Developer Dilamar Kerja Perusahaan

3 Kunci Agar Developer Dilamar Kerja saat Masih Kuliah

3 Kunci Agar Developer Dilamar Kerja saat Masih Kuliah

Ahmad Suyadi (23 thn), developer asal Semarang, boleh bangga. Meski masih semester 7 di kampus Udinus, Ahmad telah mendapat tawaran kerja di salah satu BUMN di Indonesia, yaitu PT Perkebunan Nusantara IX. Seperti apa kisahnya? Mari kita simak

Saatnya Developer Dilamar Kerja Perusahaan: 3 Kunci

Suka ngoding sejak dunia SMA, Ahmad  bertekad ingin jadi seorang developer. Untuk meraih mimpinya , Ahmad kuliah di jurusan Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. Menurutnya, profesi programmer itu sangat menantang sekaligus menghasilkan.  Lewat ngulik blog, mahasiswa rajin ini juga sempat mencetak penghasilan perdananya sendiri, tepatnya dari absen Admob dan blog.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Berkaca pada pengalamannya selama ini, 3 (tiga) faktor inilah yang menurut Ahmad berhasil membawanya jadi developer dilamar kerja Badan Usaha Milik Negara tersebut.

#1 Miliki Portofolio Karya Perdana

Portofolio developer adalah kumpulan hasil karya digital. Inilah produk riil yang telah digunakan sepenuhnya untuk user. Bukanlah skripsi, tesis, atau dummy/purwarupa /prototype. Karya ini membuktikan bahwa kamu tak hanya punya skill, melainkan juga pengalaman teruji. Semakin tinggi kualitas dan kuantitas karya dalam portofoliomu, semakin besar kesempatanmu berkarir di perusahaan ternama.

Awalnya Ahmad tak punya portofolio sendiri. Untuk itulah Ahmad ikuti kelas Belajar Membuat Aplikasi Android untuk Pemula di Dicoding. Di submission/tugas akhir kelas tsb, ia belajar membuat portofolio perdananya, yaitu “Udinus Mobile,” sebuah aplikasi untuk kampusnya sendiri.

Aplikasi tersebut merupakan one stop solution bagi Kartu Rencana Studi (KRS) siswa, transkrip nilai, hingga pembayaran biaya kuliah. Karena tak ada database, ia menggunakan teknik scrapping untuk membuat app tsb. Ternyata berhasil! “Senang banget saat tahu karya saya diapresiasi, terutama sama teman-teman sendiri yang merasa  terbaru!” seru Ahmad yang kala itu masih duduk di semester 5.

#2 Ikuti Program Magang

Belakangan, portofolio perdananya mengantarkannya pada kesempatan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat. PMMB merupakan inisiatif forum Human Capital Indonesia (FHCI) guna mencetak SDM yang memiliki daya saing secara global.

Sebagai link & match antara perguruan tinggi dan sektor industri, magang menjadi bekal berharga agar mahasiswa siap hadapi tantangan kerja di dunia industri yang sebenarnya. Untuk mendapatkan slot dalam program PMMB, Ahmad mengikuti tes rekrutmen yang terkenal sulit. Ia senang akhirnya bisa lolos kesempatan magang bersertifikat industri selama 6 (enam) bulan.

Selama Februari – Agustus 2020 Ahmad pun menjalani program magang penuh waktunya di PTPN IX sebagai mobile developer. Ia ditantang membuat sebuah aplikasi presensi dengan facial recognition dan GPS untuk absen para planter alias pegawai perkebunan milik perusahaan. App ini unik karena didesain untuk bisa berfungsi pada kondisi offline. Ahmad mendesainnya agar cocok digunakan para pegawai perkebunan yang bertugas di lapangan dan minim internet stabil. 

Setelah 1  bulan proyek dan pengujian lapangan, akhirnya PTPN IX memutuskan menggunakan app in-house baru buatan Ahmad. Perusahaan jadi hemat 22 juta rupiah per bulan karena tak perlu lagi app dari vendor software house alias pihak ketiga.

Di akhir masa magang 6 bulannya pada Agustus 2020, tak hanya app tersebut yang ia hasilkan, melainkan juga sistem report (flutter), sistem manajemen risiko, aplikasi pencatatan sistem tebang – muat – angkut komoditi perkebunan, serta dashboard online.

Tak heran, ketekunan Ahmad berbuah manis. Ia diganjar dengan pinangan 2 perusahaan padanya sebagai developer. Ahmad yang kini masih mengerjakan skripsi pun memilih tawaran kerja dari PTPN IX. 

Menyambi antara kuliah dan magang full time total 14 jam per hari, Ahmad mengaku kekuatan terbesar bersumber dari orang tua dan istrinya yang selalu mendukungnya. Meski letih, kehadiran putra 6 bulannya selalu jadi penyemangat.

#3 Belajar Programming yang Cepat dan Terstuktur

Melihat ke belakang, tak mungkin ia meraih ini semua tanpa meningkatkan skill diri sebagai developer. Member Dicoding sejak Februari 2017 ini terbukti seorang pembelajar cepat di Dicoding Academy. Dalam 2 bulan berlangganan, ia telah meluluskan belasan kelas di alur belajar Android, iOS, dan Flutter. “Pengalaman magang saya di BUMN menuntut saya untuk bisa banyak hal,” ujar Ahmad.

 “Dulu saya pikir sertifikat itu nggak penting. Saya kira cukup ilmunya saya. Ternyata untuk keperluan profesi juga, sertifikasi Dicoding itu, penting. Kita jadi punya portofolio. Kelas-kelas Dicoding terstruktur karena belajar dari awal, terarah, dan ada studi kasus untuk membantu memahami. Apalagi ada para reviewer expert yang telah tersertifikasi secara global (Associate Android Developer).”

Ia mengaku bahwa di antara semua pilihan belajar di Dicoding, kelas favoritnya adalah Belajar Fundamental Aplikasi Android (BFAA).

“Kelas BFAA itu sangat bermanfaat bagi saya sebagai mobile developer. Saya dapat semua ilmu yang fundamental, sehingga paham dasarnya dan bisa problem solving.” 

Meski masih kuliah, Ahmad tak ragu menginvestasikan biaya dan waktunya untuk belajar. Ia berujar:

“Biaya yang saya bayar untuk beli kelas di Dicoding itu tak seberapa jika dibanding manfaatnya. Apa yang diberikan, sangat dibutuhkan oleh industri. Worth-it”

Menutup pembicaraan sore itu, ia berbagi pengalamannya bahwa bagi developer memahami dasar pemrograman, lantas framework dari level dasar. agar nanti bisa luwes belajar progamming apapun, baik itu web, android, iOS atau multiplatform.

Lantas saat belajar pun, jangan lupa menguasai prinsip “Clean Architecture.” Dengan prinsip ini, meski kita lama meninggalkan sebuah app, kita akan lebih mudah membenahi / memelihara app tersebut di kemudian hari.

 3 Kunci Agar Developer Dilamar Kerja saat Masih Kuliah – end 

Simak tulisan serupa lainnya berikut ini:

Masih Kuliah, Sudah Diterima Kerja Di Unicorn: Kok Bisa?


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.