Tidak bisa dimungkiri menjadi seorang programmer memang cukup challenging dan dalam proses belajar programming pun pasti kamu menemukan rasa malas. Namun, ada 1001 cara untuk mengatasi rasa malas terutama saat belajar programming. Salah satunya, dengan membangun kebiasaan atau pun memilih waktu yang tepat dan efektif untuk belajar.

Programmer identik dengan beraktivitas di malam hari tapi tidak sedikit juga programmer yang baru bisa berkegiatan di pagi hari. Kedua kubu tersebut memiliki alasan yang cukup mirip karena pada jam-jam tersebut suasananya masih tenang dan tenteram. 

Hal itu membuat para programmer menjadi lebih fokus dan kreatif dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Berbeda dengan siang hari, yang suasananya biasa cukup ramai sehingga membuat para programmer kurang produktif baik saat bekerja maupun belajar. 

Namun, baik saat bekerja maupun belajar pemrograman di malam hari, sangat penting untuk kamu membangun kebiasaan programming. Hal ini akan membuatmu terhindar dari rasa bosan atau malas dalam belajar. 

Selalu pastikan juga kamu menemukan waktu yang tepat untuk berhenti programming sehingga dapat mempertahankan jadwal tidur yang tepat. 

Yuk, simak beberapa tips membangun kebiasaan programming yang bisa kamu ikuti agar lebih produktif belajar!

1. Gunakan Metode “Cue–Routine–Reward”

Menurut Charles Duhigg dalam bukunya The Power Of Habit mengungkapkan bahwa kita membentuk kebiasaan karena otak kita selalu mencari cara baru untuk menghemat energi. Semakin banyak kebiasaan yang kita bentuk semakin banyak pula energi yang kita hemat.

Nah, menurut Duhigg struktur kebiasaan terdiri dari 3 hal, yaitu: cues (sinyal), routines (rutinitas), dan reward (manfaat atau penghargaan yang didapat setelah melakukan rutinitas tersebut). 

Kamu bisa mencoba metode ini dengan kebiasaan sehari-hari yang sederhana, seperti “setiap pagi setelah mandi, saya akan belajar programming selama 30 menit untuk mencapai goals belajar di minggu ini.” 

Dalam hal itu, ‘setelah mandi pagi’ tergolong sebagai sinyal, ‘belajar programming selama 30 menit’ sebagai rutinitas, dan ‘mencapai goals belajar ’ sebagai penghargaan. Ketiga hal tersebut mendasari struktur kebiasaan dari masing-masing kebiasaan yang berbeda, baik atau buruk.

2. Tetapkan Goals yang Jelas 

Menetapkan strategi dan tujuan yang terukur adalah kunci untuk memastikan kontinuitas kebiasaan belajar programming-mu. 

Metode SMART adalah salah satu strategi yang tepat untuk membantu kamu mencapai tujuan yang jelas. SMART merupakan kepanjangan dari specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound. 

Contoh tujuan yang tidak menggunakan metode SMART:

“Saya akan menjadi seorang Android Developer yang mahir.”

Contoh tujuan yang menggunakan metode SMART:

“Untuk mencapai tujuan saya menjadi seorang Android Developer yang mahir pada akhir tahun, maka saya akan memulai untuk menyelesaikan 1 Learning Path Android Developer yang berisi 6 kelas di Dicoding dengan 2 jam setiap hari mulai minggu ini.”

Mari kita ambil dari contoh kedua, cara seseorang menetapkan tujuan dengan metode SMART.

1. Specific (Spesifik)
   Tujuan tersebut secara spesifik fokus untuk menjadi seorang Android Developer yang mahir. Dia juga menentukan dengan tepat bagaimana cara untuk menjadi seseorang yang mahir dalam bidang tersebut, yaitu dengan menyelesaikan satu Learning Path Android Developer.
2. Measurable (Terukur)
   Tujuannya dapat diukur dengan menetapkan waktu tertentu untuk mengukur kemajuan. Dia menyatakan bahwa untuk menjadi seorang Android Developer yang mahir akan tercapai pada akhir tahun.
3. Achievable (Dapat Dicapai)
   Tujuan itu dapat dicapai karena memungkinkan untuk dapat dicapai dalam tahun ini. Dia menentukan ini melalui rekomendasi durasi yang telah disesuaikan dari platform Dicoding.
4. Relevant (Relevan)
   Tujuannya relevan karena untuk bisa bekerja di industri IT butuh seseorang yang terlatih. Belajar untuk menjadi seorang Android Developer yang mahir adalah bagian dari proses dan merupakan keterampilan yang diperlukan dalam industri IT.
5. Time-bound (Tepat Waktu)
   Tujuan tersebut menetapkan kerangka waktu tertentu untuk menjadi seorang Android Developer yang mahir pada akhir tahun dan proses itu dimulai pada minggu dia membuat tujuan.

Nah, sekarang terlihat, kan, perbedaannya? Jadi, dengan tujuan yang terukur tidak hanya mendapatkan strategi yang tepat, tetapi juga mendapatkan hasil yang pasti.

3. Fokus di Bidang yang Paling Kamu Gemari

Dunia pemrograman memang sangat luas. Di dalamnya terdapat banyak topik, seperti website, Artificial Intelligence (AI), mobile, cloud, dan masih banyak lagi. Tidak mudah bagi seorang programmer untuk menentukan topik mana yang akan dia fokuskan. 

Misalnya, jika kamu memilih pemrograman web, fokus saja pada itu. Jadi kamu harus menghilangkan keinginan untuk belajar Artificial Intelligence (AI), mobile, cloud, dan yang lainnya secara bersamaan. 

Mengapa hal itu penting? Sebab, seringkali seseorang akan kehilangan motivasi dengan cepat karena ada terlalu banyak hal yang ingin dipelajari dalam waktu bersamaan. 

Hal itu menyebabkan kamu mudah menyerah dan kemudian harus memulai kembali proses pembelajaran dalam beberapa tahun ketika bug dalam pengkodean menjadi lebih sulit lagi.

4. Mengikuti Kelas Online

Banyaknya sumber pembelajaran online saat ini, membuat kamu bisa belajar dari mana pun dan kapan pun. Kamu dapat memulai belajar programming dan mencari bantuan dari sumber online jika kesulitan. 

Dengan begitu, kamu tidak akan belajar sendirian. Namun, ada para expert berpengalaman yang siap membantu kamu.

Salah satu, platform pembelajaran online mengenai pemrograman yang kurikulumnya berstandar global adalah Dicoding. Di sini kamu bisa belajar di kelas tipe berbayar dengan membeli Langganan Kelas Dicoding atau mengaktifkan fitur Trial Langganan.

5. Lakukan Praktik

Kesalahan umum para pemula ketika belajar programming adalah mereka hanya membaca buku atau melihat kode sampel di desktop mereka tanpa mempraktikkannya. Padahal, untuk menjadi seorang programmer haruslah mempunyai kemampuan berpikir logis dalam mengoptimalkan kode dan mencoba solusi yang berbeda. 

Namun, tenang saja karena kamu bisa belajar plus langsung praktik di Dicoding Academy. Setiap kamu selesai menyelesaikan modul akan ada submission atau project yang akan diperiksa langsung oleh code reviewer Dicoding.

6. Buat Challenge Ketika Belajar

Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan proses belajar programming adalah dengan mengikuti challenge. Nah, Dicoding pun ada fitur Dicoding Challenge yang dirancang untuk menguji kemampuan kamu dalam mengaplikasikan skill dan ilmu yang didapat dari Academy agar karyamu dikenal di industri juga. Selain itu, terdapat hadiah eksklusif dari Dicoding ketika kamu berhasil menyelesaikannya, lho!

7. Buat Suasana Programming yang Nyaman

Hal lain yang dapat memotivasi kamu dalam membangun kebiasaan pemrograman adalah lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan. 

Misalnya, jangan belajar di tempat tidur karena kamu akan mudah lelah. Cobalah belajar di meja dan lakukan apa pun yang kamu butuhkan untuk merasa nyaman di ruang itu. Ini akan membuat belajar kamu menjadi lebih produktif.

Nah, jadi itu dia beberapa tips yang dapat kamu lakukan untuk membangun kebiasaan programming yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Seperti pergi ke gym, membaca buku, atau belajar bahasa baru, belajar programming pun harus menjadi kebiasaan jika ingin dipertahankan.

Dengan terciptanya kebiasaan, kamu akan melihat hasil darinya pada kemudian hari. Namun, paling penting dari semuanya, inilah yang membuat kamu akan tetap bertahan saat keadaan menjadi sulit.