mengenal framework javascript untuk back-end developer

Mengenal Framework Javascript untuk Back-End Developer

Apa yang terbesit di pikiranmu ketika mendengar istilah Framework JavaScript? Bagi kamu yang sudah lama bergelut dengan bahasa pemrograman JavaScript sebagai Back-End Developer, tentunya sudah akrab dengan istilah tersebut. Namun, bagaimana jika kamu masih awam dengan istilah Framework JavaScript? Tenang, tak perlu risau. Artikel kali ini akan mengupas tuntas perspektif populer terkait Framework JavaScript khususnya untuk Back-End Developer. Apakah kamu ingin segera mengetahui apa saja hal-hal yang akan dibahas? Simak outline-nya di bawah ini terlebih dahulu.

  • Apa itu Framework JavaScript?
  • Framework JavaScript yang sering digunakan oleh Back-End Developer.

Itulah dua pokok materi yang akan dikupas tuntas pada artikel kali ini. Mari kita mulai dari mengenal istilah Framework JavaScript.

 

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Apa itu Framework Javascript?

Sebagai seorang Back-End Developer, tentunya kamu akan berkecimpung di bagian “dapur” dari sebuah aplikasi atau website. Oke, anggap saja kamu sebagai Back-End Developer yang sedang mengembangkan sebuah website. Nah, ibaratkan proses mengembangkan website seperti membangun sebuah rumah.

ilustrasi rumah untuk menganalogikan framework javascript

Ketika mulai membangun rumah, kamu bisa saja mencetak batu bata, membuat rangkaian besi, dan segala kebutuhan lain kamu siapkan dan buatkan sendiri secara manual. Kemudian, kamu nekat membangun rumah tanpa ada rancangan (blueprint) dan berprinsip “asal jadi” sehingga spesifikasi bahan-bahan yang dibutuhkan bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan rumah yang ingin dibuat. Analogi ini sama halnya dengan membangun setiap aspek dan elemen yang di dalam website dari nol (from scratch). Tentunya pendekatan tersebut sangat menghabiskan banyak waktu dan terdengar tidak masuk akal, bukan?

Berbeda halnya ketika kamu sudah memiliki rancangan (blueprint) rumah yang ingin dibuat. Kemudian barulah kamu membeli batu bata, rangkaian besi, dll., di toko bangunan terdekat sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan di dalam blueprint. Dengan pendekatan tersebut, proses membangun rumah akan lebih efisien dan minim kesalahan. Analogi tersebut sama halnya dengan membangun website menggunakan framework. Oleh karena itu, Framework JavaScript bisa diartikan sebagai kumpulan library JavaScript yang tersedia dan tinggal digunakan saja oleh para developer untuk membantu pengembangan website mereka.

 

Framework JavaScript yang Sering Digunakan oleh Back-End Developer

Setelah mengetahui istilah Framework JavaScript, kini tiba saatnya untuk membahas framework yang sering digunakan oleh Back-End Developer. 

peringkat back-end framework javascript

Menurut survei yang dihimpun oleh stateofjs pada tahun 2021, ada beberapa Back-End Framework JavaScript yang diperingkatkan berdasarkan tingkat kepuasan (satisfaction), minat (interest), penggunaan (usage), dan kesadaran pengguna terkait adanya suatu framework (awareness). 

Nah, penulis akan membahas framework yang masuk dalam tiga peringkat teratas menurut survei stateofjs berdasarkan jumlah penggunaan (usage). Ketiga Back-End Framework JavaScript yang dimaksud adalah seperti berikut.

  • Express
  • Next.js
  • Gatsby

Simak pembahasan dari masing-masing framework di bawah ini.

Express

logo framework javascript express

Peringkat pertama back-end framework JavaScript dipegang oleh Express. Framework yang pertama kali dirilis tahun 2010 ini merupakan web framework tertua dan terpopuler di Node.js sehingga wajar saja bila basis penggunanya cukup banyak. Framework ini sangat ringan, mudah diintegrasikan dengan aplikasi web front-end, dan penulisan kodenya tidak jauh berbeda dengan Node.js native. 

Namun, karena sifat ringannya tersebut, Express menjadi framework yang unopinionated alias tidak memiliki aturan penggunaan. Express tidak menyediakan struktur atau kerangka kerja yang baku untuk diikuti oleh developer sehingga mereka menjadi sulit menentukan seperti apa kode yang optimal.

 

Next.js

logo framework javascript next.js

Next.js merupakan framework JavaScript open source yang dibangun dengan React sehingga kamu dapat membuat web statis dan REST API yang user friendly layaknya membangun aplikasi web menggunakan React. Framework sudah ada sejak tahun 2016 yang dikembangkan oleh Vercel, tetapi versi stabilnya baru saja dirilis tahun 2021. Vercel merupakan sebuah platform yang memudahkan kita untuk men-deploy aplikasi yang dibangun dengan Next.js.

Mungkin beberapa dari pembaca bertanya, “Apa bedanya Next.js dan React?” Sederhananya, React adalah library JavaScript untuk membangun user interface, sedangkan Next.js merupakan framework untuk React yang dapat melakukan server-side rendering (SSR).

 

Gatsby

logo framework javascript gatsby

Gatsby.js merupakan framework open source yang di dalamnya terdapat fungsionalitas React, GraphQL, dan juga Webpack untuk membantu developer dalam membantu website. Versi 1.0 dari Gatsby.js pertama kali dirilis pada Juli 2017. Sejak pertama kali dirilis hingga saat ini, jumlah pengguna Gatsby.js terus meningkat. Jika kamu ingin mendapatkan versi paling baru, Gatsby.js sudah merilis versi 4.0 pada Oktober 2021.

Gatsby.js juga memiliki plugin yang dapat menangani beberapa headless CMS (Content Management System), seperti API WordPress, NetlifyCMS, dsb. Kecepatan loading situs website, skalabilitas, dan keamanan merupakan hal yang diunggulkan oleh Gatsby.js ini.

Setelah membaca artikel di atas, apakah kamu tertarik untuk menyelami dunia Back-End Developer? Tenang, kamu bisa langsung cek Dicoding dan masuk ke learning path Back-End Developer untuk mengetahui apa saja yang perlu dipelajari. Sampai jumpa di artikel berikutnya, ya.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.