Pernahkah kamu mendengar istilah ini? Kedengarannya, kata ini mirip seperti entrepreneur. Namun, apakah keduanya sama? Kita akan membahas technopreneur secara umum dalam artikel ini. Ikuti sampai akhir, ya.
Pengertian
Perlu diketahui bahwa technopreneur memang gabungan dua kata dari technology dan entrepreneur. Kata technology atau dalam bahasa Indonesia disebut teknologi, pada KBBI artinya adalah “(1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; dan (2) keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia”.
Adapun entrepreneur dalam bahasa Indonesia berarti wirausaha atau wiraswasta. Artinya menurut KBBI adalah “orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya”.
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangJika digabungkan, technopreneur berarti adalah membuat produk baru yang berbasis metode ilmiah untuk mempermudah kelangsungan hidup manusia serta memasarkannya. Singkatnya, technopreneur membuat produk berbasis teknologi yang canggih.
Kemampuan yang Dibutuhkan
Adapun berikut adalah kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang technopreneur.
Problem Solving
Pemecahan masalah adalah kebutuhan krusial, bahkan bisa dibilang fondasi untuk menjadi seorang technopreneur. Sebab, seseorang bisa menjadi technopreneur berangkat dari keresahan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari menggunakan teknologi.

Tampilan halaman “Tentang Flip”.
Misalnya, Flip lahir dari keresahan founder-nya akan biaya transfer antarbank yang bisa digunakan untuk hal lain. Selain itu, Google ditemukan karena keinginan untuk membuat pengelolaan dan pencarian data di internet lebih mudah.
Critical Thinking
Kemampuan ini saling berkaitan dengan kemampuan sebelumnya. Keresahan untuk memecahkan masalah pastinya berawal dari berpikir kritis. Adapun selanjutnya untuk pemecahan masalah, kita juga butuh critical thinking dalam menemukan solusi yang tepat.
Sebelum menjadi aplikasi Flip, awalnya sistem biaya transfer antarbank secara gratis dibuat hanya dengan bermodalkan Google Formulir.
Tech Savvy
Namanya saja technopreneur, tentulah mustahil jika tidak mengerti teknologi sama sekali. Seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam pada bidang teknologi tentunya bisa memikirkan solusi-solusi canggih untuk masalah sehari-hari.
Manajemen Proyek
Dalam membuat sebuah produk yang baik, tentunya tidak mungkin dibangun hanya dengan spontanitas tanpa adanya perencanaan dan evaluasi. Produk yang baik haruslah direncanakan, diproduksi, hingga dievaluasi terus menerus.
Dalam hal ini, tentunya kemampuan manajemen proyek diperlukan agar produk teknologi yang dihasilkan bisa sustainable dan berdampak secara luas.
Komunikasi
Kemampuan untuk berkomunikasi wajib dimiliki oleh siapa pun pada saat ini. Sebab dalam mengungkapkan kebutuhannya, manusia pastilah berkomunikasi. Tentunya, seorang technopreneur harus mengetahui cara komunikasi yang baik agar nantinya bisa memasarkan produk kepada masyarakat luas.
Selain itu, jika sudah memiliki tim untuk mengembangkan produk, kemampuan ini tentu menjadi sangat penting dikuasai. Sebab, komunikasi yang baik dalam tim adalah kunci sukses pengembangan produk.
Karakter yang Dimiliki
Selain kemampuan, ada berbagai karakter yang biasanya dimiliki. Berikut rinciannya.
Visioner dan Inovatif
Biasanya orang yang menjadi technopreneur pandai melihat peluang. Jadi, biasanya dia adalah seorang yang visioner dan berpikiran jauh ke depan. Produk-produk yang dihasilkan biasanya dapat bertahan lama dan bukan diproduksi untuk mengikuti tren saja.
Jadi, produk yang dihasilkan pun tentunya inovatif atau dapat menghasilkan suatu hal baru. Tidak hanya mengikuti tren, banyak technopreneur menciptakan tren baru di pasar.
Berani Mengambil Risiko
Sebagai seseorang yang menggeluti usaha sendiri, tentunya ia harus berani mengambil risiko. Ada banyak kemungkinan di dunia ini dan tentunya masing-masing memiliki risiko. Technopreneur harus cermat melihat tindakan yang risikonya paling sedikit sehingga dampak negatif pun bisa lebih cepat diantisipasi.
Fleksibel dan Adaptif
Perkembangan teknologi terjadi sangat cepat dari waktu ke waktu, apalagi pada era digital. Jadi, technopreneur pun harus selalu update melihat perkembangan tren dan mencermati peluang yang bisa dilakukan.
Ia pun harus mampu beradaptasi dengan perkembangan yang cepat tersebut dan perubahan tren. Growth mindset juga sangat penting dalam melengkapi karakter ini.
Akhirnya, kita sudah selesai membahas profesi yang satu ini. Setelah membaca ini, apakah kamu minat untuk menjadi seorang wirausaha yang bergerak dalam bidang teknologi juga? Silakan berbagi di kolom komentar, ya. Kami tunggu ceritamu!