Cerita M. Mahfudl Awaludin, Lulusan BEKUP Create 2025
Sebelum dipercaya untuk menjadi seorang technical team lead di bioskop ternama di Pekalongan, M. Mahfudl Awaludin (26) adalah seorang lulusan SMK yang sempat dirumahkan karena pandemi. Padahal, Mahfudl ingin berkarier agar bisa menghidupi keluarganya yang sederhana.
Namun, ujian tersebut justru mendorong Mahfudl untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan belajar di Dicoding agar siap menjadi profesional di bidang teknologi. Bagaimana Mahfudl berproses sembari bekerja dan berkuliah? Mari kita baca cerita lengkapnya!
💻 Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangSempat Menjadi Petugas Bioskop yang Dirumahkan sebelum Berkuliah

Mahfudl lahir sebagai sulung dari dua bersaudara di Pekalongan, Jawa Tengah. Meski tumbuh dalam sebuah keluarga sederhana, dari ayahnya yang bekerja sebagai buruh sablon batik printing dan ibunya yang berperan sebagai kader posyandu, ia belajar arti dari kerja keras dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Agar bisa segera berkarier dan membantu perekonomian keluarga, Mahfudl memutuskan untuk bersekolah di SMK dan mengambil jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Namun, setelah lulus, ia menempuh karier yang tidak linier. Dua tahun lamanya Mahfudl berkarier sebagai operator produksi di sebuah pabrik dengan karier yang stagnan dan tak berkembang.
Ingin karier yang terus bertumbuh, Mahfudl akhirnya bekerja di sebuah bioskop di Pekalongan bernama XXI. Sayangnya, kala pandemi melanda, bioskop tutup dan banyak karyawan dirumahkan, termasuk Mahfudl. Namun, peristiwa tersebut menginspirasi Mahfudl untuk lanjut kuliah.
“Sejak awal, saya memang punya minat di bidang teknologi karena kariernya bisa terus berkembang di masa depan. Makanya, saya memutuskan untuk lanjut kuliah di Universitas Siber Asia, jurusan Informatika, karena kelasnya full online,” kenang Mahfudl.
Semangat Belajar Tak Pernah Padam Meski Sudah Mengisi Posisi Lead di Tempat Kerja
Melanjutkan studi ke perguruan tinggi membuat Mahfudl memperoleh berbagai kesempatan baru untuk bertumbuh sebagai seorang talenta digital. Ia jadi mengenal Dicoding dan berbagai program pembelajaran intensif yang dimilikinya. Kegigihan Mahfudl untuk bisa menjadi profesional di bidang IT membakar semangatnya untuk ikut beberapa program sekaligus.
Selain memperkaya wawasannya dengan berbagai skills teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri di Dicoding, kariernya di XXI pun pulih seiring dengan meredanya pandemi Covid-19. Hal itu membuat Mahfudl harus menjalankan tiga kewajiban sekaligus, yaitu belajar di Dicoding, berkuliah, dan bekerja secara purnawaktu.
Di tempat kerja, Mahfudl berperan sebagai technical team lead yang bertugas untuk mengelola seluruh kegiatan operasional teknis bioskop. Telah dipercaya menjadi seorang lead dan lulus dari berbagai program intensif di Dicoding tak menghentikan semangat belajar Mahfudl. Ia justru mengulang kembali perjalanan belajarnya dalam program BEKUP Create 2025.
“Saya semangat mendaftar BEKUP Create karena ingin belajar Flutter yang merupakan teknologi multiplatform yang semakin banyak digunakan di industri. Ini adalah peluang yang bagus buat saya upskill diri saya dan memperkuat daya saing,” ungkap Mahfudl.
Dapat Banyak Hal dari BEKUP Create: Dari Kelas Teknis Sampai Advisor

Mahfudl belajar dengan sungguh-sungguh dalam program BEKUP Create, sebuah program pelatihan teknologi intensif yang diinisiasi oleh Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif. Program ini tak hanya memberikannya kelas teknis, tetapi juga kelas penunjang kesiapan kerja seperti soft skills. Di mata Mahfudl, hal yang menjadi pembeda BEKUP Create dari program intensif lainnya yang pernah ia ikuti adalah materi Flutter yang dikupas secara dalam.
“Meski waktu belajar di BEKUP Create saya harus bisa membagi fokus dengan pekerjaan yang sistemnya shifting serta persiapan yudisium, saya menerapkan time management skills yang diperoleh dari program ini. Biasanya, saya akan meluangkan waktu untuk belajar pada pagi hari sebelum berangkat kerja dan malam hari setelah shift selesai,” ujarnya.
Selain kemampuan melakukan manajemen waktu, Mahfudl mengaku memperoleh banyak hal dari program ini. Ia bercerita bahwa sesi instructor-led training (ILT) yang disajikan sangat insightful dengan instruktur yang merupakan ahli dari industri. Selain itu, dalam pengerjaan capstone project, Mahfudl merasa senang bisa dibimbing langsung oleh advisor berpengalaman.
“Pernah belajar dalam program BEKUP Create membuat saya lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan industri. Saya percaya, karier saya akan jauh lebih berkembang ke depannya,” ucap Mahfudl dengan mantap.
“Pandai mengatur prioritas adalah kunci keberhasilan.”

Pengalaman belajar Mahfudl dalam program BEKUP Create berpengaruh terhadap kariernya sebagai seorang technical team lead dari sisi mindset dan soft skills. Ia bertumbuh menjadi leader dengan kemampuan problem-solving yang baik dan terbiasa menjalankan alur kerja yang terdokumentasi dengan baik.
“Kini, analisis masalah yang saya lakukan lebih berbasis data, rencana maintenance yang saya susun lebih terukur, dan langkah troubleshooting yang saya eksekusi juga lebih sistematis,” ujar Mahfudl.
Sebagai seseorang yang berhasil berkarier meski harus sembari berkuliah dan mengambil program belajar tambahan di BEKUP Create, ia ingin menyemangati sesamanya yang ingin mengikuti jejaknya. Mahfudl menyampaikan bahwa semua orang hebat pasti pernah menjadi pemula yang bingung, lelah, dan hampir menyerah.
“Terima kasih BEKUP Create telah memberikan saya wadah untuk bertumbuh dan mempertajam skills. Meski saya harus berproses sembari berkuliah dan bekerja, program ini membekali saya dengan kelas manajemen waktu yang memungkinkan saya mengatur prioritas dan membangun pola belajar terencana,” tutup Mahfudl.
