Fintech, Apa Itu? Inilah Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Fintech, Apa Itu? Inilah Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Penerapan teknologi dalam kehidupan sehari-hari kini sudah menjangkau hampir seluruh aspek kehidupan. Tak terkecuali bidang keuangan. Hal itu disebut dengan fintech. Apakah kamu penasaran tentang pengertian, jenis, dan contohnya? Yuk, langsung saja kita simak artikel berikut.

Pengertian

Sebelumnya, pernahkah kamu mendengar istilah fintech? Ini adalah singkatan dari financial technology. Nah, untuk mengetahui arti lebih lengkapnya, mari kita simak penjelasan para ahli berikut.

  • Menurut Arner, dkk. (2015), fintech memiliki arti penerapan teknologi dalam bidang keuangan.
  • Schueffel (2016) mengungkapkan bahwa fintech adalah sebuah bentuk industri baru yang menerapkan teknologi untuk menghasilkan kemajuan dalam penerapan bidang keuangan.
  • Leong dan Sung (2018) berpendapat bahwa fintech adalah gabungan dari beberapa ilmu pengetahuan, seperti keuangan serta manajemen dan inovasi teknologi.

Dalam beberapa pengertian menurut ahli tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa financial technology adalah sebuah bentuk penerapan teknologi yang dapat menciptakan inovasi-inovasi terbaru dalam bidang finansial.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Sejarah

Bagaimana financial technology akhirnya bisa berkembang? Berikut adalah sejarah perkembangan teknologi finansial dirangkum dari buku Research Anthropology on Concepts, Applications, and Challenges of Fintech.

Ia mulai berkembang sejak abad ke-20, ketika telegraf mulai digunakan dalam bidang pengelolaan keuangan. Lebih tepatnya pada tahun 1918, saat itu telegraf melalui kode morse digunakan untuk mentransfer dana serta menghubungkan 12 jaringan yang tergabung dalam Federal Reserve System. Dari situ terbentuklah Federal Funds Service.

Lalu, pada tahun 1950 ditemukan kartu kredit oleh Frank X. McNamara yang diterapkan pada Diners Club sebagai pelopor. Perkembangan berikutnya lumayan pesat pada tahun 60-an, ketika pasar saham mulai menggunakan sistem elektronik (1960) dan Bank Barclay menciptakan ATM atau anjungan tunai mandiri (1967).

Perubahan yang cukup berpengaruh selanjutnya terjadi pada tahun 80-an. Diawali dengan usaha perantara bisnis (brokerage) online pertama, yakni E-Trade yang ditemukan pada tahun 1982. 

Berikutnya pada tahun 1983, perbankan daring dikenalkan oleh Nottingham Building Society di Inggris. Namun, empat tahun setelah itu, ada tragedi besar pada keuangan global akibat Black Monday. Ini menunjukkan bahwa pasar saham sudah saling terkoneksi melalui teknologi.

Penerapan Fintech dengan Google Pay

Ilustrasi pembayaran dengan Google Pay.

Perkembangan teknologi finansial terus berlanjut pada tahun 90-an. Akun cek bank online pertama dikembangkan oleh Wells Fargo pada tahun 1995. Selanjutnya, banyak bank di Amerika Serikat membuat situs web untuk bertransaksi di internet. Confinity, sebagai cikal bakal PayPal, pun ditemukan pada tahun 1998.

Krisis keuangan global kembali terjadi pada tahun 2008, tetapi tidak menyurutkan perkembangan teknologi finansial. Bitcoin diciptakan pada tahun 2009 dan sudah termasuk intensi agar generasi berikutnya ditakdirkan mengumpulkan hingga 21 juta bitcoin sampai 2040.

Teknologi finansial semakin maju mulai tahun 2010-an, ketika pada tahun 2011 Google menciptakan sistem pembayaran melalui Google Wallet. Lalu, pada tahun 2015, Alibaba mengembangkan teknologi yang bisa menganalisis wajah untuk verifikasi pembayaran. Investasi pada financial technology secara global pun menyentuh angka fantastis, yakni $59,5 miliar pada tahun 2018.

Di Indonesia sendiri, sistem pembayaran terintegrasi sudah berkembang dengan adanya QRIS yang diluncurkan pada Agustus 2019. Lima tahun sebelum itu, teknologi finansial di Indonesia dipelopori oleh Amar Bank dengan program pinjaman online-nya, yakni Tunaiku.

Jenis dan Contoh

Dirujuk dari buku Ekonomi Digital (2019), menurut Financial Stability Board ada empat jenis fintech sebagai berikut.

Agregator

Definisinya adalah pengumpul informasi agar konsumen mendapatkan informasi pasar dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan. Semua informasi dikumpulkan dalam satu wadah dan konsumen dapat mengambil keputusan berdasarkan hal tersebut. Contoh dari jenis ini di Indonesia adalah Cermati dan Cekaja.

Manajemen Risiko dan Investasi

Umumnya, jenis usaha ini tidak hanya mengadakan platform untuk konsumen berinvestasi atau menjual produk investasi, tetapi juga mengedukasinya. Konsumen diberikan pendidikan tentang manajemen risiko dan juga hal-hal lainnya yang perlu dipersiapkan sebelum investasi. Contoh dari jenis ini di Indonesia adalah Finansialku dan Bibit.

Pembayaran, Kliring, dan Penyelesaian

Jika ada usaha untuk menyediakan metode pembayaran secara online atau dompet digital, itu termasuk dalam jenis financial technology yang satu ini. Usaha ini bisa diadakan oleh lembaga bank ataupun non-bank. Contoh dari jenis ini adalah Sakuku BCA, Flip, GoPay, dan DANA.

Deposito, Peminjaman, dan Penambahan Modal

Jenis usaha ini menghubungkan para investor dengan pencari modal atau orang-orang yang ingin meminjam dana. Nantinya, investor mendapatkan keuntungan dari peminjaman tersebut. Contoh dari jenis ini adalah Modalku, iGrow, dan Akseleran.

Nah, itu dia penjelasan tentang fintech, mulai dari pengertian, sejarah, hingga jenis beserta contohnya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu, ya. Sampai jumpa dalam artikel berikutnya!


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.