Sebagai seorang DevOps engineer atau system engineer, mengelola server merupakan makanan sehari-hari. Mengelola ratusan server secara manual dapat menjadi tugas yang sangat rumit dan memakan waktu.
Kita harus bisa menjaga perubahan pada setiap server dengan konsisten dan memiliki konfigurasi yang benar. Salah konfigurasi sedikit bisa mengakibatkan aplikasi yang terpasang tidak bisa berjalan dengan baik. Parahnya bisa menimbulkan celah keamanan yang bisa dimanfaatkan attacker untuk menjebol server.
Kerumitan-kerumitan di atas bisa kita hindari menggunakan pendekatan infrastructure as code (IaC). Infrastructure as code (IaC) memungkinkan Anda dapat dengan mudah mengelola infrastruktur server Anda secara efisien, konsisten, dan scalable.
đź’» Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangApa itu Infrastructure as Code?
Infrastructure as code (IaC) adalah pendekatan dalam mengelola infrastruktur IT dengan menggunakan kode pemrograman. Dengan IaC, Anda dapat mendefinisikan dan menyimpan konfigurasi server dalam file tertentu, yang kemudian dapat diterapkan secara otomatis untuk membuat, mengonfigurasi, dan mengelola ratusan server.
Keuntungan Menggunakan Infrastructure as Code
Menggunakan IaC memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut.
- Skalabilitas: Dengan IaC, Anda dapat secara mudah menambah atau mengurangi jumlah server sesuai dengan kebutuhan. Proses ini dapat dilakukan secara otomatis dengan mengubah konfigurasi dalam kode IaC.
Anda tidak perlu lagi melakukan pengelolaan server secara manual, yang dapat menghemat waktu dan usaha. - Konsistensi: Melalui IaC, Anda dapat memastikan bahwa semua server dikonfigurasi dan dikelola dengan cara yang konsisten. Setiap perubahan dapat diterapkan pada semua server dengan cepat dan akurat.
Dengan menggunakan kode pemrograman, Anda dapat secara mudah mengatur parameter dan konfigurasi yang sama untuk setiap server, menjaga konsistensi dalam seluruh infrastruktur. - Rekayasa Ulang Efisien: Jika perlu mereplikasi infrastruktur server untuk pengujian atau pengembangan, IaC memungkinkan Anda untuk dengan cepat dan mudah membuat salinan identik dari lingkungan server yang ada.
Dengan menggunakan kode IaC, Anda dapat mereplikasi konfigurasi server yang ada dan mudah mengatur ulang infrastruktur sesuai kebutuhan. - Pelacakan Versi: Dengan menggunakan IaC, Anda dapat melacak versi dari konfigurasi server.Hal ini memungkinkan Anda untuk dengan mudah memperbarui dan mengelola konfigurasi server secara terorganisasi. Anda dapat membuat snapshot dari konfigurasi yang ada pada suatu waktu dan dengan mudah kembali ke versi sebelumnya jika diperlukan.
Tools Infrastructure as Code
Ada beberapa alat yang dapat Anda gunakan untuk mengelola infrastruktur server menggunakan IaC.
- Terraform:Â Alat yang populer untuk mengelola infrastruktur sebagai kode. Dengan Terraform, Anda dapat mendefinisikan dan menerapkan konfigurasi infrastruktur dalam bahasa yang deklaratif. Anda dapat menggunakan Terraform untuk membuat, mengonfigurasi, dan mengelola berbagai sumber daya seperti server, jaringan, serta penyimpanan. Bahasa yang digunakan oleh Terraform adalah Hashicorp Configuration Language (HCL).
Bagaimana cara kerja Terraform? Proses kerja Terraform terdiri dari tiga langkah berikut.- Write – Menulis infrastruktur sebagai kode.
- Plan – Melihat pratinjau perubahan sebelum menerapkannya.
- Apply – Melakukan proses provisioning infrastruktur yang dapat direproduksi.
- Ansible:Â Alat open-source yang dapat digunakan untuk mengotomatiskan konfigurasi dan penyebaran perangkat lunak. Dengan Ansible, Anda dapat mendefinisikan konfigurasi server dalam playbook yang dapat dieksekusi secara otomatis. Ansible juga mendukung provisioning cloud dan manajemen konfigurasi. Bahasa yang didukung oleh Ansible yaitu YAML.
Bagaimana cara kerja Ansible? Dalam Ansible, sebuah playbook mendefinisikan alur kerja otomatisasi IT sebagai serangkaian task terurut yang berjalan pada satu atau lebih inventory yang terdiri dari node infrastruktur yang dikelola.Berikut contoh kode ansible untuk instalasi apache server:
1234567891011---- hosts: webserversvars:http_port: 80max_clients: 200remote_user: roottasks:- name: ensure apache is at the latest versionyum:name: httpdstate: latest - Chef:Â Alat lain yang dapat digunakan untuk mengelola infrastruktur sebagai kode. Chef menggunakan pendekatan yang berpusat pada keadaan (state-centric), yaitu Anda mendefinisikan keadaan yang diinginkan untuk infrastruktur. Chef akan memastikan bahwa keadaan tersebut terjaga dan melakukan konfigurasi otomatis sesuai dengan kebutuhan. Chef menggunakan bahasa Ruby untuk menuliskan kodenya.
Bagaimana cara kerja Chef? Dalam Chef, sebuah cookbook merepresentasikan alur kerja otomatisasi IT. Cookbook ini terdiri dari serangkaian recipes dengan kumpulan resources yang akan dibuat dan dikelola pada sebuah node. - Puppet:Â Puppet adalah alat yang memungkinkan Anda untuk secara otomatis mengelola konfigurasi server. Anda dapat mendefinisikan keadaan yang diinginkan untuk server dan Puppet akan memastikan bahwa keadaan tersebut terjaga. Puppet juga dapat digunakan untuk manajemen konfigurasi dan penyebaran perangkat lunak.Bagaimana cara kerja Puppet? Dalam Puppet, ada empat jenis blok pembangunan utama: (i) resources, (ii) classes, (iii) manifests, dan (iv) modules. Resources mendefinisikan properti dari komponen sistem (misalnya, file, pengguna, dan grup) yang dikelola dalam node, sementara classes adalah kumpulan resources.
- Pulumi: Alat yang memungkinkan Anda untuk mengelola infrastruktur cloud menggunakan bahasa pemrograman yang familier, seperti JavaScript, Python, atau Go. Anda dapat mendefinisikan infrastruktur Anda sebagai kode dan Pulumi akan mengelola sumber daya cloud yang sesuai. Pulumi juga mendukung berbagai penyedia cloud, seperti AWS, Azure, dan Google Cloud.Bagaimana cara kerja Pulumi? Anda dapat menulis kode infrastruktur menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih—JavaScript, TypeScript, Python, Go, atau .NET—dan Pulumi akan mengelola sumber daya cloud yang sesuai berdasarkan kode tersebut.Contoh Pulumi menggunakan Python:
123456789import pulumiimport pulumi_aws as awsexample = aws.ec2.Instance("example",ami="ami-0c94855ba95c574c8",instance_type="t2.micro",tags={"Name": "example-instance",}) - AWS CloudFormation: Layanan manajemen konfigurasi yang disediakan oleh Amazon Web Services (AWS). Dengan AWS CloudFormation, Anda dapat mendefinisikan infrastruktur sebagai kode dalam format templat. AWS CloudFormation akan menciptakan dan mengelola sumber daya AWS yang sesuai dengan templat tersebut. Anda dapat menggunakan bahasa JSON atau YAML untuk mendefinisikan templat CloudFormation.
Bagaimana cara kerja AWS CloudFormation? Anda menulis sebuah templat yang mendefinisikan sumber daya AWS yang dibutuhkan dan AWS CloudFormation akan menangani proses pembuatan serta pengaturan sumber daya tersebut untuk membangun dan menjalankan aplikasi.
Kesimpulan
Dengan menggunakan infrastructure as code (IaC), Anda dapat mengelola ratusan server secara mudah, efisien, dan konsisten. IaC memungkinkan Anda untuk mendefinisikan serta menerapkan konfigurasi server menggunakan kode pemrograman, yang membantu dalam skalabilitas, konsistensi, dan efisiensi pengelolaan infrastruktur server. Dengan IaC, Anda dapat menghemat waktu dan usaha dalam mengelola infrastruktur server, serta memastikan bahwa semua server dikonfigurasi dengan cara yang konsisten dan dapat diatur dengan mudah.
Penting dicatat bahwa tidak ada satu alat yang “terbaik” untuk semua skenario. Pilihan terbaik akan sangat bergantung pada kebutuhan spesifik Anda, lingkungan Anda, serta tingkat kenyamanan Anda dengan bahasa dan paradigma yang digunakan oleh masing-masing alat. Sebaiknya Anda mencoba beberapa tools ini dan melihat mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.