Ini adalah blog banner berjudul GitHub Copilot: Asisten Canggih untuk Ngoding Lebih Cepat.

GitHub Copilot: Asisten Canggih untuk Ngoding Lebih Cepat

Pernahkah kamu membayangkan jika membuat kode hanya tinggal mengetik beberapa huruf saja dan voilà! Sisanya dilengkapi oleh tools atau tinggal auto-complete saja. Nah, ternyata memang ada tools-nya untuk melakukan itu, yaitu GitHub Copilot!

Dalam blog ini, kita akan mulai mengenalnya bersama-sama. Setidaknya agar tahu terlebih dahulu tentang kecanggihan alat ini untuk membantumu membangun kode.

Apa Itu GitHub Copilot?

Ilustrasi logo Github Copilot pada ponsel.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

GitHub Copilot adalah sebuah alat berbasis artificial intelligence (AI) yang dapat membantu developer atau programmer untuk membuat kode.

Ini memungkinkan para developer/programmer untuk mendapatkan saran terkait kode (autocomplete/suggestion), membuat deskripsi perubahan pada pull request, serta membantu dalam manajemen dokumentasi kode.

Saat ini, GitHub Copilot sudah tersedia pada berbagai IDE (integrated development environment), seperti Visual Studio Code, JetBrains IDEs, dan banyak lagi. Selain itu, GitHub Copilot juga tersedia pada GitHub website, GitHub mobile (dengan tampilan seperti chat), serta GitHub CLI.

Adapun beberapa bahasa pemrograman yang didukung oleh GitHub Copilot yakni JavaScript, Python, C++, Java, Go, Ruby, C#, PHP, dan lainnya.

Bagaimana Cara Kerja GitHub Copilot?

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, teknologi ini berbasis AI. Adapun model yang digunakan adalah OpenAI Codex. Model ini dilatih dengan banyak bahasa pemrograman sehingga mampu menafsirkannya dalam bahasa manusia.

Kamu juga bisa memilih berbagai model untuk fitur percakapan dengan Copilot Chat, yakni GPT, Claude, Gemini, dan sebagainya.

Jadi, cara kerja GitHub Copilot adalah dengan menafsirkan bahasa yang digunakan manusia dan mencocokkannya dengan bahasa pemrograman agar relevan dengan prompt. Untuk pelatihannya, ia dilatih dengan milyaran kode yang tersedia secara publik, tentu saja termasuk di dalamnya kode-kode terpublikasi pada GitHub.

OpenAI Codex dikembangkan dari model codex-1, yakni versi model OpenAI o3 yang sudah dioptimasi untuk software engineering. OpenAI Codex mendorong mesin (komputer) untuk dapat lebih mengerti maksud developer/programmer sehingga hal ini juga mendorong mereka dalam bereksplorasi ketika membuat kode.

Dengan model yang ada, GitHub Copilot bisa digunakan untuk mengalihkan kode dari satu bahasa pemrograman ke bahasa lainnya, menjelaskan kode, serta merapikan atau menyusun ulang kode agar lebih terstruktur dan kualitasnya pun meningkat. Ini dilakukan sebisa mungkin tanpa mengubah hasil akhir yang diharapkan dari suatu kode.

Kelebihan GitHub Copilot

Dengan adanya GitHub Copilot, developer/programmer bisa menulis kode dengan lebih cepat dan produktivitasnya meningkat. Hal ini sudah dibuktikan dengan riset yang diadakan oleh GitHub bersama dengan Microsoft. 

Ilustrasi developer yang merasa puas dengan hasil pekerjaannya.

Dari riset tersebut, sejak rilis pada tahun 2022, hasil yang didapatkan sebagai berikut: (1) saat ini, 46% kode baru ditulis dengan AI; (2) 55% produktivitas developer meningkat lebih cepat; dan (3) 74% developer merasa fokus dalam pekerjaan dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Oleh sebab itu, teknologi ini sudah terbukti dapat mempercepat pekerjaan developer atau programmer serta membuat pengembangan kode lebih efisien.

Tantangan Penggunaan GitHub Copilot

Meskipun terbukti dapat meningkatkan produktivitas saat menulis kode serta meningkatkan hasilnya, tentu penggunaan alat ini tetap tidak lepas dari tantangan. Adapun tantangan penggunaannya sebagai berikut.

  • Kode yang belum tentu relevan dan akurat. Ketika kita menggunakan kode dibantu dengan GitHub Copilot, sebenarnya belum tentu selalu cocok dengan masalah yang sedang dihadapi. Sama halnya seperti kamu meminta saran kepada ChatGPT, belum tentu sesuai dengan konteks nyatanya, kan?
  • Masih sedikit berkaitan dengan sebelumnya, kode yang dihasilkan terkadang harus disesuaikan kembali dengan standar, gaya, atau aturan pada tim developer. Dalam konteks ini, GitHub Copilot bisa jadi belum fleksibel digunakan pada pekerjaan sehari-hari.
  • Dilatih dengan data yang tersedia pada platform open-source bukan berarti bebas lisensi. Kita tetap harus berhati-hati dengan kode yang ditulis oleh AI. Tidak menutup kemungkinan bahwa ada kode-kode yang memiliki lisensi tertentu dan jika digunakan sembarangan melanggar hak cipta.
  • Masih memungkinkan adanya celah keamanan. AI belum tentu bisa langsung memahami konteks keamanan yang dibangun oleh tim developer. Selain itu, kita tidak dapat memastikan jika model benar-benar dilatih hanya dengan praktik terbaik menulis kode. Bisa jadi, model juga mempelajari kode yang buruk atau kode yang belum teruji kualitasnya.
  • Tim dapat terlalu bergantung pada AI. Jika tidak menggunakan GitHub Copilot dengan bijak, dampak jangka panjang yang negatif bisa menjadi ancaman. Ini akan membuat programmer atau developer “malas” dan akhirnya terus-menerus mengandalkan AI dalam pemecahan masalah.

Berbagai tantangan tersebut tentunya dapat dihadapi jika tim developer memastikan hal-hal berikut.

  • Cek kembali kode, apakah sudah relevan dan akurat untuk setiap kasus? Tentu peran developer atau programmer diperlukan untuk memahami case by case yang terjadi dalam proses pengembangan.
  • Sesuaikan kembali kode dengan standar, gaya, atau aturan yang berlaku. Hal ini juga sekaligus dapat membuat tim developer meminimalkan potensi adanya plagiat atau pelanggaran hak cipta ketika menuliskan kode.
  • Sekalipun ditulis oleh AI, perhatikan bahwa kode yang ditulis sudah aman dan tidak memiliki celah untuk dirisak. Pengalaman developer atau programmer tentu sangat berharga dalam memastikan bahwa kode sudah aman dan bebas dari ancaman.
  • Dengan bersikap kritis saat menulis kode atau dalam proses pengembangan, ini dapat meminimalkan ketergantungan pada kode yang ditulis oleh AI. Tentunya, ini juga akan meningkatkan keterampilan tim developer untuk menghadapi masalah kompleks tanpa menyingkirkan AI.

 

Akhirnya, kamu sudah selesai membaca artikel berisi pengetahuan dasar mengenai GitHub Copilot ini. Apakah kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut? Tulis di kolom komentar, ya. Siapa tahu Dicoding bisa menyajikan artikel terkait untuk dirilis selanjutnya.

Lebih lanjut, jika kamu adalah mahasiswa dan tertarik mempelajari pengembangan aplikasi dengan dibantu AI, Asah adalah program yang tepat untuk diikuti. Silakan klik tautan Asah led by Dicoding ini untuk membaca info selengkapnya, ya!


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.