Dulu Kuliah Matematika, Kini Jadi Talenta Informatika

Cerita Meilia Tri Andari, Lulusan Program-Program di Dicoding

Tak semua keberhasilan karier di dunia digital diawali dengan mengambil pendidikan formal di bidang yang sama, sebagaimana yang Meilia Tria Andari (24) alami. Perjalanan Meilia sebagai talenta informatika justru dimulai dengan berkuliah di jurusan Matematika.

Saat itu, Dicodinglah yang menjembatani Meilia dengan dunia teknologi dan memberikannya kesempatan untuk belajar Pengembangan Machine Learning dan Front-End Web. Meski proses belajarnya penuh liku, akhirnya, Meilia berhasil berkarier di salah satu perusahaan multinasional.

đź’» Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Seperti apa perjalanan Meilia? Mari kita baca cerita lengkapnya!

Mahasiswi Matematika dengan Peminatan Teknologi

Meilia lahir di Tulungagung, Jawa Timur, sebagai bungsu dari tiga bersaudara. Ibunya yang berprofesi sebagai seorang wiraswasta memiliki harapan agar Meilia dapat menjadi seseorang yang sukses sehingga mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Menjadi seorang perempuan yang mandiri tentu merupakan harapan Meilia juga.

Sejak kecil, Meilia sudah menunjukkan ketertarikan terhadap dunia teknologi. “Waktu kecil, aku lihat orang yang jago komputer itu keren banget,” kenangnya sambil tersenyum.

Minatnya pada teknologi menguat saat duduk di bangku SMA. Ia bergabung dengan tim olimpiade komputer dan mulai mengenal bahasa pemrograman Pascal. Sayangnya, dari lima anggota tim, hanya dua yang terpilih mewakili sekolah. Meilia belum beruntung saat itu. Namun, kegemarannya terhadap teknologi masih tetap ada.

Setelah lulus SMA, Meilia berharap dapat berkuliah di jurusan Teknik Informatika. Namun, nasib berkata lain. Ia tidak lolos SNMPTN dan merasa kurang percaya diri dengan nilai ujian tulis untuk mengambil jurusan tersebut. Di tengah kebimbangan, ia menemukan jalur alternatif: jurusan Matematika di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang memiliki peminatan Ilmu Komputasi.

“Aku cukup percaya diri dengan kemampuan berhitungku, dan kupikir, program Matematika adalah jalur yang cukup dekat dengan dunia teknologi,” ujar Meilia.

Mengenal Dicoding Lewat Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)

Saat akhirnya berkuliah di ITS, Meilia berjumpa dengan Dicoding yang menjadi salah satu mitra dari program MBKM. Ia menemukan bahwa Dicoding adalah salah satu platform yang diakui secara luas untuk pembelajaran pemrograman. Di tengah studinya tentang Jaringan Syaraf Tiruan dalam kuliah, ia semakin tertarik mengeksplorasi Machine Learning.

“Waktu itu, aku merasa Dicoding menyediakan learning path yang pas banget dengan minatku. Jadi, aku daftar program Studi Independen Bersertifikat (SIB) dan mengambil alur Pengembang Machine Learning dan Front-End Web,” jelasnya.

Namun, jalannya tak selalu mulus. Meilia mengaku sempat kehilangan motivasi dan mengalami keterlambatan dalam mengerjakan tugas. Alasannya, saat itu, ia juga sedang menjalani magang di Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya.

“Time management-ku cukup chaos,” akunya. Namun, ia tidak sendiri. Mentor-mentor Dicoding secara konsisten memberikan semangat dan arahan untuk menjaga Meilia bisa menjaga pace belajar.

Punya Kenalan Baru dan Growth Mindset saat Belajar di Dicoding

Tantangan lain yang mesti Meilia hadapi selama belajar di Dicoding adalah proyek akhir. Ia mengungkapkan, “Tim reviewer di Dicoding enggak main-main. Banyak tugas yang harus revisi berulang-ulang. Namun, justru di situ, aku belajar kualitas itu penting banget di dunia kerja.”

Meilia juga mengalami tantangan komunikasi karena seluruh pembelajaran dilakukan secara daring, hanya melalui Discord. Sifatnya yang pendiam membuatnya cenderung belajar secara individual.

Namun, segalanya berubah ketika ia mulai terlibat dalam proyek kelompok. “Waktu itu, aku akhirnya dapat teman diskusi dari kelompok capstone. Sampai sekarang pun kami masih suka ngobrol,” katanya.

Ketika ditanya apa bagian terbaik dari belajar di Dicoding, ia menjelaskan bahwa sesi diskusi kelompok dan sesi tambahan dengan profesional adalah bagian favoritnya. “Di situ, aku merasa harus punya growth mindset. Aku jadi ingin terus gali potensi diri dan enggak mau stuck di zona nyaman,” ungkapnya penuh semangat.

Berkarier sebagai IT Developer di LG Sinarmas Indonesia

Semua kerja keras Meilia berbuah manis. Setelah menyelesaikan program Dicoding, Meilia bekerja sebagai IT Developer di LG Sinarmas Indonesia, sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang teknologi informasi dan layanan digital. Menurut Meilia, pengalaman belajar di Dicoding sangat relevan dengan pekerjaannya sekarang.

“Saya rasa, pendidikan formal saja, terlebih jika kita berlatar belakang non-IT, tidak cukup untuk membantu kita terjun ke dunia IT. Dicoding bantu saya untuk menjembatani itu,” ujarnya.

Meilia mengaku semua kelas di Dicoding berperan penting untuk kariernya, khususnya kelas-kelas front-end. “Sekarang, saya bagian dari tim yang membuat platform internal perusahaan. Kalau dulu enggak belajar front-end, saya enggak akan bisa kontribusi di situ,” jelasnya.

Kini, sebagai seorang talenta digital perempuan yang berhasil bertransisi dari bidang Matematika ke teknologi, Meilia ingin menginspirasi sesamanya bahwa ketekunan dan keinginan untuk belajar tak mengenal batas. Ia membuktikan bahwa latar belakang bukan penghalang untuk memasuki dunia teknologi yang dinamis.

Di akhir wawancara, Meilia memberikan pesan yang sederhana, tetapi mengena: “Jangan pernah menyerah dalam belajar. Semua pembelajaran, sekecil apa pun, pasti akan punya perannya sendiri dalam perjalanan karier kita.”


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.