Cerita Rahma Nur Annisa, Lulusan Program Coding Camp powered by DBS Foundation
Rahma Nur Annisa (21) adalah mahasiswa aktif semester 7 di Universitas Gajah Mada (UGM). Dulu tidak terpikir olehnya untuk bisa melanjutkan pendidikan hingga ke tingkat sarjana. Namun, berkat kecintaannya pada ilmu pengolahan data dan keikutsertaannya dalam program Coding Camp powered by DBS Foundation, kini, Rahma berhasil memulai karier sebagai Data Consultant dan tinggal sejengkal lagi menggapai mimpinya menjadi sarjana pertama di keluarga.
Bagaimana kisah perjalanan Rahma sampai di titik ini? Simak cerita inspiratifnya berikut ini!
đź’» Mulai Belajar Pemrograman
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.
Daftar SekarangBerasal dari Keluarga Sederhana: “Kuliahku Tak Boleh Jadi Beban Orang Tua”
Saat berada di bangku SMP, Rahma tidak terpikir untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi, terlebih karena Rahma berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya berprofesi sebagai tukang kayu dan ibunya berprofesi sebagai penjahit. Namun, kedua orang tuanya tidak pernah membatasi mimpi Rahma, hingga akhirnya berhasil diterima masuk SMA favorit, SMA Negeri 1 Klaten.
Kebanyakan teman-teman SMA Rahma ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal itu menyemangati perempuan kelahiran Klaten, Jawa Tengah, ini untuk memiliki cita-cita yang sama.
Namun, Rahma tahu bagaimana kerasnya perjuangan kedua orang tuanya untuk bisa menyekolahkannya. Tidak ingin menjadi beban ayah dan ibunya, Rahma mencari cara agar bisa melanjutkan pendidikannya. Usahanya berbuah manis. Anak pertama dari dua bersaudara ini akhirnya diterima sebagai mahasiswi jurusan Statistika di UGM dengan beasiswa karena prestasinya.
“Dari kecil, aku terbiasa bantu pekerjaan orang tua dan paham keadaan ekonomi kami. Jadi, aku berjuang bagaimana caranya bisa kuliah tanpa membebani mereka,” ujar Rahma.
Ingin Pertajam Skills Teknis, Rahma Belajar dalam Program Coding Camp Powered by DBS Foundation
Sebagai mahasiswi yang terdaftar dalam beasiswa, Rahma tidak mau menyia-nyiakan kesempatan belajarnya di kampus. Dia mengikuti banyak olimpiade dan benar-benar memilih mata kuliah yang dia minati dan mendukung kariernya.Â
Kemudian, dia menyadari bahwa dia membutuhkan lebih dari sekadar belajar untuk menjadi seorang Data Consultant. Akhirnya, dia mencari kesempatan belajar yang dapat memberikannya benefit pelatihan skills teknis secara mendalam.Â
Akhirnya, Rahma menemukan apa yang ia cari dalam program Coding Camp powered by DBS Foundation. Materi belajar yang disuguhkan dalam program tersebut bisa dikonversi hingga 20 SKS. Dia pun mendaftar dan berhasil diterima sebagai salah satu peserta.
“Saya melihat program Coding Camp powered by DBS foundation ini punya kurikulum yang bermanfaat. Materi yang disuguhkan dalam program Coding Camp bisa dikonversi menjadi SKS dan benar-benar saya butuhkan untuk karier saya setelah lulus,” ucap Rahma

Coding Camp powered by DBS Foundation Menambah Skill Rahma, Lalu Memantapkannya Lewat Capstone Project
Rahma punya keinginan untuk menjadi seorang Data Consultant setelah lulus nanti. Cita-cita tersebut membuatnya mantap memilih alur belajar Machine Learning Engineer dalam program Coding Camp powered by DBS Foundation. Selama tiga bulan Rahma belajar dalam program ini, ia merasa jadi lebih mengerti bagaimana mengolah data, konsep machine learning, data automation, dan bahasa pemrograman python.
Tak hanya itu, Rahma juga mendapatkan pembelajaran soft skills yang mengasah kemampuan bahasa Inggrisnya, menerapkan mindset continuous learning, bahkan memberikannya pemahaman tentang literasi keuangan. Selain itu, menurut Rahma, program ini memberikan proporsi pembelajaran yang seimbang antara materi hard skills dan soft skills. Setelah memperoleh seluruh materi, kemampuan Rahma kemudian diuji melalui pengerjaan capstone project secara tim. Ini merupakan bagian yang paling memorable bagi Rahma.
“Porsi materi hard skills dan soft skills di program ini sangat seimbang. Saya merasakan tantangan menerapkan kedua kemampuan itu dalam waktu bersamaan. Saat menjadi team leader dalam capstone project, saya bukan hanya dituntut memahami aspek teknis, tapi juga harus punya kemampuan komunikasi dan koordinasi yang baik agar tim bekerja efektif dan memberikan hasil maksimal,” pungkas Rahma.
Paham Machine Learning Lewat Coding Camp powered by DBS Foundation, Rahma Lulus Wawancara Kerja sebagai Data Consultant
Belum genap satu bulan Rahma lulus dari program Coding Camp powered by DBS Foundation, dia sudah diterima bekerja sebagai Data Consultant Associate. Menurutnya, salah satu kontributor dari keberhasilannya diterima bekerja ialah mengikuti program program Coding Camp powered by DBS Foundation. Dari program ini, Rahma tak hanya sekadar menguasai tech skills seperti bahasa permograman Python atau algoritma machine learning, tapi juga memiliki cara berpikir analitis dan kepercayaan diri lewat kelas soft skills yang dia pelajari.Â
Saat mengikuti rekrutmen kerja, Rahma merasa terbantu dengan materi pembelajaran Coding Camp powered by DBS Foundation. Rahma lebih mengerti cara memproses dan memvisualisasikan data selama mengikuti seleksi rekrutmen kerja. Hasilnya, kinerja bagus Rahma menarik perhatian Kiantara & Associates, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang data dan analytics.Â

Pengalaman belajar yang Rahma miliki tersebut akhirnya membuatnya sukses diterima bekerja di perusahaan tersebut sebagai Data Consultant Associate. Ia bertugas mengolah data mentah menggunakan machine learning, mulai dari data cleaning, data processing, hingga data visualization. Kemudian, dia menerjemahkan data tersebut menjadi actionable insights yang bisa digunakan klien untuk membuat keputusan bisnis. Rahma berucap bahwa pekerjaan yang dia lakukan kini jauh lebih efisien setelah dia menerapkan ilmu data automation yang didapatkan dari Coding Camp powered by DBS Foundation.
Rahma menutup kisahnya dengan pesan inspiratif bagi para digital talent. Dia percaya, semua orang punya kesempatan dan tugas kitalah untuk memanfaatkan setiap kesempatan sebaik mungkin. Berkompetisilah dengan diri sendiri dan tekun memperbaiki diri.
“Manfaatkan kesempatan sebaik-baiknya. Do your best for everything you do. Jangan bandingkan diri dengan orang lain, cukup pastikan setiap hari ada kemajuan kecil yang kamu capai,” tutup Rahma.


