Konsep Agile pada Software Development

Konsep Agile pada Software Development

Halo, teman-teman! Apakah kamu masih ingat dengan artikel yang menjelaskan tentang metode SDLC dalam pengembangan software? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas agile yang merupakan salah satu dari metode SDLC yang sudah pernah dijelaskan sebelumnya. Simak artikel ini dengan baik ya.

Apa itu agile?

Agile software development adalah metode pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada pengerjaannya yang berulang, dimana aturan dan solusi yang sudah disepakati oleh setiap anggota tim dilakukan dengan kolaborasi secara terstruktur dan terorganisir.

Ia sendiri merupakan metode pengembangan perangkat lunak dengan jangka waktu yang pendek. Selain itu ia juga membutuhkan adaptasi yang cepat dari pengembang terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam bentuk apapun.

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Agile core value

Agile software development sendiri memiliki empat nilai inti. Berikut ini adalah keempat nilainya:

  • Interaksi antar individu lebih penting dibandingkan proses dan alat.
    Nilai yang pertama ini menyatakan pengembangan perangkat lunak tidak akan sukses jika tidak ada kolaborasi antara tim pengembang dan klien. Selain itu dibutuhkan juga komunikasi yang baik agar pengembangan berjalan dengan baik dan maksimal.

  • Proses pengembangan software lebih penting dibandingkan dengan dokumentasi.
    Pada masa lalu, tim pengembang menghabiskan banyak waktu untuk melakukan dokumentasi secara rinci. Dokumentasi pada agile dapat berupa cerita dari user untuk tim pengembang dapat mengembangkan fitur. Selain itu, dokumentasi ini memang penting, akan tetapi perangkat lunak yang berjalan sesuai dengan yang direncanakan jauh lebih penting.

  • Kolaborasi dengan klien lebih penting dibandingkan dengan kontrak.
    Kontrak memanglah penting, tapi mungkin produk yang dibuat oleh pengembang berbeda dan sedikit tidak sesuai dengan apa yang dituliskan dalam kontrak. Dengan adanya kolaborasi dengan klien, tim pengembang dapat menyesuaikan produk yang dikembangkan sesuai dengan yang tertulis dalam kontrak dan keinginan klien.

  • Menanggapi perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana.
    Klien akan terus meminta perubahan dan revisi sampai klien merasa sesuai dengan produk yang dibuat. Maka dari itu setiap tim pengembang harus siap dengan perubahan yang terjadi.

Manfaat menggunakannya

Dalam penggunaannya, metode agile ini dapat dirasakan oleh setiap orang yang terlibat dalam setiap prosesnya seperti developer, client, dan juga vendor.

Manfaat yang didapatkan dari sisi developer adalah peningkatan produktivitas. Karena setiap tim dapat mengerjakan setiap tugas tanpa harus menunggu tim lain untuk menyelesaikan tugasnya. Selain itu, developer menjadi memiliki banyak waktu untuk berkembang sesuai dengan keinginan mereka.

Dari pihak vendor, penggunaan agile ini dapat menghemat pengeluaran serta dapat berfokus pada upaya pengembangan fitur dan peningkatan efisiensi, dengan begitu pengguna tahu jika vendor memberikan respon terhadap permintaan pengembangan.

Tujuan

Setelah mengetahui manfaat dari penggunaan agile, sekarang kita masuk ke bagian tujuannya. Ada tujuh tujuan dari agile, berikut adalah tujuannya:

  • High-value & working app system
    Tujuan yang pertama adalah menghasilkan produk dengan kualitas baik dan memiliki nilai jual yang tinggi.

  • Iterative, incremental, evolutionary
    Model agile ini sendiri dilakukan secara iteratif, berulang-ulang, dan dapat mengalami perubahan jika diperlukan. Bisa dibilang, metode ini cukup flexible dan dapat digunakan untuk pengembangan yang memiliki waktu relatif singkat.

  • Cost control & value – driven development
    Pengembangan perangkat lunak dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Setelah itu tim developer dapat mengatur waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan.

  • High-quality production
    Tetap menjaga kualitas dari perangkat lunak yang dibuat walaupun dibuat dengan biaya dan waktu yang terbatas.

  • Flexible & risk management
    Dapat meminimalisir terjadinya kesalahan pada program atau produk sebelum dilakukan deploy.

  • Collaboration
    Kolaborasi disini dilakukan oleh setiap tim untuk mendiskusikan dan membicarakan feedback yang diberikan oleh klien.

  • Self-organizing and self-managing teams
    Tujuan terakhir adalah developer dipersilahkan untuk memanajemen sendiri urusan pengembangan perangkat lunak. Sementara itu manajer sendiri bertugas sebagai penghubung antara pengembang dan klien sehingga dapat mengurangi terjadinya miss communication.

Kelebihan dan kekurangan agile

Setelah mengetahui penjelasan, manfaat, dan tujuan dari agile, sekarang kita akan membahas kelebihan dan kekurangannya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari agile development.

Kelebihan

  • Pengembangan perangkat lunak membutuhkan waktu yang relatif cepat dan tidak membutuhkan sumber daya yang terlalu besar.
  • Dapat merespon perubahan dengan cepat dan sesuai dengan kebutuhan dari klien.
  • Klien dapat ikut berpartisipasi dalam pengembangan perangkat lunak dengan cara memberikan feedback kepada tim pengembang selama proses pembuatan perangkat lunak.

Kekurangan

  • Metode agile ini tidak sesuai dengan tim yang memiliki komitmen untuk menyelesaikan proyek secara bersama.
  • Kurang sesuai dengan tim besar yang memiliki anggota lebih dari 20 orang.
  • Setiap anggota tim harus siap dengan perubahan yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

12 prinsip agile

Agile software development didasarkan pada 12 prinsip. Berikut adalah kedua belas prinsip tersebut:

  • Lebih menekankan kepuasan pengguna dengan cara merilis produk secara cepat dan bertahap.
  • Selalu terbuka menerima perubahan, meskipun berdampak pada keterlambatan dalam mengembangkan produk.
  • Dapat menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja dengan baik dalam jangka waktu yang relatif pendek.
  • Dapat menjalin kerja sama yang baik antara pengembang produk dan klien.
  • Membuat suasana yang berisi anggota dengan motivasi yang tinggi. Dengan adanya lingkungan yang mendukung, maka setiap anggotanya akan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
  • Sebisa mungkin melakukan komunikasi secara langsung, karena metode tersebut dinilai lebih efektif untuk menyampaikan informasi.
  • Kemajuan sebuah proyek IT dinilai dari perangkat lunak yang dapat bekerja dengan baik.
  • Pengembangan perangkat lunak yang berkelanjutan dengan dukungan dari berbagai pihak, seperti pengguna, klien, dan developer.
  • Memiliki keunggulan dari segi teknis adalah hal utama dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan metode agile
  • Kesederhanaan adalah poin utama dalam agile development untuk memaksimalkan sumber daya yang ada.
  • Setiap anggota tim harus mampu untuk mengorganisir diri sendiri.
  • Melakukan refleksi secara berkala mengenai cara bekerja yang lebih efektif dan menyesuaikannya.

Kesimpulan

Jadi itulah pembahasan mengenai agile untuk software development. Kamu dapat menerapkan metode ini saat sedang membangun perangkat lunak bersama rekan satu tim kamu. Kamu juga dapat merasakan sendiri manfaat menggunakan metode ini. Tetap semangat dan selamat mencoba ya!

Konsep Agile pada Software Development – end

Untuk menambah kemampuan lain, simak juga beberapa artikel berikut ya:

  1. Apa Itu Prototype? Kenapa Itu Penting?
  2. Metode SDLC Dalam Pengembangan Software
  3. Apa itu Wireframe? Perbedaan Wireframe, Mockup, dan Prototype

Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.