Inilah perbedaan antara PHP dan JavaScript

Inilah Perbedaan antara PHP dan JavaScript

PHP adalah salah satu bahasa pemrograman yang populer digunakan dalam pengembangan server-side atau back-end. Pengembangan fitur PHP terus dilakukan. Saat ini versi stabil dari PHP yaitu versi 8.2 yang mendukung pendekatan pemrograman berbasis objek (Object-Oriented Programming).

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang populer digunakan pada pengembangan di client-side atau front-end. Setelah adanya Node.js, JavaScript dapat dijalankan di luar browser sehingga JavaScript tidak hanya dijalankan di client-side dan front-end, tetapi juga dapat digunakan pada pengembangan back-end. 

Nah, tahukah kamu perbedaan antara kedua bahasa pemrograman tersebut? Yuk, simak artikel berikut ini. 

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Fungsi

Dari segi fungsi, PHP digunakan untuk pengembangan di server-side atau back-end. PHP berfungsi untuk membuat fungsional sebuah fitur di website agar bisa berjalan dengan baik, seperti menyimpan data, autentikasi user, menampilkan konten dinamis, dan menyimpan cookie.

PHP bisa digunakan untuk membuat web service atau API. Namun, banyak juga yang menggunakan PHP untuk membuat aplikasi full-stack di mana pembuatan fungsional website dan tampilan digabungkan di satu proyek.

JavaScript digunakan untuk pengembangan di client-side (browser) atau front-end. JavaScript berfungsi untuk membuat tampilan website yang menarik dan interaktif menggunakan berbagai jenis kerangka kerja (framework), seperti Next.JS, Angular, dan Vue. Sejak adanya Node.js, kini JavaScript tidak hanya digunakan untuk kebutuhan client-side atau front-end, tetapi juga dapat digunakan untuk pengembangan di sisi server atau back-end, seperti membuat RESTful API. Bahkan, JavaScript juga dapat digunakan untuk membuat aplikasi native seperti Android, iOS, dan aplikasi desktop.

Kerangka Kerja atau Framework

Kerangka kerja (framework) adalah sebuah alat yang mempermudah pengembangan web dengan menyediakan berbagai tools dan pustaka yang telah tersedia.

Framework yang populer digunakan di PHP adalah Laravel. Laravel merupakan kerangka kerja PHP yang bersifat open-source dan gratis. Ia juga memiliki banyak fitur yang dapat mempermudah pengembangan aplikasi web, seperti Object Relational Mapping (ORM) untuk berinteraksi dengan database. Selain itu, juga ada fitur blade template yang mempermudah untuk membuat tampilan web. Laravel dapat digunakan untuk membuat web service ataupun aplikasi full-stack.

Lalu, kerangka kerja yang populer digunakan di JavaScript adalah Next.js. Next.js adalah kerangka kerja react yang digunakan untuk membangun tampilan website dan aplikasi full-stack. Dengan menggunakan Next.js, pembuatan tampilan website yang menarik akan menjadi lebih mudah dengan fitur yang dimiliki oleh Next.js, seperti routing, styling, dan rendering.

Running Environment

Untuk menjalankan PHP dibutuhkan web server karena PHP adalah bahasa pemrograman server-side. Tanpa web server, kode PHP tidak akan bisa dijalankan. Salah satu contoh web server yang populer digunakan yang dapat menjalankan PHP adalah XAMPP dan MAMP (khusus untuk pengguna macOS). Kamu juga dapat menggunakan kerangka kerja Laravel agar kamu tidak perlu lagi membuat web server untuk menjalankan kode PHP karena laravel sudah memiliki web server bawaan.

Kode JavaScript dapat berjalan tanpa adanya server karena JavaScript adalah bahasa pemrograman client-side. Kamu dapat menjalankan kode JavaScript di browser. JavaScript awalnya diciptakan khusus untuk browser. Namun, dengan adanya Node.js, JavaScript dapat dijalankan di luar lingkungan browser, contohnya server.

Koneksi Database

PHP dapat melakukan koneksi dengan mudah dan secara langsung ke database, seperti MySQL dan PostgreSQL. PHP tidak membutuhkan pustaka atau pihak ketiga untuk terkoneksi dengan database, cukup dengan beberapa baris kode maka kita sudah bisa berinteraksi dengan database, seperti menambahkan data, update, dan menghapus data.

Lain halnya dengan JavaScript yang tidak bisa terkoneksi secara langsung dengan database. Agar JavaScript dapat terhubung ke database, kita harus mengoneksikannya dengan Node.js dan package pihak ketiga.

Keamanan

PHP memiliki keamanan yang lebih baik jika dibandingkan dengan JavaScript. Kode PHP ketika dijalankan tidak akan terlihat oleh pengguna karena kode tersebut berjalan di sisi server

Namun, kode JavaScript khususnya untuk pengembangan front-end, dapat dengan mudah di-inspect element oleh pengguna melalui browser sehingga detail implementasi kode akan terlihat.

Itulah perbedaan antara bahasa pemrograman PHP dengan JavaScript. Perbedaan diantara keduanya dapat ditinjau dari segi fungsi, kerangka kerja, running environment, koneksi database, dan keamanan. Setiap bahasa pemrograman tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Terlebih lagi, kedua bahasa pemrograman ini pada dasarnya digunakan untuk tujuan yang berbeda, yaitu server-side dan client-side. Semoga dengan memahami perbedaan tersebut, kamu dapat memilih bahasa pemrograman yang cocok dengan kebutuhan aplikasi. Sampai jumpa di artikel lainnya.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.