Ketekunan Mendekatkanku pada Pekerjaan Impianku

Ketekunan Mendekatkanku pada Pekerjaan Impianku

Cerita Insannur Kamil Malik, Lulusan Terbaik SIB Dicoding Cycle 3 dengan Ketekunan yang Membawanya pada Karier di Dunia Digital

“Kecerdasan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.” – Stephen Hawking

Bagi Insannur Kamil Malik (22), kutipan di atas sudah cukup menggambarkan perjalanannya menjadi talenta digital unggulan. Semenjak minatnya terhadap teknologi tumbuh, ia terus memupuk hal itu hingga menjadi alasan kuat baginya untuk terus belajar dan beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Kamil―begitu ia dipanggil, dikelilingi oleh orang-orang yang mendukungnya untuk konsisten mengembangkan minatnya di dunia teknologi. Orang tua, dosen, hingga teman-temannya memberikan sumbangsih sesuai porsinya masing-masing. Hal ini pun menguatkan kesungguhan Kamil untuk terus belajar.

Agar bisa selangkah lebih dekat dengan mimpinya, Kamil ikut serta pada program Studi Independen Bersertifikat (SIB) Dicoding Cycle 3. Mari kita baca cerita Kamil selengkapnya!

Tertarik dengan Dunia Teknologi Berkat Film

Ketekunan Kamil mempelajari bahasa pemrograman

Jambi, kota yang lekat dengan julukan Bumi Melayu, menjadi tempat kelahiran Kamil. Sebagai anak tunggal dari orang tua yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan ibu rumah tangga, Kamil tumbuh dengan semangat untuk memelajari hal baru setiap harinya. Sampai akhirnya, ia menonton salah satu film fiksi ilmiah yang menariknya ke dalam dunia teknologi.

“Suatu hari, saya menonton film tentang ahli pemrograman. Di situ saya bergumam, ‘Ternyata keren juga, ya, kalau punya kemampuan pemrograman yang mumpuni.”

Namun, minatnya sempat mendapat pertentangan dari sang ibu, yang berharap Kamil menekuni bidang kesehatan seperti ayahnya. Saat itu, hatinya sudah terlanjur dipenuhi gairah terhadap teknologi. Untungnya sang ayah berhasil meyakinkan ibunya untuk mendukung pilihan Kamil.

Berbekal dukungan dari kedua orang tuanya, Kamil pun melanjutkan pendidikannya di Universitas Dinamika Bangsa, lalu mengambil jurusan Teknik Informatika. Dari sinilah, awal perjalanannya sebagai talenta digital unggulan dimulai.

Bertumbuh dan Memelihara Ketekunan pada SIB Dicoding Cycle 3

Selama perkuliahan, Kamil memang sudah menunjukkan gairah yang mendalam terhadap teknologi. Hal ini tak luput dari perhatian dosen-dosen di jurusannya, khususnya Ketua Program Studi (kaprodi). Saat menginjak semester 7, sang kaprodi menganjurkan Kamil untuk mengambil kelas “Belajar Android untuk Pemula” di Dicoding.

“Setelah mengambil kelas tersebut, saya diberi tahu tentang program Kampus Merdeka, tepatnya SIB Dicoding. Saya pun langsung mendaftar saat itu juga,” ungkap Kamil.

Keputusan untuk mendaftar di program ini diambil dengan sungguh-sungguh karena Kamil merasa bahwa program ini merupakan langkah penting menuju kesuksesannya di bidang pemrograman. 

Fokus dan determinasi Kamil sangatlah kuat. Bahkan, kaprodinya mendukung penuh keputusannya untuk belajar di SIB Dicoding. Dengan begitu, Kamil dapat sepenuhnya fokus pada program tersebut.

Namun, pengalaman belajar Kamil di SIB Dicoding tidak selalu mulus. Meskipun memiliki keberanian untuk mencoba hal-hal baru, Kamil mengakui bahwa ia adalah tipe orang yang suka langsung mencoba tanpa memikirkan detailnya.

“Kebiasaan ini terbawa sampai masa automated testing. Jadi ketika di SIB, saya membuat beberapa kode yang belum testable. Akibatnya, banyak testing yang gagal.”

Namun, Kamil tidak menyerah begitu saja. Ia berdiskusi bersama teman-temannya, mencari referensi dari GitHub, dan bahkan bertanya langsung di Stack Overflow untuk memecahkan masalahnya. Dari pengalaman ini, Kamil belajar bahwa learning by doing adalah kunci utama untuk tumbuh menjadi profesional yang unggul di bidang apa pun.

SIB Dicoding Cycle 3 Memiliki Ekosistem Belajar yang Suportif

Kamil beserta orang tua di acara kelulusannya

Selain tantangan, Kamil juga menceritakan bagian terbaik dari pengalaman belajarnya di SIB Dicoding. Menurutnya, lingkungan belajarnya sangat suportif. Ia merasa bahwa rekan-rekan sejawatnya tak hanya pandai, tetapi juga siap membantu satu sama lain.

Selain itu, mentor-mentornya juga selalu hadir untuk memberikan dukungan moral dan teknis kepada Kamil. Jadwal pelajaran per minggu yang disusun dengan baik memungkinkan dirinya dan teman-temannya untuk belajar tanpa tekanan.

“Hampir semua peserta SIB Dicoding aktif bertanya. Mentor di sini juga selalu membantu setiap ada kesulitan dan memastikan progres setiap minggunya.”

Setelah menyelesaikan program SIB Dicoding, Kamil tak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan teknis yang kuat, tetapi juga memiliki kemampuan yang terasah dalam hal menyelesaikan masalah. Dari sini, Kamil semakin siap dan percaya diri untuk terjun ke dunia profesional.

Ketekunan Membantu Kamil Mendapatkan Pekerjaan yang Diimpikan Setelah Lulus

Setelah melewati berbagai tantangan selama belajar di SIB Dicoding, akhirnya, Kamil lulus. Ada banyak hal yang Kamil peroleh dari pelatihan ini. Pertama dan paling penting, hard skill yang menunjang dirinya untuk berkembang dari segi kemampuan teknikal. Lalu, ilmu soft skills yang membuatnya lebih siap berkarier selepas lulus dari SIB Dicoding dan kampus.

Akhirnya, setelah lulus, Kamil melamar kerja ke berbagai perusahaan, salah satunya adalah The Lorry Indonesia, sebuah perusahaan jasa angkut logistik yang berbasis di Jakarta Selatan. Kebetulan, saat itu posisi sebagai Mobile Developer sedang dibuka. Setelah melewati tes dan wawancara, Kamil pun berhasil mengamankan posisi ini.

Sehari-hari, Kamil menghadapi beragam tugas sesuai keadaan. Jika ada banyak permintaan dari stakeholder atau konsumen, ia akan fokus penuh pada pemrograman. Namun, ketika situasinya sedang tidak begitu padat, Kamil menggunakan waktunya untuk melakukan riset dan eksplorasi.

“Saya selalu bersemangat untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Misalnya, mencari cara untuk mengautomasi proses tertentu agar berjalan lebih cepat.”

Berangkat dari tekad tersebut, Kami sering kali menyibukkan diri dengan mempelajari konsep-konsep dasar teknologi seperti interface. Ia juga aktif memperbarui kode-kode di kantor sesuai dengan perkembangan terbaru dari Google.

Kamil merasa bahwa terus berkembang adalah hal yang perlu dilakukan oleh seorang talenta digital, terutama yang berkarier secara langsung di industri teknologi yang begitu dinamis. Dari jurnal yang ia baca di Journal of Open Source Software, Kamil menyadari kalau gap pengalaman antara seorang Junior Developer di Asia Tenggara dengan Eropa sangatlah besar.

“Di Eropa, Junior Developer sudah terbiasa dengan multi project dan scripting, sedangkan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, mungkin baru menguasai hal-hal dasar.”

Untuk terus menjadi talenta digital unggul, Kamil senantiasa mengembangkan keterampilannya. Ia sadar bahwa dirinya adalah seorang spesialis, bukan generalis. Agar tetap relevan dan kompetitif dalam industri ini, Kamil tak pernah lelah untuk terus memperbarui pengetahuannya.

“Buat Sederhana Saja, Jangan Mempersulit Diri Sendiri”

Kamil dan teman-temannya

Sebagai salah satu lulusan terbaik dari SIB Dicoding Cycle 3, Kamil ingin perjuangannya dapat menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin mengikuti jejaknya. Oleh karena itu, ia membagikan pesan:

“Bagi kalian yang memimpikan kesuksesan di dunia teknologi, langkah pertama yang perlu kalian lakukan adalah menghilangkan keraguan dan terus melangkah maju dengan tekad yang kuat.”

Meskipun penuh tantangan, Kamil berkata bahwa semua kerja keras dalam mempelajari pemrograman akan terbayar dengan penuh kepuasan pada akhirnya. Ia juga menjelaskan bahwa ahli pemrograman bisa memiliki pekerjaan yang memungkingkan mereka untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

“Salah satu keuntungan menjadi programmer adalah memiliki kesempatan untuk bekerja secara WFH. Kalian bisa memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga atau mempelajari hal baru setiap harinya.”

Kini, setelah Kamil berhasil memulai karier yang dicita-citakannya, ia ingin memberikan semangat kepada para talenta digital lainnya yang saat ini masih menempuh perjalanan dalam meningkatkan kualitas diri.

“Ketika menghadapi masalah dalam pemrograman, pandanglah ia secara sederhana saja dan jangan mempersulit diri sendiri dengan memakai teori-teori yang belum tentu cocok,” tutup Kamil.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.