Apa itu Activity Diagram Beserta Pengertian Tujuan Komponen

Apa itu Activity Diagram? Beserta Pengertian, Tujuan, Komponen

UML (Unified Modelling Language) merupakan suatu metode dalam pemodelan secara visual. UML biasanya digunakan sebagai sarana perancangan sistem berorientasi objek. 

Kali ini kita akan membahas  salah satu jenis UML, yakni activity diagram. Kita akan membahas lebih detail mengenai definisi, tujuan, dan bahkan komponen-komponen yang ada di dalamnya. Yuk simak penjelasan berikut:

Pengertian Activity Diagram

use case

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Gambar Contoh Activity Diagram Penjualan

Activity diagram, dalam bahasa Indonesia diagram aktivitas, yaitu diagram yang dapat memodelkan proses-proses yang terjadi pada sebuah sistem. Runtutan proses dari suatu sistem digambarkan secara vertikal. Activity diagram merupakan pengembangan dari Use Case yang memiliki alur aktivitas.

Alur atau aktivitas berupa bisa berupa runtutan menu-menu atau proses bisnis yang terdapat di dalam sistem tersebut. Dalam buku Rekayasa Perangkat Lunak karangan Rosa A.S mengatakan, “Diagram aktivitas tidak menjelaskan kelakuan aktor. Dapat diartikan bahwa dalam pembuatan activity diagram hanya dapat dipakai untuk menggambarkan alur kerja atau aktivitas sistem saja.”

Kapan saatnya menggunakan Activity Diagram?

Activity diagram mesti digunakan sejajar (horizontal) dengan teknik pemodelan lainnya, seperti diagram Use Case  dan diagram State. Kamu bisa menggunakan activity diagram agar dapat memodelkan alur kerja sistem dengan baik. Activity diagram berfungsi juga untuk menganalisis diagram use case dengan cara mendeskripsikan aktor, tindakan yang perlu dilakukan, dan kapan harus terjadi. 

Diagram ini menggambarkan sebuah algoritma dan pemodelan sekuensial yang kompleks dengan proses paralel. Selanjutnya mari kita bahas mengenai tujuan dari pada activity diagram itu sendiri.

Tujuan Activity Diagram

Berikut beberapa tujuan dari activity diagram:

  1. Menjelaskan urutan aktivitas dalam suatu proses.
  2. Di dalam dunia bisnis biasanya digunakan untuk modeling (memperlihatkan urutan proses bisnis).
  3. Mudah dalam memahami proses yang ada dalam sistem secara keseluruhan.
  4. Merupakan metode perancangan yang terstruktur, mirip dengan Flowchart maupun Data Flow Diagram (DFD).
  5. Mengetahui aktivitas aktor/pengguna berdasarkan use case/diagram yang dibuat sebelumnya. 

Komponen Activity Diagram

kompnen activty diagram

Gambar komponen atau simbol pada activity diagram

Berikut penjelasan lengkapnya mengenai komponen-komponen pada activity diagram di atas :

  • Start Point atau Initial State (Titik Mulai/Status Awal)
    Start Point adalah lingkaran hitam kecil. Biasanya digunakan untuk menandakan status awal, tindakan awal, atau titik awal aktivitas untuk setiap activity diagram.
  • Activity (Aktivitas)
    Activity merupakan aktivitas yang dilakukan atau sedang terjadi dalam sistem. Biasanya diawali dengan “kata kerja” dari aktivitas yang dilakukan.
  • Decision atau Percabangan
    Percabangan atau decision merupakan suatu titik atau point yang mengindikasikan suatu kondisi di mana adanya kemungkinan dalam perbedaan transisi. Hal tersebut diperlukan ketika sistem yang dimiliki memiliki beberapa kemungkinan atau jalan alternatif.
  • Synchronization
    Synchronization dibagi menjadi 2 bagian, yaitu fork dan join.
    • Fork (percabangan) digunakan untuk memecah behaviour (tingkah laku) menjadi activity atau action (aksi) secara paralel.
    • Join (penggabungan) digunakan untuk menghubungkan kembali activity dengan action secara paralel.
  • Merge
    Menggabungkan flow yang sudah dipecah menjadi beberapa bagian oleh suatu flow.
  • Swimlanes
    Memecah activity diagram menjadi kolom dan baris untuk membagi tanggung jawab objek-objek yang melakukan suatu aktivitas.
  • Transition
    Digunakan untuk menunjukan aktivitas selanjutnya dan sebelumnya.
  • Notasi akhir (end state)
    Notasi akhir digunakan untuk menandakan proses tersebut berakhir. Pada UML, notasi akhir dapat  digambarkan dengan simbol sebuah bull’s eye (mata sapi).

Terkadang menggunakan percabangan (decision) dengan fork adalah hal yang keliru. Sebab Decision digunakan untuk memecah aktivitas yang bersifat kondisional. Contohnya pilihan Ya atau Tidak, jika opsi Ya, maka terjadi aksi baru dan jika Tidak, maka menolak aksi baru. Sedangkan fork digunakan untuk memecah behaviour menjadi aktivitas yang paralel, contohnya seperti pengguna dapat memilih, menambah, mengubah, serta bisa juga menghapus.

Untuk dapat membuat activity diagram diperlukan beberapa langkah-langkah yang bisa kamu coba atau implementasikan. Berikut beberapa hal yang disiapkan untuk membuat activity diagram:  

  1. Mulailah dengan node awal untuk start state atau titik awal.
  2. Tambahkan partisi jika itu memang relevan untuk analisis yang akan dibuat.
  3. Buatlah suatu aksi untuk setiap langkah utama dari use case.
  4. Tambahkan alur (flow) dari setiap aksi ke aksi lainnya. Keputusan berada di node akhir. Setiap aksi hanya mendapat satu alur masuk dan satu alur keluar yang nantinya menuju ke forks, joins, decisions, dan merges.
  5. Tambahkan juga percabangan atau decision bila alur dipecah menjadi suatu kondisi pilihan. Jangan lupa untuk menggabungkannya kembali dengan merge.
  6. Menambahkan forks dan joins jika aktivitas dilakukan secara paralel.
  7. Langkah yang terakhir yaitu akhiri proses dengan notasi akhir atau end state.

Catatan : membuat suatu activity diagram biasanya didasarkan pada use case. Adanya percabangan atau tidak ada, tergantung pada kebutuhan sistem.

Agar lebih bersemangat belajar activity diagram, sebaiknya kamu pelajari nasehat dari orang-orang yang telah sukses berkat kegigihan mereka dalam hal belajar dan menuntut ilmu.

“Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda” 

(Henry Ford)

Kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu, mengetahui pengertian dari activity diagram, beserta tujuan, dan simbol/komponen-komponen yang ada di dalamnya. Untuk memahami, kamu mesti banyak belajar mengenai UML khususnya pada activity diagram. Semakin sering berlatih, maka semakin memperkaya ilmu kamu juga. Jangan lupa kamu perbanyak mencari referensi terkait itu ya.

Itulah beberapa penjelasan singkat yang dapat saya sampaikan mengenai apa itu activity diagram?, pengertian, tujuannya, dan komponen yang ada. Saya ucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca. 

Apa itu Activity diagram? Beserta Pengertian, Tujuan, Komponen – karya Rendi Juliarto, Intern Junior Content Writer di Dicoding


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.