10 Pengembang Web Framework Terbaik di 2023, Sudah Tahu_

10 Pengembang Web Framework Terbaik di 2023, Sudah Tahu?

Sebelum kamu membaca artikel ini, saya mau kasih tahu sesuatu tapi jangan bilang-bilang, ya. Sstt! Ada blog yang menulis framework populer berdasarkan bahasa pemrograman yang tak kalah menarik, loh. Coba kamu cek deh, nanti ke sini lagi, ya.

Sudah baca? Mungkin semua developer tahu dan sudah tidak asing dengan istilah framework. Framework digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengembangkan aplikasi berbasis website maupun desktop. Seperti yang dilansir pada blog Apa itu Framework? Bahwa banyak hal menguntungkan para developer karena dapat menghemat waktu dan biaya pembuatan aplikasi.

Namun, tahukah kamu bahwa perkembangan Framework setiap tahunnya bisa jadi akan selalu berubah seiring zaman, permintaan, dan kebutuhan? 

💻 Mulai Belajar Pemrograman

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Layaknya kehidupan yang berevolusi, dunia pengembangan web juga mengalami hal serupa. Hasil dari evolusi tersebut ditandai dengan adanya klasifikasi framework back-end dan framework front-end yang bekerja bersama-sama dalam membangun aplikasi web secara penuh.

Semakin kamu beradaptasi terhadap framework terbaru, semakin mahir pula kamu di dunia pengembangan web. Lalu, apakah kamu sudah tahu ternyata ada beberapa yang dinobatkan sebagai 10 framework terbaik di tahun 2023? Atau bahkan sudah sangat familier dengan salah satunya? Yuk, kita simak.

Back-End Framework Terbaik

Berikut merupakan 5 kandidat terbaik pada klasifikasi back-end.

  • Django

Menjadi posisi paling atas karena memperoleh rating di GitHub sebesar 68.1k dan memiliki persentase disukai sebanyak 53.10%. Django yang menggunakan bahasa pemrograman Python, memiliki fokus khusus pada performance, cybersecurity, dan scalability. Instagram dan Google menjadi beberapa perusahaan yang memanfaatkan teknologi Django karena memiliki kecepatan dalam merilis aplikasinya. 

  • Express

Express berbasis bahasa pemrograman JavaScript yang memperoleh GitHub stars sebesar 59.6k dan memiliki persentase disukai sebanyak 59.15%. Express memiliki nilai unggul dalam membuat aplikasi yang ringan, kaya fitur, dan sangat produktif.

  • Ruby on Rails

Tahukah kamu? Situs web teratas, seperti Airbnb, GitHub, dan Shopify menggunakan Rails sebagai opsi untuk membuat aplikasi berkecepatan tinggi. Walaupun Ruby sudah didirikan dari 15 tahun yang lalu, dan uniknya ini tak lekang oleh masa. Ruby on Rails memperoleh rating di GitHub sebesar 52.1k dan memiliki persentase disukai sebanyak 55.34%.

  • Laravel

Yang menduduki posisi keempat adalah Laravel. Laravel memiliki sintaks yang mudah dibaca dan memiliki materi pembelajaran yang kuat. Framework dengan bahasa pemrograman PHP ini memperoleh rating di GitHub sebesar 72k dan memiliki persentase disukai sebanyak 54.47%.

  • Spring

Di posisi terakhir pada klasifikasi back-end yaitu Spring yang memperoleh rating di GitHub sebesar 50.4k. Spring digunakan karena memiliki fitur canggih seperti, Dependency Injection, Aspect-Oriented Programming, dan Strong Modularity yang membuat Spring menjadi ringan dan transparan. 

Front-End Framework Terbaik

Setelah mengetahui 5 terbaik dari kualifikasi back-end, mari kita lanjutkan untuk membahas  yang terbaik dari kualifikasi front-end.

  • React

Banyak developer menyadari potensinya untuk membuat aplikasi dengan arsitektur berbasis komponen menggunakan React. Teknologi ini sangat penting untuk membuat user interface yang menarik. Framework ini menggunakan bahasa pemrograman JavaScript dengan memperoleh rating di GitHub sebesar 200k dan memiliki persentase disukai sebanyak 68.19%. Beberapa website yang menggunakan framework ini di antaranya adalah PayPal, Instagram, Airbnb, dan iCloud.

React Fun Fact!

Orang yang memberi tahu sebuah fun fact yang tidak diketahui semua orang (alias) rahasia.

 

Fakta React #1

Secara teknis, React lebih cocok disebut library daripada framework karena fiturnya yang esensial hanya untuk membangun UI dengan arsitektur komponen. Walaupun begitu, tak jarang React disandingkan dengan Front-End Framework lain. 

Fakta React #2

Developer sangat menyukai React. Dalam situs web resmi React mencantumkan ribuan pengguna yang senang hati berbagi pengalaman mereka, memberikan tips, dan menjawab pertanyaan terkait kode.

Fakta React #3

React telah diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook, Netflix, hingga Khan Academy dan perusahaan besar lainnya untuk membuat produk digital yang sukses besar.

Sangat menarik, bukan? Apakah kamu akan menjadi salah satu yang memiliki perusahaan besar yang menggunakan React? Amin paling serius, ya.

  • Angular

Angular merupakan framework kelas berat yang telah muncul pada tahun 2010 dan didesain ulang pada tahun 2016. Angular cocok untuk aplikasi kelas perusahaan yang berskala besar. Tahukah kamu? bahwa Angular memperoleh rating di GitHub sebesar 85.8% dan memiliki persentase disukai sebanyak 52.27%. Namun, cenderung lebih besar daripada framework pengembangan front-end lainnya, yang dapat memengaruhi performa secara keseluruhan. Beberapa website yang menggunakan Angular diantaranya adalah Youtube dan Google Translate.

  • Vue

Vue merupakan pengembangan framework open-source paling terbaru dan menjanjikan. Vue telah banyak digunakan karena lebih mudah dipelajari daripada Angular dan memiliki karakter yang lebih ringan daripada React. Framework dengan bahasa pemrograman JavaScript ini memperoleh rating di GitHub sebesar 202k dan memiliki persentase disukai sebanyak 63.16%. Beberapa website yang menggunakan framework ini diantaranya adalah Alibaba, Grammarly, dan Xiaomi.

  • Ember

Ember hadir dengan ekosistem luas yang memiliki berbagai fitur out of the box. Framework dengan bahasa pemrograman JavaScript ini memperoleh rating di GitHub sebesar 22.4k. Salah satu website yang menggunakan teknologi Ember adalah Freelancer.com.  

  • Svelte

Nah, di posisi terakhir pada kualifikasi front-end adalah svelte. Svelte biasanya digunakan untuk membuat aplikasi web karena dianggap cepat, ringkas, dan menyenangkan untuk digunakan para developer. Berdasarkan data dari State of JS bahwa Svelte memperoleh angka interest sebanyak 69.8% hingga akhir 2022. Beberapa website yang menggunakan framework ini, di antaranya adalah The New York Times, 1Password, dan Rakuten.

 

Bagaimana menurut kamu? Dari sepuluh framework terbaik di tahun 2023, sudah berapa banyak yang telah kamu coba? Tentunya setiap klasifikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, ya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, framework pengembangan web sangat memungkinkan untuk terus berubah setiap tahunnya sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan. Jadi, semangat terus!

Last but not least, semoga artikel ini dapat memperluas wawasan kamu dalam dunia developer, ya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Sumber : Upsilon.


Belajar Pemrograman Gratis
Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.