Cerita Hendri Wahyu Perdana Lulusan Program Intensif Dicoding
Dunia teknologi berubah sangat cepat. Perubahan ini menuntut talenta digital harus serba bisa dan lebih adaptif. Jika tidak, pasti akan tergantikan. Prinsip inilah yang membawa Hendri Wahyu Perdana (22), developer muda asal Cilacap, sukses berkarier.
Hendri pernah “ditodong” menjadi full stack developer dadakan saat mengikuti salah satu program intensif di Dicoding. Tak disangka, momen tak terduga itu membentuk fundamental yang kuat bagi Hendri.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangKini, dia berhasil diterima bekerja dan bertahan sebagai developer di tengah perubahan teknologi yang sangat cepat. Bagaimana cara Hendri melatih dirinya menjadi developer serba bisa? Simak ceritanya berikut ini!
Semua Berawal dari Utak-atik Android dan Pintar Cari Peluang
Hendri adalah seorang anak tunggal. Sejak kecil, kedua orang tuanya menanamkan nilai moral positif, yakni kerja keras, disiplin, dan giat mencari peluang. Dari nilai itulah Hendri berhasil menemukan bidang yang dia cintai, yakni teknologi.
Kecintaannya pada teknologi tumbuh saat remaja. Pada masa itu, ia mulai mengulik teknologi perangkat Android dengan mencoba melakukan kustomisasi dalam sistemnya. Ternyata, keberhasilannya memecahkan teknologi tersebut membuatnya semakin percaya diri mengulik teknologi. Ia pun melanjutkan pendidikannya ke Politeknik Negeri Cilacap, program studi D3 Informatika.
Bagi seorang mahasiswa, kesempatan untuk mendapatkan ilmu praktis yang dapat dikonversi menjadi SKS adalah peluang yang sangat berharga. Di situlah Hendri mengenal program intensif Dicoding yang menyediakan benefit konversi hingga 20 SKS.
Melihat ini sebagai peluang yang menjanjikan, Hendri pun mendaftar program tersebut dan mengambil alur pembelajaran React dan Back-End.
“Awalnya, saya dapat informasi bahwa kampus saya membuka kesempatan untuk konversi SKS dengan program intensif Dicoding. Pada saat itu, saya lihat ada alur pembelajaran React dan Back-End. Di situlah saya melihat ini sebagai peluang bagus”, ucap Hendri.

Dapat Materi Lengkap End-to-End: Mulai dari Hard Skills sampai Soft Skills
Hendri melihat alur pembelajaran React dan Back-End ini sebagai kesempatan untuk menambah skills setelah lulus kuliah nanti. Ini karena program intensif Dicoding menawarkan materi lengkap secara end-to-end, mulai dari materi hard skills hingga materi soft skills.
Hendri juga merasakan lingkungan belajar yang suportif selama mengikuti program intensif Dicoding. Ketika dia mengalami kesulitan, para mentor dalam program intensif Dicoding mendukungnya untuk menyelesaikan proses pembelajaran. Pengalaman belajar inilah yang mempersenjatainya.
Selama masa pembelajaran, Hendri menyerap banyak ilmu di antaranya adalah fundamental pemrograman front-end, teamwork, leadership, manajemen waktu (teknik pomodoro), dan problem-solving. Semua bekal ini menjadi ilmu fundamental yang kokoh dan kemudian diuji dalam tahap selanjutnya dalam program intensif Dicoding.

Puncak Tekanan di Capstone Project: Ketika Seorang Front-End Developer Mendadak Jadi Full-Stack Developer
Setelah mengikuti sesi pembelajaran berminggu-minggu, tibalah waktunya seluruh pengetahuan Hendri diuji. Ujian terbesar yang dihadapi Hendri selama program intensif Dicoding adalah pengerjaan capstone project. Bersama tim, ia merancang sistem yang kompleks terkait kepedulian lingkungan. Dalam proyek ini, Hendri mengambil peran ganda sebagai leader dan front-end developer.
Awalnya, tim sudah menyusun timeline dan merancang sistem dengan optimis di minggu pertama. Namun, masalah besar muncul di minggu kedua. Kompleksitas sistem yang dirancang ternyata sudah di luar ranah kemampuan tim. Ditambah lagi, beberapa anggota disibukkan oleh perkuliahan. Dengan proyek yang terancam mandek, Hendri sebagai leader mengambil langkah paling efisien.

Pertama, dia mengarahkan tim untuk mempersempit scope proyek dan beralih hanya berfokus mengembang aspek MVP (minimum viable product) dari proyek ini. Kedua, Hendri memutuskan untuk menjadi full-stack developer secara mendadak demi menyelesaikan sistem yang mereka rancang dalam capstone project ini.
Ini adalah keputusan besar. Namun, karena sudah dibekali materi fundamental back-end developer dalam program intensif Dicoding, Hendri akhirnya percaya diri dan mampu menyelesaikan tugas dadakannya sebagai full-stack developer. Dia pun berhasil menyelesaikan proyek ini dalam waktu dua hari.
“Mau tidak mau saya harus mengambil langkah jadi full-stack developer dadakan karena itu yang dibutuhkan tim. Benar-benar sebuah tantangan dan achievement tak terlupakan”, ucap Hendri.
Menjadi Lulusan Terbaik dan Meraih Best Capstone: Kunci Sukses Mendapat Pekerjaan
Pengalaman belajar dan prestasi yang diraih Hendri dalam program intensif Dicoding berpengaruh terhadap keberhasilannya mendapatkan pekerjaan. Gelar lulusan terbaik, penghargaan best capstone project, dan penguasaan materi React dari program intensif Dicoding menjadi selling point kuat saat ia melamar pekerjaan. Kini, Hendri bekerja sebagai front end developer di Komerce.
Saat ditanya apakah ilmu dari program intensif Dicoding membantunya di kantor, jawaban Hendri tegas: “Program intensif Dicoding sangat membantu saya dalam bekerja terutama materi fundamental React. Karena saat ini teknologi React digunakan oleh perusahaan tempat saya bekerja.”
Menurut Hendri, kurikulum program intensif Dicoding relevan dan mendukung kesiapannya di dunia kerja, terutama skill fundamental yang dia dapatkan menjembatani kesenjangan antara kurikulum akademis serta kebutuhan dunia kerja nyata.

Visi ke Depan: Menjadi Edukator Cyber Security dan Terus Beradaptasi
Kesuksesan yang diraih Hendri saat ini bukanlah akhir, melainkan awal. Ke depannya, Hendri ingin mendalami ilmu cyber security dan Web 3, dengan tujuan mulia mengedukasi masyarakat bahwa privasi serta keamanan dalam dunia digital itu penting.
Visi ini sejalan dengan pesan yang selalu ditekankan orang tuanya, yaitu menjadi pribadi yang sukses dalam diri dan juga sukses dalam membawa kebaikan terhadap banyak orang.
Hendri berharap ke depannya lebih banyak talenta digital yang pintar mencari peluang dan mau terus belajar, karena kedua hal tersebut adalah kunci bagi talenta digital untuk bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi yang sangat cepat.
“Perkembangan teknologi sangatlah cepat, maka beradaptasilah secepat mungkin dalam dunia digital,” tutup Hendri.
Jangan biarkan perkembangan teknologi yang cepat membuat kamu tertinggal. Ikuti program intensive online bootcamp Tempa led by Dicoding untuk kamu yang ingin menjadi developer mulai dari nol.
