Mengulik Decompiling dan Reverse Engineering

Mengulik Decompiling dan Reverse Engineering WebAssembly dengan Bantuan LLM/AI

WebAssembly (biasa disingkat Wasm) mulai populer di kalangan pengembang web karena kemampuannya menjalankan kode hampir native di browser. Namun, pernah nggak sih kamu penasaran gimana cara membongkar (decompile) atau membalik rekayasa (reverse engineering) WebAssembly? Biasanya, proses ini tergolong rumit dan memerlukan skill teknis yang cukup mendalam. 

Nah, menariknya, sekarang kita bisa memanfaatkan perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI), khususnya Large Language Model (LLM), untuk membantu menganalisis dan membedah WebAssembly. Nah, di artikel ini kita bakal mengupas tuntas cara decompiling WebAssembly dengan sentuhan LLM/AI supaya kamu makin paham dan nggak perlu takut “mengoprek” Wasm.

Apa Itu WebAssembly dan Kenapa Sering Di-Decompile?

Sekilas Tentang WebAssembly

Corporate connected teamwork perforated paper gear

WebAssembly adalah format bytecode yang bisa dijalankan di browser. Biasanya, kode C/C++, Rust, atau bahasa pemrograman lain bisa dikompilasi ke WebAssembly sehingga kode tersebut bisa dijalankan dengan performa tinggi di browser, bahkan kadang lebih cepat daripada JavaScript.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Alasan Melakukan Decompile dan Reverse Engineering Wasm

Decompiling dan reverse engineering biasanya dilakukan karena beberapa alasan berikut.

  • Keamanan: Menemukan celah keamanan atau bug.
  • Analisis: Mempelajari cara kerja aplikasi, baik untuk migrasi, porting, atau sekadar paham logic-nya.
  • Restorasi: Memulihkan kode sumber jika file asli hilang.
  • Pembelajaran: Belajar teknik coding orang lain atau teknologi baru.

Namun, proses ini tidak selalu “halus” karena bisa jadi melanggar aturan atau kebijakan. Jadi, pastikan kamu melakukannya di ranah yang etis (misal, untuk kode open source atau hak milik sendiri).

Tantangan Decompiling WebAssembly

Decompiling WebAssembly bukannya tanpa hambatan, lho. Kalau kamu sudah pernah coba, pasti sadar kenapa:

  • Format Bytecode: WebAssembly tidak bisa langsung dibaca seperti JavaScript.
  • Minimnya Nama Variabel dan Fungsi: Saat dikompilasi, nama-nama readable biasanya hilang, bikin proses analisanya makin ribet.
  • Struktur Control Flow yang Kompleks: Logic di Wasm terpotong-potong ke dalam banyak function kecil.
  • Obfuscation: Banyak developer meng-obfuscate code mereka sebelum dikompilasi ke Wasm.

Nah, di sinilah LLM/AI bisa bantu kamu menganalisis bytecode yang ribet tersebut.

Bagaimana LLM/AI Membantu Decompiling WebAssembly?

Saat ini, model seperti GPT-4, Claude, atau LLM open source lainnya mampu “membaca” dan memahami pola bahasa pemrograman. Dengan dataset yang cukup, LLM bisa mengenali struktur kode, merekonstruksi kode sumber, bahkan menebak apa yang dilakukan oleh fungsi tertentu—meskipun nama variabelnya random.

Cara Kerja LLM dalam Decompiling

  1. Mengekstrak Bytecode
    Kamu bisa gunakan tool seperti wasm2wat untuk mengubah .wasm (binary) jadi .wat (text format).
  2. Memberi Prompt ke LLM
    Kirim potongan kode .wat atau .wasm ke LLM. Jelaskan konteksnya di prompt, misal:
    “Tolong jelaskan fungsi di bawah ini, dan jika memungkinkan kembalikan ke bentuk kode sumber C/Rust semirip mungkin.”
  3. Interpretasi oleh LLM
    LLM akan menganalisis logika bytecode berdasarkan pattern dan pengalaman dari kumpulan data training-nya lalu memberikan output berupa:
  • Penjelasan tiap fungsi,
  • Flow diagram singkat,
  • Bahkan pseudocode atau kode sumber versi “reverse.”

Keunggulan LLM dalam Reverse Engineering

  • Interpretasi Lebih Cepat.
  • Dapat Menyederhanakan Flow yang Rumit.
  • Memprediksi Tujuan/Prinsip Kerja Kode.
  • Membantu Membuat Dokumentasi Otomatis.

Contoh Praktis Menggunakan LLM untuk Decompiling WebAssembly

Misalnya kamu punya file .wasm dari aplikasi web open source dengan alur seperti berikut.

  1. Ekstrak kode ke .wat menggunakan tool seperti wasm2wat.
  2. Salin potongan fungsi yang sulit dipahami.
  3. Paste ke ChatGPT/GPT-4 dan beri perintah (prompt):

  1. Baca hasil “dekompilasi” LLM, lalu bandingkan dengan reverse engineering tools manual, misal Binaryen, WABT, atau Rizin.

Biasanya, LLM akan memberi insight yang lebih mudah dipahami, menyederhanakan logic, dan kadang malah membantu kamu memahami algoritma rumit dalam waktu singkat.

Hal yang Perlu Diingat Saat Menggunakan LLM/AI untuk Reverse Engineering

  • Akurasi Tidak Selalu 100%: Hasil LLM adalah prediksi. Selalu verifikasi manual jika menganalisis sesuatu yang penting.
  • Privasi & Legal: Jangan upload kode proprietary/sensitif ke public LLM, gunakan versi lokal kalau memungkinkan.
  • Friendly terhadap Prompt: Semakin detail deskripsimu di prompt, semakin baik hasilnya.

Tips dan Rekomendasi Tool Reverse Engineering Wasm Plus LLM

Berikut beberapa tools yang direkomendasikan untuk memulai: 

  • wasm2wat: Mengonversi bytecode ke format lebih manusiawi.
  • Binaryen: Framework manipulasi dan optimasi WebAssembly.
  • WABT: Kumpulan tools untuk pemeriksaan dan modifikasi Wasm.
  • Rizin/Cutter: Powerful untuk reverse engineering binari, termasuk Wasm.
  • LLM seperti GPT-4, Claude, Llama 3, dsb: Untuk membantu memahami dan menerjemahkan kode.

Tips:
Gunakan kombinasi tool di atas + bantuan LLM agar reverse engineering jadi lebih “manusiawi” dan mudah dipelajari.

Kesimpulan

Memanfaatkan LLM/AI dalam decompiling dan reverse engineering WebAssembly tidak hanya membuat prosesnya jadi lebih cepat, tapi juga lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Walau hasilnya tidak selalu sempurna dan tetap perlu validasi manual, pendekatan ini sangat cocok buat kamu yang ingin belajar hacking, keamanan, atau sekadar paham isi perut aplikasi WebAssembly.

Sudah siap mengulik dan menantang dirimu untuk membongkar WebAssembly dengan bantuan AI canggih? Mulai eksperimen hari ini juga! Jangan takut bereksplorasi karena semakin kamu terbiasa, semakin jago kamu dalam dunia reverse engineering modern!

Sekian pembahasan artikel kali ini, terima kasih sudah membaca artikel ini sampai akhir! 

Sampai jumpa dalam artikel lainnya. 👋


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.