMA, semangat dan dedikasi Dhimas untuk belajar tak terpadamkan. Dengan tekad yang kuat untuk terus belajar dan berkembang, Dhimas berhasil menembus batasan-batasan yang ada dan berkarier sebagai IT Support di Klinik Izzatul Cimahi, pusat kesehatan di Cimahi Utara yang buka selama 24 jam.

Sekarang, Dhimas sudah berkeluarga dan dikaruniai dua buah hati. Meski begitu, rasa hausnya akan pengetahuan masih terus ada. Berbekal pengalaman yang sudah didapatkan dari pekerjaannya saat ini, ia bertekad untuk memperdalam ilmu tentang pengembangan web.

Belajar Pemrograman dengan Lebih Terstruktur di Dicoding Bootcamp

Dhimas Sahid Pangestu, salah satu Lulusan Dicoding Bootcamp Batch 1

Hari demi hari, Dhimas semakin merasakan dorongan kuat untuk belajar hal baru. Dalam benaknya, ia bergumam, “Bagaimana jika saya beralih karier menjadi seorang programmer atau software developer?”

Sebagai seseorang yang senang mempelajari hal baru, Dhimas menyadari bahwa pekerjaannya saat ini memang membuatnya tahu banyak hal, tetapi ia belum memiliki kesempatan untuk menjadi lebih berkembang. Dalam lubuk hatinya, ia ingin menguasai satu bidang secara mendalam dan menjadi seorang ahli.

“Saya pun mulai mencari tempat yang tepat untuk belajar dan bertemu dengan sesama pegiat teknologi yang satu frekuensi dengan saya.”

Di tengah pencarian tersebut, Dhimas menemukan Dicoding. Sekitar tahun 2020, Dhimas tertarik untuk belajar di platform ini karena saat itu, Dicoding sempat memberikan kelas gratis dan bisa diakses secara daring. 

Setelah belajar di Dicoding, Dhimas sempat mengasah kemampuannya secara mandiri. Tak lama kemudian, program Dicoding Bootcamp resmi dibuka. 

Tanpa berpikir dua kali, Dhimas segera mendaftar. Alasannya? Ia ingin mendalami ilmu pemrograman secara lebih terstruktur. Selain itu, ada beberapa alasan lain yang membuatnya mengikuti program ini.

Pertama, ia ingin mencari rekan sejawat dengan minat dan tujuan yang sama, bisa jadi teman diskusi, dan ingin mengejar impian yang sama. Selain itu, Dhimas pun ingin membangun jejaring profesional yang solid.

“Di Dicoding Bootcamp, saya paling suka bagian capstone project-nya karena bisa bekerja dengan sesama pegiat teknologi. Juga submission yang bisa langsung diterapkan dan dijadikan sebagai portofolio.”

Dhimas juga bercerita bahwa ia sangat menyukai struktur pembelajaran di Dicoding Bootcamp yang terorganisasi dengan baik. Sebelum belajar di Dicoding Bootcamp, Dhimas memang sudah pernah mempelajari ilmu dasar pemrograman. Sayangnya, berlatih secara autodidak membuatnya tidak tahu urutan belajar yang benar. 

“Lewat Dicoding Bootcamp, akhirnya, saya mendapatkan pembelajaran pemrograman yang lebih runut dan jelas.”

Dicoding Bootcamp Memupuk Kepercayaan Diri Dhimas dalam Membangun Produk

Capstone project Dhimas berhasil terpilih sebagai yang terbaik

Saat ditanya soal pengalaman belajar di Dicoding Bootcamp, Dhimas menceritakan beberapa hal yang menarik baginya. Salah satu hal yang menarik perhatiannya adalah pengetahuan pemrograman yang lengkap. Meski ada beberapa materi yang cukup menantang untuk dicerna, ia tak merasa terlalu kesulitan karena sudah memiliki fondasi kuat.

“Alhamdulillah, setelah masuk Dicoding Bootcamp, semua pengetahuan saya terlengkapi. Sebelumnya, saya sudah tahu cangkangnya, sekarang tinggal diisi dagingnya.”

Saat ditanya mengenai tantangan yang Dhimas hadapi di Dicoding Bootcamp, ia menjawab, “Memanfaatkan waktu sebaik mungkin.” Ini hal yang cukup sulit bagi Dhimas ketika meluangkan waktu untuk belajar mengingat kesibukannya di kantor dan kewajibannya untuk mengurus keluarga. 

Namun, alih-alih mengeluh karena kewalahan, ia justru semakin bersemangat untuk melakukan manajemen waktu. Terlebih saat Dhimas harus mencerna modul expert yang mengarah pada tingkat keahlian yang lebih tinggi. 

“Di sini, saya belajar bagaimana membangun produk dengan struktur yang benar dan sudut pandang yang tepat dalam pembuatan aplikasi.”

Di Dicoding Bootcamp, Dhimas juga diajari tentang pentingnya performa yang baik, penggunaan aksesibilitas sesuai standar, serta pengujian dalam pengembangan aplikasi. Kini, ia merasa lebih percaya diri dalam membuat produk yang berkualitas dan sesuai dengan standar industri.

“Sukses adalah Saat Kita Bisa Berdampak bagi Orang Lain”

Sertifikat kelulusan yang berhasil Dhimas dapatkan

Setelah menyelesaikan pelatihan di Dicoding Bootcamp, Dhimas dipenuhi dengan harapan dan rencana yang ingin ia wujudkan di masa depan. Langkah pertama yang akan ia ambil adalah melihat dan mempelajari industri yang sedang digandrungi.

Meski telah memiliki pengetahuan cukup, Dhimas tak pernah lelah untuk belajar. Bahkan, ia masih ingin menyelami beberapa ilmu fundamental lebih dalam lagi. Baginya, dasar keilmuan yang kuat adalah kunci untuk berbagai framework yang akan digunakan di masa depan.

Saat ini, Dhimas sedang mencoba untuk mendapatkan sertifikasi web fundamental. Selain itu, ia pun tengah mengambil kelas “Menjadi Linux System Administrator” di Dicoding karena ingin memperluas wawasan tentang cara kerja komputer.

Tak hanya keahlian teknikal, Dhimas pun turut mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya sebab ia sadar bahwa ada banyak modul web yang menggunakan bahasa asing satu ini. 

“Saya sendiri ada keinginan untuk menjadi seorang freelancer dan berharap bisa mengambil pekerjaan dari klien luar negeri nantinya.”

Ketika ditanya tentang definisi kesuksesan, Dhimas membagikan pandangannya yang cukup sederhana, tetapi dalam. Baginya, kesuksesan bukan hanya tentang mencapai tujuan pribadi, tetapi lebih kepada dampak yang dapat dirinya bawa kepada orang lain.

“Bagi saya, sukses bukan hanya berguna bagi sekitar, tetapi juga memberikan dampak yang dapat dirasakan dan diapresiasi oleh masyarakat. Kita harus bisa memberikan solusi bagi masalah-masalah besar.”

Dhimas menekankan pentingnya menetapkan tujuan sebagai motivasi bagi calon talenta digital yang ingin belajar di Dicoding Bootcamp. Tanpa tujuan yang jelas, kita tidak akan mengerti alasan dan tujuan kita belajar.

“Dengan menetapkan tujuan yang jelas, setiap langkah akan terasa lebih bermakna dan membawa kita lebih dekat dengan mimpi kita. Kita juga akan tahu akan dipakai apa nantinya hasil dari pembelajaran itu.”


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.