Cerita Arrya Dali Lesmana, Lulusan Program Intensif di Dicoding
Untuk menjadi talenta digital masa depan dengan karier menjanjikan, wawasan yang kita peroleh dari institusi pendidikan formal perlu dilengkapi dengan ilmu-ilmu yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Arrya Dali Lesmana (23) memahami betul hal ini.
Pemuda asal Bandung ini terus menambah amunisi pengetahuannya melalui program intensif di Dicoding meski ia sudah menempuh pendidikan formal di Universitas Telkom, jurusan Teknik Informatika. Alasannya, ia ingin lebih siap dan dapat memetakan masa depan kariernya dengan jelas.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangMinatnya pada dunia teknologi telah tumbuh sejak kuliah semester pertama. Alasannya, tersiar kabar bahwa teknologi akan berkembang pesat serta sangat berguna di masa depan.
Karena kecintaannya semakin tumbuh seiring waktu, ia belajar dengan sungguh-sungguh hingga akhirnya berhasil menjadi seorang engineer pada salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Jawa Barat.
Bagaimana perjalanan Arrya dalam menggapai cita-citanya? Mari kita baca cerita lengkapnya!
Belajar di Dicoding untuk Memperluas Wawasan dan Networking

Dari ayahnya yang berprofesi sebagai wiraswasta dan ibunya yang bekerja sebagai karyawati perusahaan swasta, Arrya yang merupakan sulung dari tiga bersaudara memahami arti dari kerja keras dan kedisiplinan. Hal itu tecermin dari motivasi belajar Arrya selama berkuliah di Universitas Telkom.
Selain disiplin, Arrya juga seorang mahasiswa yang haus ilmu. Oleh karenanya, mengetahui bahwa teknologi terus berkembang tanpa henti, ia ingin melengkapi tech skills yang sudah diperolehnya dari kampus dengan wawasan yang bisa ia dapatkan dari Dicoding. Itulah yang memotivasi Arrya untuk mendalami front-end web dan back-end development dalam salah satu program intensi di Dicoding.
“Selain ingin dalami front-end dan back-end, tujuan saya belajar dalam program intensif di Dicoding adalah untuk memperluas networking yang kiranya akan bermanfaat di masa depan,” ungkap Arrya.
Bertumbuh secara Seimbang: Hard Skills dan Soft Skills
Berhasil diterima dalam program intensif di Dicoding, Arrya merasa proses belajarnya sangat dalam dan komprehensif. Ia mengaku mendapatkan pemahaman yang baik mengenai front-end web dan back-end.
Selain hard skills, program intensif di Dicoding juga mengasah soft skills Arrya, terutama saat presentasi tugas dan memimpin anggota kelompok yang memiliki keragaman pemikiran.
Namun, perjalanan Arrya tak lepas dari tantangan. Tantangan terbesar yang ia hadapi adalah ketika mendapatkan anggota kelompok yang tidak bisa diajak kerja sama. Dia mengatasinya dengan menjaga ketenangan dan menjalankan program hingga selesai meski anggota kelompok lainnya tidak memberikan bantuan.
Meski begitu, Arrya berhasil menyelesaikan program hingga tuntas dan memperoleh ilmu bermanfaat yang dapat digunakan untuk portofolio ke depannya. Setelah lulus, Arrya merasa semakin percaya diri, pengetahuannya soal front-end web dan back-end semakin dalam, serta ia jadi memiliki relasi.
“Selain hard skills, saya merasa soft skills saya seperti leadership, public speaking, teamwork, serta critical thinking turut meningkat. Proyek front-end dan back-end yang saya kerjakan juga dapat digunakan sebagai portofolio dalam melamar kerja,” ujarnya.
“Belajar di Luar Kelas Itu Perlu”
Lulus dari program intensif di Dicoding, Arrya melakukan wawancara kerja di Bank BJB. Ia merasa bahwa pengalaman belajarnya di Dicoding berpengaruh saat proses rekrutmen. User yang mewawancara Arrya menaruh kepercayaan terhadapnya yang berpengalaman dalam mengikuti pembelajaran intensif.
Akhirnya, Arrya berhasil diterima sebagai Middleware Engineer di Bank BJB. Ia bertugas untuk memastikan integrasi sistem dengan pihak ketiga berjalan lancar dan aman, mengembangkan API internal untuk mendukung kebutuhan operasional, serta menjaga stabilitas seluruh layanan yang digunakan di Bank BJB.
Arrya mengaku bahwa skills front-end dan back-end, konsep clean code, serta penulisan kode terstruktur yang ia peroleh dari Dicoding membantunya kala membangun web di kantor. Tidak hanya hard skills, soft skills Arrya yang semakin tajam pun mendukung kinerjanya sehari-hari saat berkolaborasi dengan rekan-rekannya.
Mengakhiri wawancara, Arrya membagikan tips berharga bagi sesama talenta digital yang ingin mengikuti jejak kariernya. Pesan utamanya adalah untuk tidak hanya terpaku pada pembelajaran di sekolah atau kuliah.
“Perluas wawasan kalian dengan mencari pembelajaran di luar kelas, seperti program intensif di Dicoding. Dunia kerja sangat berbeda dengan perkuliahan. Oleh karenanya, membekali diri dengan hard skills dan soft skills yang relevan sangatlah perlu. Selain itu, carilah relasi profesional seluas mungkin,” tutup Arrya.
 
					 
	
 
						 
						 
						 
						 
						 
						 
						