Debugging: Kesalahan Pemula dan Cara Mengatasinya

Proses debugging merupakan bagian penting dalam dunia pemrograman. Baik kamu pemula maupun profesional, menemukan dan memperbaiki bug adalah tantangan yang tidak bisa dihindari. Namun, banyak pemula yang sering terjebak dalam kesalahan-kesalahan umum saat melakukan debugging. Kesalahan ini tidak hanya memperlambat proses pengembangan, tetapi juga bisa membuat frustrasi karena solusi yang dicari terasa semakin jauh dari jangkauan.

Jika kamu baru belajar coding atau sedang memperdalam keterampilan debugging, penting untuk memahami berbagai kesalahan umum yang sering terjadi serta cara menghindarinya. 

Apa Itu Debugging?

Searching for bugs in code

Sebelum masuk ke pembahasan utama, mari kita pahami dahulu makna dari debugging. Debugging adalah proses menemukan, menganalisis, dan memperbaiki kesalahan atau bugs dalam kode program. Tujuannya adalah membuat program berjalan sesuai dengan harapan dan bebas dari error atau perilaku yang tidak diinginkan.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Tidak Membaca Pesan Error dengan Teliti

Salah satu kesalahan paling dasar yang sering dilakukan pemula saat debugging adalah mengabaikan pesan kesalahan (error message). Banyak yang langsung panik dan mencoba-coba solusi tanpa benar-benar memahami masalahnya.

Solusi:
Luangkan waktu untuk membaca dan memahami pesan error yang muncul. Biasanya, pesan tersebut sudah cukup informatif dan bahkan menunjukkan baris kode yang bermasalah. Jika masih tidak paham, cobalah salin pesan tersebut dan cari di mesin pencari atau forum seperti Stack Overflow.

Tidak Menggunakan Alat Debugger

Pemula sering kali hanya menggunakan metode primitif, seperti mencetak (print statement) nilai variabel untuk mencari tahu masalah dalam kode. Meskipun metode ini kadang membantu, itu bukanlah cara paling efisien.

Solusi:
Manfaatkan alat bantu debugging, seperti

  • debugger bawaan IDE (misalnya Visual Studio Code, PyCharm),
  • breakpoint untuk menghentikan eksekusi program di titik tertentu, dan
  • step into/step over untuk melacak alur eksekusi program.

Alat-alat ini dapat membantu kamu memahami alur program dan kondisi variabel secara real-time.

Tidak Membuat Tes Kecil atau Modul Tertutup

Pemula sering kali mencoba menjalankan seluruh program dari awal tanpa memeriksa bagian spesifik dari kode yang mungkin bermasalah. Ini membuat proses debugging jadi lebih rumit dan membingungkan.

Solusi:
Uji bagian kecil dari kode secara terpisah. Misalnya, jika kamu menduga fungsi tertentu menyebabkan error, buat test sederhana yang hanya menjalankan fungsi tersebut. Ini akan mempercepat proses identifikasi bug.

Kurang Memahami Alur Program Sendiri

Banyak pemula menulis kode secara copy-paste tanpa benar-benar memahami fungsinya. Ketika terjadi error, mereka pun kesulitan menemukan letak masalah karena tidak tahu bagaimana alur program seharusnya berjalan.

Solusi:
Sebelum debugging, pastikan kamu memahami logika dan alur dari program yang ditulis (jangan jadi copy-paste programming atau programming by coincidence). Lakukan pembacaan ulang (code review) dan jika perlu, gambarkan alur program dengan diagram alir atau pseudocode.

Tidak Mengelola Versi Kode dengan Baik

Tidak sedikit pemula yang langsung melakukan perubahan kode saat debugging tanpa mencadangkan versi yang sebelumnya berfungsi. Akibatnya, mereka kesulitan untuk kembali ke kondisi kode yang stabil saat solusi baru tidak berhasil.

Solusi:
Gunakan sistem kontrol versi, seperti Git. Simpan setiap perubahan penting dalam commit terpisah sehingga kamu bisa dengan mudah kembali ke versi sebelumnya jika terjadi kesalahan baru saat debugging.

Terlalu Cepat Menyalahkan Sintaks

Saat menemukan error, pemula sering kali langsung menyalahkan kesalahan sintaks tanpa mempertimbangkan bahwa bug bisa disebabkan oleh logika atau nilai variabel yang tidak sesuai.

Solusi:
Periksa sintaks, tetapi juga periksa logika pemrograman kamu. Apakah variabel memiliki nilai yang sesuai? Apakah kondisi pada pernyataan if/else benar-benar valid?

Tidak Melatih Kemampuan Membaca Dokumentasi

Mengabaikan dokumentasi dari bahasa atau pustaka (library) yang digunakan adalah kesalahan umum lainnya. Pemula sering kali menerka-nerka cara fungsi bekerja tanpa mencari tahu dari sumber resminya.

Solusi:
Biasakan mengakses dokumentasi resmi saat mengalami masalah. Dokumentasi biasanya menyediakan penjelasan fungsi, parameter, jenis data yang dibutuhkan, serta contoh penggunaannya.

Tidak Bertanya atau Mencari Bantuan

Rasa malu untuk bertanya atau terlalu lama mencoba sendiri bisa menjadi bumerang. Bukannya menemukan solusi, kamu malah membuang banyak waktu pada hal yang bisa dijawab dengan cepat oleh komunitas.

Solusi:
Gunakan forum pengembang teknologi, seperti Stack Overflow, Reddit, GitHub Issues, atau komunitas lokal, seperti Forum Diskusi Dicoding. Namun, pastikan kamu sudah mencoba mencari solusi dan menyertakan informasi lengkap saat bertanya.

Kesimpulan

Proses debugging memang penuh tantangan, terutama bagi pemula. Namun, dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum, seperti tidak membaca error message, tidak menggunakan debugger, serta kurang memahami kode sendiri, kamu bisa membuat proses ini jauh lebih efisien dan menyenangkan.

Debugging tidak hanya tentang memperbaiki kesalahan, tetapi juga merupakan kesempatan belajar yang sangat berharga. Dengan memperbaiki bug, kamu akan semakin memahami logika pemrograman, struktur kode, dan praktik terbaik dalam menulis program yang efisien.

Sekian pembahasan artikel kali ini, terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir! Sampai jumpa di artikel lainnya. 👋


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.