Optimasi Aksesbilitas pada Web

Optimasi Aksesibilitas pada Web & Mobile: Panduan Sederhana untuk Pengalaman yang Lebih Inklusif

Dalam dunia digital yang semakin berkembang, aspek estetika dan performa teknis dari sebuah website atau aplikasi sering kali jadi prioritas utama. Namun, ada satu hal penting yang kadang terlupakan, yaitu aksesibilitas. 

Nah, kalau kamu ingin situs atau aplikasimu bisa diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik maupun kognitif, optimasi aksesibilitas web dan mobile sangat wajib jadi perhatian.

Artikel ini akan membahas apa itu aksesibilitas web, kenapa penting, dan bagaimana cara kamu bisa mulai mengimplementasikannya dengan langkah-langkah praktis.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Apa Itu Aksesibilitas Web dan Mobile?

Aksesibilitas web (dikenal juga sebagai a11y) adalah praktik membuat website dan aplikasi dapat digunakan oleh sebanyak mungkin orang, termasuk mereka dengan disabilitas seperti gangguan penglihatan, pendengaran, motorik, maupun kognitif.

Di sisi lain, aksesibilitas pada aplikasi mobile memiliki prinsip yang sama, hanya saja diterapkan pada antarmuka dan interaksi layar sentuh. Hal ini mencakup penggunaan pembaca layar (screen reader), kontras warna, ukuran teks, dan navigasi yang intuitif.

Dengan memastikan aksesibilitas web dan mobile, kamu tidak hanya membantu pengguna dengan kebutuhan khusus, tapi juga menciptakan pengalaman yang lebih baik untuk semua orang.

Kenapa Aksesibilitas Itu Penting?

Mungkin kamu berpikir, “Kenapa saya harus peduli soal aksesibilitas? Pengunjung saya baik-baik saja kok.” Nah, faktanya…

  • Lebih dari 1 miliar orang di dunia hidup dengan semacam disabilitas.
  • Di banyak negara, aksesibilitas adalah persyaratan hukum.
  • Mesin pencari seperti Google lebih menyukai situs yang bisa diakses dengan mudah (berarti SEO yang lebih baik).

Jadi ketika mengutamakan aksesibilitas, kamu dapat

  • memperluas basis pengguna,
  • mengurangi risiko masalah hukum, dan
  • meningkatkan performa dan konversi situs/aplikasi kamu.

Siapa yang nggak mau kan?

Prinsip-Prinsip Dasar Aksesibilitas (POUR)

Salah satu kerangka kerja paling populer untuk memahami aksesibilitas adalah prinsip POUR, yaitu:

  1. Perceivable: Informasi harus bisa dipahami oleh indera pengguna (termasuk lewat screen reader).
  2. Operable: User interface harus dapat dikontrol oleh semua pengguna, termasuk yang tidak bisa menggunakan mouse.
  3. Understandable: Informasi dan navigasi harus mudah dimengerti.
  4. Robust: Konten harus bisa diinterpretasi oleh berbagai teknologi termasuk perangkat bantu (assistive technologies).

Kalau bisa memastikan situs atau aplikasimu memenuhi prinsip-prinsip ini, kamu sudah berada di jalur yang tepat!

Langkah-Langkah Praktis Optimasi Aksesibilitas Web dan Mobile

Membuat situs dan aplikasi kamu lebih inklusif sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut ini beberapa hal penting yang bisa kamu lakukan mulai sekarang.

1. Gunakan Struktur Heading yang Logis

Pastikan kamu menggunakan tag HTML seperti pada umumnya.

  • <h1> untuk judul utama
  • <h2>, <h3>, dst. untuk subjudul

Ini membantu pembaca layar memahami hierarki konten. Jangan asal pakai heading hanya demi “gaya.”

2. Berikan Teks Alternatif pada Gambar

Setiap gambar harus memiliki atribut alt yang menjelaskan isi gambar. Ini penting untuk pengguna dengan gangguan penglihatan.

Contoh:

3. Pastikan Kontras Warna yang Memadai

Misalnya, jangan menggunakan teks warna abu-abu muda di latar putih. Gunakan kontras warna yang cukup tinggi agar teks mudah terbaca oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki gangguan penglihatan warna.

Gunakan tools seperti berikut.

  • Contrast Checker by WebAIM
  • Lighthouse di Chrome DevTools

4. Optimalkan Navigasi via Keyboard

Banyak pengguna hanya bisa menggunakan keyboard (tanpa mouse). Jadi, pastikanlah beberapa hal berikut.

  • Fokus (focus) terlihat saat berpindah elemen.
  • Semua tombol dan link bisa diakses dengan tombol Tab.

5. Tambahkan Label yang Jelas pada Formulir

Formulir yang kosong atau membingungkan bisa menjadi tantangan besar bagi pengguna dengan keterbatasan. Pastikan setiap field punya label yang terhubung.

6. Gunakan ARIA Attributes Secukupnya

ARIA (Accessible Rich Internet Applications) membantu meningkatkan aksesibilitas untuk komponen interaktif. Namun, penggunaannya harus bijak. Jangan mengganti fungsi bawaan HTML hanya karena ingin “lebih keren.”

Contoh penggunaan:

7. Tambahkan Dukungan untuk Pembaca Layar

Pastikan semua elemen interaktif memiliki deskripsi yang bisa dibaca oleh screen reader. Uji dengan mengaktifkan screen reader bawaan di Windows (Narrator) atau macOS (VoiceOver).

Aksesibilitas Mobile: Jangan Sampai Ketinggalan!

Kalau kamu sedang mengembangkan aplikasi mobile, khususnya di platform seperti Android dan iOS, berikut ini beberapa hal yang bisa diterapkan.

  • Gunakan library aksesibilitas bawaan (misal: AccessibilityNodeInfo di Android).
  • Tambahkan contentDescription pada elemen penting.
  • Hindari gesture yang kompleks (misalnya swipe 3 jari ke atas).
  • Gunakan ukuran tombol yang cukup besar (minimal 48x48dp di Android).

Gunakan Tools untuk Uji Aksesibilitas

Biar kamu nggak perlu menebak-nebak, berikut beberapa alat bantu yang bisa dipakai.

  • Lighthouse (Chrome)
  • WAVE Web Accessibility Tool
  • axe DevTools
  • Android Accessibility Scanner
  • Accessibility Inspector (iOS)

Dengan alat di atas, kamu bisa langsung tahu bagian mana dari situs atau aplikasimu yang perlu diperbaiki.

Ayo, Wujudkan Web dan Aplikasi yang Ramah Semua Orang!

Aksesibilitas bukan hanya soal mematuhi aturan atau meningkatkan traffic, tapi tentang memberikan pengalaman yang setara bagi semua pengguna. Dengan menerapkan praktik aksesibilitas web dan optimasi pada aplikasi mobile, kamu sudah ikut menciptakan dunia digital yang lebih inklusif.

Mulailah dari langkah kecil, perbaiki heading, alt text, dan kontras warna. Dari situ, kamu akan lebih peka terhadap kebutuhan pengguna, dan siapa tahu… mungkin kamu malah jadi terdepan dalam pengalaman pengguna (UX).

Jadi, ayo mulai cek website atau aplikasi kamu sekarang juga:

  • Apakah bisa digunakan tanpa mouse?
  • Apakah mudah dibaca oleh screen reader?
  • Apakah formulirnya jelas?
  • Apakah kontras warnanya ramah mata?

Kalau belum, sekarang saatnya kamu melakukan perubahan. Percayalah, setiap langkah menuju aksesibilitas adalah investasi jangka panjang yang membawa manfaat besar untuk kamu dan semua pengguna.

Sekian pembahasan artikel kali ini, terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir!
Sampai jumpa dalam artikel lainnya. 👋


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.