10 Masalah yang Sering Dialami Developer Pemula

10 Masalah yang Sering Dialami Developer Pemula

Pernah kamu mendengar istilah developer dan bertanya cara menjadi developer yang andal? Pada era yang modern ini, developer menjadi profesi yang cukup populer. Apakah kamu salah satu yang tertarik untuk menjadi seorang developer? Sebagai seorang yang bercita-cita menjadi developer, nantinya kamu akan sering menghadapi yang namanya masalah”. Hal ini wajar dialami kebanyakan developer, apalagi untuk pemula. 

Oleh karena itu, kita akan membahas berbagai masalah yang akan kamu temukan sebagai developer pemula, lengkap dengan cara mengatasinya. Sudah siap?

Masalah yang Sering Dialami Developer Pemula

Sebagai developer, kamu akan sering menghadapi sejumlah masalah, mulai belajar hingga nanti bekerja di dunia software development. Berikut adalah beberapa masalah umum yang dialami oleh developer pemula.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Rasa Malas

Salah satu masalah developer yaitu rasa malas

Salah satu masalah yang paling sering dihadapi adalah rasa malas. Tak hanya masalah developer, rasa malas juga menjadi masalah dalam pekerjaan lain. Namun, kamu tidak perlu khawatir! Rasa malas harus dilawan.

Malas adalah sifat alami manusia yang bisa menjadi penghambat progres. Biasanya ini terjadi karena kamu tidak tahu tahapan belajar yang efektif. Oleh karena itu, menyusun rencana pembelajaran itu wajib, terlebih sebagai developer pemula. 

Jika kesulitan membagi waktu, kamu juga bisa lakukan penjadwalan belajar. Contohnya menggunakan Google Calendar untuk mengatur waktu belajar agar bisa seimbang dengan waktu lainnya.

Kekurangan Sumber Pengetahuan yang Mumpuni

Kekurangan Sumber Pengetahuan yang Mumpuni

Developer pemula biasanya memiliki keterbatasan pengetahuan tentang bahasa pemrograman, algoritma, dan konsep pengembangan perangkat lunak secara umum. Terlebih jika kamu tidak memiliki background dalam bidang IT, mempelajari berbagai prasyarat untuk menjadi seorang developer adalah tantangan. 

Biasanya, referensi belajar hanya berdasarkan hasil dari pencarian Google. Ini memang tidak salah, tetapi beberapa hasil tidak melampirkan validasi yang tepat. Oleh karena itu, referensi tersebut kurang tepat jika dijadikan sebagai pedoman. 

Sekali lagi, pastikan bahwa sumber belajar yang kamu gunakan tervalidasi dengan industri yang ada. Contohnya ketika ingin belajar pengembangan aplikasi Android, kamu bisa gunakan dokumentasi dari Google tentang Android developers.  

Tidak Tahu Roadmap Developer

Perlu kamu tahu, developer itu cabang kariernya luas. Kamu perlu menentukan cabang developer yang akan dipilih di awal waktu. Pertama yang kamu perlu cari tahu adalah cabang dari masing-masing karier, ada Android developer, iOS developer, Flutter developer, web developer, dan sebagainya. Jika sudah menentukan, kamu bisa lanjut mencari roadmap dari karier tersebut. 

Katakanlah kamu ingin jadi Android developer, kamu bisa cari di Google Roadmap Android Developer. Balik lagi pada pernyataan di atas, pastikan bahwa roadmap tersebut umum digunakan oleh kebanyakan developer. 

Oleh karena itu, semakin banyak referensi akan membantu validasi roadmap tersebut menjadi lebih baik. Berikut adalah contoh Roadmap Android Developer dari roadmap.sh.

Tidak Tahu Roadmap Developer

Sulit Memahami Konsep Pemrograman

Masalah lain yang dihadapi adalah sulit memahami konsep pemrograman

Setelah memiliki sumber pengetahuan yang valid, kamu akan masuk ke fase memahami berbagai pengetahuan tersebut. Salah satunya adalah konsep pemrograman karena itu adalah fundamental bagi seorang developer

Jika kamu tidak memiliki dasar pengetahuan yang tepat, mempelajari berbagai konsep pemrograman akan sulit dilakukan. Bahkan, kamu bisa saja salah dalam memaknai konsep pemrograman tersebut. 

Tentunya, hal itu juga akan berdampak pada proses pembelajaran yang masih berkaitan dengan konsep pemrograman. Contoh konsep pemrograman ini adalah variabel, loop, conditional statements, functions, dan OOP.

Sulit Menggunakan Tools dan IDE

Sulit Menggunakan Tools dan IDE

Sebagai seorang developer pemula, kamu akan disuguhkan berbagai pilihan tools dan IDE untuk mendukung proses pembelajaran yang ada. Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup, mempelajari tools dan IDE akan menjadi cerita tersendiri dalam meraih karier impianmu. 

Kamu harus paham fungsi dari tools yang akan digunakan agar bekerja lebih efisien. Oleh karena itu, mencari sumber informasi dari tools tersebut juga perlu dilakukan sebelum kamu menggunakannya. 

Kurangnya Praktik Langsung

Kurangnya Praktik Langsung

Godaan selanjutnya adalah malas untuk mempraktikkannya. Jika kamu sudah paham suatu konsep/pengetahuan tertentu, jangan malas untuk mencobanya. Ini adalah kesalahan yang fatal. 

Ibarat seorang pemanah hebat terlahir karena kerasnya latihan yang dilakukan, untuk menjadi developer yang andal pun praktik langsung adalah kuncinya. 

Jika kamu benar-benar ingin menguatkan pengetahuan yang didapatkan, cara terbaik untuk melekatkannya dalam otak adalah melalui praktik langsung. Dengan praktik langsung, kamu akan mengerti fungsi dari setiap konsep yang dipelajari.

Tidak Membaca Dokumentasi

Tidak Membaca Dokumentasi

Perlu kamu tahu bahwa setiap teknologi yang ada biasanya akan disertai cara penggunaannya. Hal ini biasa dituangkan dalam sebuah dokumentasi. Membaca dan memahami dokumentasi teknis adalah keterampilan yang penting, tetapi bisa jadi sulit dilakukan oleh developer pemula. 

Biasanya ini disebabkan karena banyak developer pemula yang me-skip. Padahal, ketika kamu mendapatkan kendala dalam penggunaan teknologi tertentu, biasanya solusi dari kendala tersebut sudah dituangkan dalam dokumentasi. 

Dokumentasi juga biasanya akan memberikan perubahan yang terjadi pada teknologi yang kita gunakan. Oleh karena itu, lihatlah dokumentasi sebuah teknologi sebelum kamu menggunakannya. 

Takut Bertanya

masalah lain developer, takut bertanya

Banyak dari pemula yang akan berhenti ketika tidak tahu cara mengatasi masalah/error. Walaupun sudah membaca dokumentasi, terkadang tetap tidak dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu, kesalahan yang biasa dilakukan oleh pemula adalah takut bertanya kepada orang lain. 

Perlu kamu tahu, developer itu tidak hanya kamu saja. Orang yang sedang belajar juga bukan kamu saja. Oleh karena itu, cobalah beranikan diri untuk bertanya kepada orang lain. Siapa tahu mereka juga pernah mengalami masalah yang sama.

Pertanyaan selanjutnya, kepada siapa kita perlu bertanya? Di sini, kemampuanmu juga diperlukan untuk mendapatkan jawaban terbaik. Ada banyak channel yang bisa diikuti untuk mendapatkan solusi dari sebuah masalah. 

Kamu bisa mengikuti komunitas, forum diskusi, atau bisa bertanya secara langsung kepada orang tertentu melalui sosial media, seperti LinkedIn, WhatsApp, ataupun Telegram. Jika kamu kesulitan, silakan untuk mengikuti panduan yang diberikan Dicoding dalam blog Tips Bertanya Coding.

Sulit Beradaptasi dengan Perubahan

Teknologi itu tidak ada habisnya, Kawan. Kamu pasti pernah dengar sebuah perusahaan bangkrut karena tidak mengikuti perubahan yang terjadi, kan? Ini juga berlaku ketika kamu menjadi developer. 

Terkadang, developer pemula merasa kewalahan dalam memilih teknologi yang harus dipelajari. Namun, jangan sampai alasan tersebut membuat kamu tidak terbuka dengan teknologi baru. 

Perubahan itu pasti. Penting untuk mempelajari hal baru demi mendukung posisimu saat ini. Oleh karena itu, sebagai developer pemula, kamu perlu aware dengan perkembangan teknologi.

Sulit Beradaptasi dengan Perubahan

Kamu bisa memanfaatkan banyak jalan untuk memperbarui pengetahuan tentang teknologi terbaru. Misalnya mengikuti sosial media dari penggiat IT, ikut seminar/event teknologi, membaca blog/posting-an teknologi, ikut komunitas, dan masih banyak lagi. 

Hal itu bisa kamu lakukan dimulai dari menambah relasi. Semakin banyak relasi yang kamu punya, informasi teknologi terbaru juga akan diterima dengan cepat.

Enggan Berkolaborasi

Ini adalah skill yang tak kalah penting dan biasanya disepelekan oleh pemula, yakni kolaborasi. Biasanya pemula akan cenderung belajar secara individu tanpa melibatkan orang lain. 

Walaupun mungkin hal tersebut berjalan dengan lancar, tetapi perlu kamu tahu bahwa pengembangan sebuah produk pasti akan sering melibatkan kerja tim. Oleh karena itu, penting untuk kamu belajar cara berkolaborasi dalam mengembangkan aplikasi.

masalah developer pemula, enggan kolaborasi

Meski belum terbiasa, biasakan untuk selalu membuat skenario ketika tiba-tiba ada orang lain bergabung dalam proses belajarmu atau bahkan proyek latihan yang sedang dibuat. 

Memastikan berbagai hal yang dibuat dapat dibaca oleh orang lain adalah sebuah kewajiban seorang developer. Kamu bisa memanfaatkan berbagai tools untuk mendukung proses kolaborasi, baik itu kolaborasi secara kode, manajemen tugas, maupun komunikasi dengan tim. 

Berikut adalah contoh tools yang bisa kamu gunakan.

Mengatasi Masalah yang Sering Dihadapi

Sebagai developer awam, kamu sudah berada satu langkah lebih baik dibandingkan developer awam lainnya. Mengapa demikian? Sebab, kamu sudah menemukan blog yang tepat untuk meminimalkan kesalahan yang sering dialami oleh developer awam. 

Salah satu cara yang cukup singkat dalam mengatasi masalah-masalah di atas adalah dengan belajar di Dicoding.com. Dicoding adalah platform belajar coding terbaik yang kurikulumnya sudah divalidasi oleh industri. 

Tentunya, materi Dicoding terus di-update agar sesuai dengan kebutuhan teknologi terbaru. Selain itu, Dicoding juga menyediakan berbagai pilihan alur belajar yang runtut sehingga kamu tidak perlu bingung dalam menyusun roadmap belajar.

Web Dicoding

Ketika bingung belajar di Dicoding, kamu bisa memanfaatkan Forum Diskusi. Dengan begitu, kamu bisa bertanya dengan para ahli dalam bidangnya. Selain itu, Dicoding juga menyediakan fitur code review untuk meningkatkan kemampuanmu dalam menulis kode. 

Wah, menarik, ya. Kode kita direviu dan diberi tahu ketika terdapat kesalahan. Bagaimana, sudah tidak sabar belajar di Dicoding? Silakan ikuti panduan di halaman berikut untuk mendaftar trial di Dicoding. Coba dulu trial-nya, kali aja jadi cinta. Hehe. 

Kesimpulan

Inilah sepuluh masalah yang sering dialami developer pemula. Tentunya, masalah-masalah tersebut hanya beberapa contoh masalah umum yang sering dihadapi oleh developer pemula. 

Penting untuk diingat bahwa semua developer, termasuk yang berpengalaman, pernah menghadapi tantangan semacam ini dalam perjalanan mereka. Kesabaran, ketekunan, dan komitmen untuk terus belajar akan membantu mengatasi masalah-masalah ini. Jadi, tetap semangat meraih karier impian, ya! 

See you on top~


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.