Pernahkah kamu membaca atau mendengar istilah ini? Dahulu waktu bersekolah, mungkin kita sering mendengarnya dalam pelajaran matematika. Ternyata, istilah ini juga dipakai pada pemrograman, lo.
Pada artikel ini, kita akan membahas variabel dengan lebih lengkap, mulai dari pengertian, jenis, hingga fungsinya. Pastikan kamu membaca artikel ini hingga selesai, ya.
Pengertian Variabel dalam Pemrograman
Bayangkan jika kamu memiliki banyak buku dengan banyak rak. Lalu, buku-buku tersebut disimpan dalam rak tanpa diberi label. Tentu terlihat rapi, tetapi tetap memusingkan saat dicari, bukan?
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangNah, jadi sekarang kamu memberi label agar lebih mudah dalam menyimpan buku-buku itu. Setiap sekat atau tingkatan pada rak tersebut diberikan nama sesuai dengan genrenya. Misalnya, sekat pertama untuk menyimpan novel sejarah, sekat kedua untuk menyimpan komik, dan sekat ketiga untuk menyimpan non-fiksi.

Contoh menyimpan buku sesuai label.
Sekarang, novelmu pun jadi mudah dicari. Kamu bisa menyimpan berapa pun jumlah buku pada sekat tersebut, asalkan sesuai dengan label yang telah diberikan. Kalau tidak sesuai, tentu di masa depan kamu akan bingung saat mencari buku tersebut.
Konsep variabel dalam pemrograman seperti itu. Ia menyimpan data tertentu sesuai dengan jenis yang sudah ditentukan. Dalam beberapa bahasa pemrograman (ini akan kita bahas selanjutnya), jenis data tersebut sering kali dideklarasikan sebelum variabel bisa digunakan. Inilah yang disebut dengan deklarasi variabel. Deklarasi ini dapat berbeda sesuai dengan bahasa pemrogramannya, meskipun jenis data yang disimpan sama.
Jenis data yang bisa disimpan dalam variabel pada pemrograman bisa berupa angka, teks, hingga struktur data. Nilainya pun bisa diubah atau dimanipulasi saat menjalankan program. Lalu, layaknya label pada rak buku, nama variabel pun dibuat dengan jelas sebagai deskripsi data yang akan disimpan.
Fungsi Variabel dalam Pemrograman
Ada beberapa fungsinya sebagai berikut.
- Menyimpan data dalam operasi. Sesuai dengan pengertian di atas, variabel berguna untuk menyimpan data sehingga data tersebut bisa digunakan dalam berbagai operasi atau perhitungan yang dijalankan pada program.
- Membuat program lebih fleksibel. Nilainya dapat berubah-ubah sesuai dengan input pengguna atau data yang dijalankan pada program.
- Meningkatkan keterbacaan dan pemeliharaan kode. Penamaan variabel membuat kode lebih mudah dibaca dan dipahami. Hal ini bisa meningkatkan pemeliharaan kode dan sangat berguna ketika bekerja sama dengan programmer lainnya.
Jenis Variabel Berdasarkan Tipe Data
Sebelum kita beranjak membahas variabel berdasarkan tipe datanya, ada sedikit informasi tambahan, nih. Jadi, dalam pemrograman, ada bahasa yang variabelnya statically typed, ada juga yang dynamically typed.
Kalau bahasa pemrogramannya termasuk statically typed, kita harus menyebutkan tipe datanya dalam deklarasi variabelnya. Misal, dalam bahasa Java, kita harus menyebut tipe data dari “24” ketika deklarasi variabel “umur”, yakni int (integer/bilangan bulat). Contoh penerapannya int umur = 24.
Pada bahasa pemrograman yang dynamically typed, kita tidak perlu menyebutkan tipe data saat deklarasi. Ini karena bahasa pemrograman yang dynamically typed sudah memahami tipe data dari sebuah nilai dalam deklarasi variabel saat program dijalankan. Misal, penerapan dalam bahasa Python: umur = 24.
Kita lanjut pada jenis-jenisnya, ya. Variabel dalam pemrograman dapat dibagi sesuai dengan tipe data yang akan disimpan, yakni sebagai berikut.
- Numerik (Number) berguna untuk menyimpan nilai angka, termasuk bilangan bulat (integer) dan desimal (float).
- Teks (String) berguna untuk menyimpan karakter.
- Boolean berguna untuk menyimpan nilai kebenaran, yakni true (benar) atau false (salah).
- Array berguna untuk menyimpan kumpulan nilai.
- Objek (Object) berguna untuk menyimpan struktur data yang kompleks, biasanya terdiri dari properti dan nilai.
- Null/Undefined berguna untuk menyatakan ketiadaan nilai.
- Enumeration (Enum) berguna untuk menyimpan kumpulan konstanta bernama, misalnya hari dalam seminggu.
Aturan Penulisan
Kembali lagi ke analogi buku dan raknya tadi. Misalnya, kamu menulis “n0v3L $3j4raH” alih-alih “Novel Sejarah” untuk label sekatnya. Pasti sulit ditemukan, bukan? Selain rumit ditulis, ia juga sulit dibaca.
Sekat atau bagian pada rak buku tersebut tentu akan lebih mudah ditemukan jika kita menetapkan batasan untuk labelnya. Misal, tidak boleh mencampur antara huruf dan angka. Nah, variabel pun seperti itu. Untuk mempermudah pembacaan dan identifikasi, kita perlu menetapkan aturan saat menamai variabel.
Ada beberapa aturan yang umum ketika menuliskannya sebagai berikut.
- Buat nama yang deskriptif dan tidak ambigu.
Misal, alih-alih menulis “nama” saja untuk variabel berisi “nama lengkap”, kamu bisa menulis “namaLengkap” atau “nama_lengkap”. - Hindari menulis nama yang sama dengan keyword.
Dalam pemrograman, ada banyak kata yang telah ditetapkan untuk mendefinisikan struktur serta mengendalikan alur program. Kata-kata itu disebut keyword dan dapat berbeda-beda sesuai dengan bahasa pemrogramannya. Misalnya, “if” dan “else” untuk percabangan kondisi dalam Python. - Hindari mengawali nama dengan angka.
Ketika variabel diawali dengan angka, interpreter atau kompiler bisa membacanya sebagai nilai, bukan nama. - Tidak menggunakan spasi.
Penggunaan spasi dalam nama variabel akan menyebabkan error saat dideklarasikan, sebab interpreter atau kompiler akan menganggap nama tersebut sebagai dua hal berbeda. - Selalu perhatikan aturan-aturan penamaan variabel yang telah disepakati.
Untuk mempermudah kolaborasi, ada aturan penamaan yang biasanya ditetapkan oleh tim developer terkait. Silakan cari tahu terlebih dahulu aturan tersebut sebelum membuat variabel baru.
Contoh Penggunaan
Kita sudah mengenali variabel dalam pemrograman, yuk, coba terapkan pada beberapa bahasa pemrograman. Kita buat yang sederhana saja, ya.
JavaScript
Inilah contoh penerapan dalam bahasa JavaScript.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 |
let nama = "Budi"; // Variabel string let usia = 30; // Variabel numerik (integer) let tinggi = 175.5; // Variabel numerik (float) let isMahasiswa = true; // Variabel boolean console.log(nama, usia, tinggi, isMahasiswa); |
Python
Inilah contoh penerapan dalam bahasa Python.
1 2 3 4 5 |
nama = "Siti" # Variabel string usia = 25 # Variabel numerik (integer) tinggi = 160.0 # Variabel numerik (float) is_pelajar = False # Variabel boolean print(nama, usia, tinggi, is_pelajar) |
Swift
Inilah contoh penerapan dalam bahasa Swift.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 |
var nama: String = "Ani" // Variabel string var usia: Int = 22 // Variabel numerik (integer) var berat: Double = 55.5 // Variabel numerik (float) var isPegawai: Bool = true // Variabel boolean print(nama, usia, berat, isPegawai); |
Penutup
Selesai juga pembahasan kita mengenai variabel dalam pemrograman. Singkatnya, variabel adalah sesuatu yang dapat menyimpan data untuk dijalankan pada program. Kita sudah membahas fungsi, jenis, serta penerapannya secara sederhana.
Variabel tidak dapat diberi nama secara sembarangan. Agar memudahkan ketika membaca kode dan menjalankan program, ada aturan-aturan yang perlu diperhatikan dalam menamainya.
Jika kamu tertarik mempelajari pemrograman lebih dalam, cek tautan berikut: Kelas Pemrograman Kurikulum Internasional. Di sana, banyak kelas pemrograman yang bisa kamu ikuti dengan materi terkini.
Terima kasih karena kamu sudah membaca artikel ini sampai selesai. Kalau kamu merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan kepada orang terdekat. Sampai jumpa dalam artikel lainnya!