Prinsip Pantang Menyerah Membawaku ke Karier Impian

Prinsip Pantang Menyerah Membawaku ke Karier Impian

Cerita Timotius Haniel, Lulusan Bangkit 2021 dengan Prinsip dan Sikap Pantang Menyerah yang Membantunya Meraih Karier Impian

Penolakan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Mendapatkan penolakan bukan berarti kita tak cukup baik akan sesuatu. Justru, penolakan hadir agar kita bisa belajar dari kegagalan yang dialami dan bertumbuh dari sana. Timotius Haniel (24) percaya akan hal ini. 

Timmy, panggilan akrabnya, sempat mendapatkan penolakan saat mendaftar ke program Bangkit 2020. Alih-alih menyerah, ia belajar lebih keras sembari meningkatkan keterampilannya. Tahun berikutnya, ia pun berhasil masuk ke program kesiapan karier dari Google ini.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Bukan tanpa tantangan, Timmy harus mengikuti Bangkit sembari menyelesaikan skripsinya. Kerja kerasnya pun terbayar setelah lulus, saat ia mengetahui pekerjaan impian sudah menunggu. Mari kita simak kisah lengkap Timmy di bawah ini!

Memiliki Prinsip bahwa Kegagalan Bukanlah Akhir dari Segalanya

Sebagaimana mahasiswa senior pada umumnya yang sudah mulai memikirkan masa depan jelang kelulusannya, Timmy pun melakukan hal sama saat tahun terakhir masa perkuliahannya dimulai. Ia ingin bisa memiliki karier yang menjanjikan saat ijazah sarjananya sudah di tangan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Timmy beranggapan bahwa ia harus membekali diri dengan keterampilan relevan yang dibutuhkan oleh industri saat ini. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan ikut serta pada program Bangkit.

Saat itu, Bangkit tengah memulai program pilotnya hanya dengan satu alur belajar, yakni Machine Learning. Timmy antusias untuk ikut serta, tetapi sayangnya tak berhasil diterima. Meski sempat kecewa, Timmy memiliki prinsip bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. 

Setahun kemudian, Bangkit kembali hadir dan kali ini, berada dalam naungan Kampus Merdeka. Mengetahui hal ini, Timmy tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Ia kembali mendaftarkan diri pada program Bangkit dan akhirnya berhasil diterima sebagai peserta pada alur belajar Mobile Development (Android). Sejak saat itu, Timmy bertekad untuk bisa berproses dengan baik pada program ini.

Terus Belajar dan Mengembangkan Diri adalah Prinsip Kuat yang Timmy Miliki

Sejak menjadi peserta Bangkit 2021, kehidupan Timmy berubah. Mau tidak mau, ia harus keluar dari zona nyaman. Belajar mobile development (Android) selama lebih dari 900 jam di Bangkit sambil mengerjakan skripsi merupakan tantangan baginya. Namun, Timmy tak pernah sekalipun berpikir untuk menyerah.

Timmy mengakui bahwa di Bangkit, ia memiliki banyak rekan yang bisa diajak berdiskusi agar senantiasa dapat mengejar ritme pembelajaran. Hal itu membuatnya merasa bahwa ia tidak berproses sendirian. Bangkit mendorongnya untuk menyelesaikan hal yang telah ia mulai dan berusaha lebih keras agar bisa berhasil.

Setelah beberapa bulan mempelajari teori, tibalah saatnya bagi Timmy untuk mengimplementasikan pengetahuannya. Bersama dengan teman-temannya dari alur pembelajaran lain, Timmy menciptakan Bacara, sebuah aplikasi yang dapat menjembatani kesenjangan komunikasi yang dialami oleh orang-orang dengan gangguan pendengaran.

Sebagai project manager dan mobile engineer, Timmy menciptakan fitur yang dapat memudahkan pengguna. Meski perjalanannya dalam pengerjaan capstone project tidak mudah, tim Timmy berhasil masuk dalam jajaran tim penerima dana inkubasi pada Bangkit 2021.

Prinsip Pantang Menyerah Timmy Berhasil Menjadikannya Salah Satu University Innovation Fellows di Stanford

Setelah berproses dengan cukup panjang, sampailah Timmy pada penghujung waktunya di Bangkit. Berbagai prestasi telah ia peroleh. Selain mendapatkan dana inkubasi sebesar Rp140 juta dari Google dan Kedaireka, ia pun lulus dengan IPK sebesar 3,88.

Prestasi Timmy membuka pintu untuk berbagai peluang di kancah internasional, salah satunya University Innovation Fellows (UIF) dari Stanford University. Sebagai bagian dari UIF, Timmy diundang untuk mengikuti program tatap muka di Palo Alto, California. Ia pun mendapat kesempatan untuk mengunjungi Googleplex di Mountain View.

“Ini adalah pengalaman berharga bagi saya, di mana saya merasakan langsung ‘The Spirit of Silicon Valley,’ yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya untuk memberikan dampak nyata pada masyarakat,” ujarnya.

Setelah pulang dari Amerika, perjalanan Timmy di perusahaan-perusahaan ternama pun dimulai. Hal itu membuka matanya terhadap betapa pentingnya lifelong learning mindset yang dapat mendorong kariernya dalam industri-industri terkemuka.

Meniti Karier di Perusahaan-Perusahaan Ternama

Setelah menyandang gelar sarjana, Timmy memulai perjalanan kariernya di Boston Consulting Group (BCG). BCG sendiri adalah perusahaan konsultan manajemen terkemuka di dunia yang memiliki kantor di Jakarta. 

Sekadar info, tingkat penerimaan BCG berada di bawah 1%. Oleh karena itu, merupakan prestasi besar bagi Timmy untuk bisa diterima sebagai project consultant.

“Pengalaman belajar di Bangkit membentuk saya menjadi seseorang yang lebih fleksibel dan dapat bekerja secara efektif. Selain itu, saya pun bisa bekerja dalam lingkungan multinasional di mana sebagian besar anggota tim saya bukanlah orang Indonesia.” Begitu ceritanya.

Setelah mendapatkan pengalaman tak terlupakan di BCG, Timmy mendapatkan kesempatan untuk berkarier di Superbank sebagai management associate. Di perusahaan barunya, ia memimpin proyek transformasi digital di direktorat keuangan.

Sebagai salah satu dari sekian banyak lulusan Bangkit yang berhasil mengembangkan karier di berbagai perusahaan terkemuka, Timmy ingin menyemangati para peserta Bangkit bahwa tak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk dicapai.

“Saya ingin menyemangati para peserta Bangkit yang memiliki cita-cita tinggi agar terus belajar dengan tekun, tidak menyerah ketika menghadapi kesulitan, dan terus mencari jalan untuk berhasil.” 

Timmy menambahkan kalau hidup memang penuh tantangan. Namun, dengan tekad, ketangguhan, dan peluang, kita akan dapat mengatasinya dan mencapai impian.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.